Month: February 2018

Serap Aspirasi Komponen Pariwisata, Supadma Rudana Siap Perjuangkan Dana Perimbangan di Senayan

Komponen pariwisata di Bali mempertanyakan perjuangan dana perimbangan keuangan daerah-pusat dari sektor pariwisata yang sampai saat ini tidak kunjung direbut Bali. Dana perimbangan yang diperoleh Bali tidak sebanding dengan sumbangan devisa sekitar Rp44 Triliun lebih setahun ke pusat dari sektor pariwisata Bali.

Hal itu mereka sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat Putu Supadma Rudana dengan komponen pariwisata di Sekretariat Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Denpasar, Jumat (13/10/2017). Hadir dalam RDP itu Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua ASITA Bali I Ketut Ardana serta sejumlah stackholder lainnya.

Ketua BTB Parta Adnyana mengatakan, Provinsi Bali berkontribusi Rp 44 triliun lebih dari pariwisata ke pusat. Namun dalam pembagian dana perimbangan dari pusat ke daerah, Bali tidak mendapatkan angka maksimal.

Menurut dia, dengan kontribusi sebesar itu Bali setidaknya harus mendapat pembangian dana perimbangan sebesar Rp4 Triliun. Dengan dana Rp 4 triliun itu, kata dia, jalan dan infrastruktur lainnya di Bali termasuk di Pura Besakih dan kawasan lainnya akan tertata bagus.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Bali hanya mendapatkan sedikit dana perimbangan karena Undang-Undang yang mengatur dana perimbangan pusat dan daerah tidak memasukan adat dan budaya sebagai sumber daya. Berbeda dengan Kalimantan yang berkontribusi ke pusat dengan hasil tambang. Sehingga dapat jatah Rp 10 triliun.

Karena itu ia meminta kepada Supadma Rudana untuk memperjuangkan di Senayan agar Bali mendapat dana perimbangan dari sektor pariwisata. Caranya mendorong revisi UU tersebut agar memasukan adat dan budaya sebagai sumber daya, sehingga bisa mendapat pembagian dana perimbangan dari pusat. Sebab, adat dan budaya yang menunjang pariwisata Bali.

“Saya berharap Pak Supadma Rudana bersama wakil rakyat lain di Komisi X bersatu, supaya adat dan budaya Bali ini masuk sebagai sumber daya dalam undang-undang. Adat dan Budaya Bali luar biasa menunjang pariwisata Bali,” kata Parta Adnyana.

Selain perjuangan dana perimbangan dari pariwisata ini, komponen pariwisata Bali juga menyampaikan keluahan soal ancaman terhadap pariwisata budaya di kawasan Ubud Gianyar, dengan adanya pembangunan City Hotel. Ubud dinilai tidak cocok untuk dibangun City Hotel, karena bukan kawasan perkotaan, namun menjual destinasi budaya yang kental dengan suasana desa.

Menanggapi aspirasi tersebut, Supadma Rudana mengapresiasi GIPI dan BTB yang konsisten mengawal pariwisata di Bali. “Termasuk situasi di Ubud Gianyar yang memang harus terjaga sebagai kawasan wisata budaya. Ini perlu ada komitmen kita bersama-sama dulu. Maka peran GIPI dan BTB di sini luar biasa,” kata Wasekjen DPP Demokrat ini.

Terkait perjuangan dana perimbangan pusat dan daerah, Politisi asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud, Gianyar ini mengatakan, GIPI dan BTB bisa juga menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah daerah dan DPRD Bali. Pihaknya di Komisi X membidangi pariwisata siap jemput aspirasi tersebut dan menyampaikan dalam rapat kerja di DPR RI. “Saya akan bahas di Fraksi Demokrat, nanti Fraksi Demokrat akan mengawalnya melalui komisi-komisi,” tegas Supadma Rudana.

Ia mengatakan, pihaknya memikirkan saatnya membuat konsep besar kepariwisataan. “Ada sebuah Lab yang home basenya ada di Bali. Pasti di manapun akan terjadi masalah. Di sini tujuannya ada Lab, dalam mengawal tantangan kepariwisataan kita. Permasalahan di Bali ini kan sekarang harus ada konsep besar untuk kepariwisataan Bali. Kan sudah ada tagline yang diciptakan hari ini, ‘We Are Ready, I am Ready’,” katanya.

Lebih lanjut Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini mengatakan, pariwisata Bali tetap butuh promosi. Terlebih lagi dengan ancaman erupsi Gunung Agung di Karangasem. Ia menegaskan, pariwisata tak bisa maju tanpa promosi.

“Artinya kita mulai menyapa semua pihak untuk datang berkunjung ke Bali. Ini konsep promosi besar stackholder di Bali yang saya tangkap dalam RDP hari ini. Tourism is not about promotion only. Pariwisata tidak akan pernah maju tanpa promosi, harus promosi,” pungkas Supadma Rudana.****

 

Sumber : POS BALI, 13 Oktober 2017

Gencar Temui Konstituen, Supadma Rudana Serap Aspirasi Pecalang dan Pedagang Kuliner

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Putu Supadma Rudana terus memanfaatkan waktu akhir pekannya untuk menemui konstituennya di Bali. Aksi turun ke bawah (turba) menemui berbagai kelompok masyarakat, ini rutin dilakukan anggota Komisi III DPR RI ini sejak akhir Agustus lalu, tak lama setelah dirinya dilantik menjadi anggota DPR RI menggantikan Putu Sudiartana alias Leong pada 24 Agustus lalu.

Pada 17-18 September lalu, Supadma Rudana menemui berbagai komunitas kalangan anak- anak muda dari berbagai profesi, pacalang hingga usaha kuliner tradisional Bali. Wakil Sekjend DPP Partai Demokrat ini memotivasi dan menyerap aspirasi mereka untuk diperjuangkan dalam kapasitas sebagai wakil rakyat Bali di senayan.

Selama Turba tersebut, ia melakukan pertemuan dengan anak- anak muda yang sebagian besar menjadi pecalang (petugas keamanan tradisional milik Desa Adat) di Kabupaten Gianyar. Supadma Rudana mengaku salut dengan anak-anak muda ini, sebab mereka peduli dengan keamanan Bali, rela mengabdi menjaga keamanan meskipun tidak mendapatkan gaji. Para pecalang yang tugasnya mengamankan kegiatan berkaitan dengan adat, upacara keagamaan ini, kata dia, secara langsung melestarikan adat dan budaya Bali dan memberdayakan kekuatan anak- anak muda.

Untuk menunjang tugas mereka sebagai pecalang, putra senator (DPR RI) Nyoman Rudana periode 2004-2009 ini memberikan bantuan 18 buah HT (handy talky), supaya kerja Pecalang menjadi lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi melaksanakan tugasnya. ”Anak- anak muda yang terlibat sebagai anggota Pecalang ini punya dedikasi terhadap adat dan budaya Bali. Mereka saya lihat mengikuti perkembangan teknologi tetapi tidak tercabut dari akar budaya Bali,” ujar Supadma Rudana saat ditemui di Denpasar, Selasa (19/9/2017).

Selain di Gianyar, Politisi asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar ini juga menemui komunitas penggiat yoga di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar dan olahraga sepeda di pantai Sanur. Ia mengapresiasi kegiatan positif anak-anak muda tersebut. “Saya mendukung kegiatan anak- anak muda dan remaja ini. Karena dengan padat kegiatan di hari libur mereka ini sudah bisa menghindari diri dari kegiatan negatif,” ujar Supadma Rudana.

Alumni Universitas Webster Amerika Serikat ini mengatakan, kegiatan penggiat olahraga sepeda di kawasan Pantai Sanur dan komunitas Yoga di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar perlu ada regulasi dan perizinan yang mudah. Terutama soal lokasi dan tempat yang memadai. “Aspirasi yang saya tangkap dari penggiat yoga ini adalah izin lokasi yang memadai perlu diberikan supaya mereka bisa lebih mudah melakukan kegiatan. Yoga ini adalah kegiatan yang sudah mendunia dan digandrungi masyarakat,” katanya.

Di pesisir pantai Sanur, Supadma Rudana juga melakukan dialog dengan para pelaku usaha kuliner, sembari berbaur dengan masyarakat setempat. Ia mengaku para pelaku usaha kuliner itu mengeluhkan kurangnya modal usaha. Menurut dia, para pelaku usaha kuliner ini perlu difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha. Pedagang kuliner ini rata- rata usaha kecil yang sebenarnya bisa memajukan perekonomian masyarakat yang ada di Bali. “Modal usaha ini menjadi persoalan. Perlu difasilitasi dengan lembaga terkait untuk mendapatkan modal. Tentu kami akan memfasilitasinya,” pungkas Supadma Rudana.***

 

Sumber : POS BALI, 20 September 2017

Luar Biasa, Putu Rudana Sumbangkan Gaji DPR untuk Renovasi Pura

Anggota Komisi X DPR Putu Supadma Rudana menyerahkan sebagian gajinya sebagai Anggota DPR untuk merenovasi Pura Puseh, Desa Adat Peliatan, Kabupaten Gianyar. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dirinya terhadap perkembangan kebudayaan dan keberagamaan di Bali.

Hal ini menyusul minimnya bantuan pemerintah terhadap keberlangsungan pura di provinsi Bali, sehingga diharapkan bantuan dari dirinya terhadap pura dapat dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan upacara.

“Saya sumbangkan melalui gaji saya, harapannya menjadi pura yg layak sebagai tempat upacara masyarakat,” ujar Putu saat meninjau Pura Puseh, Sabtu, (17/02/2017).

Kontribusi yang diberikan Putu Supadma ini menyusul rencana Desa Adat Peliatan dalam menyiapkan kegiatan Karya Agung di tahun 2021 yang sudah berlangsung 35 tahun sekali. Wujud perhatian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Desa Adat Peliatan.

“Di Desa Peliatan, yang intinya mereka sedang menyiapkan kegiatan karya agung di tahun 2021. Tiap 35 tahun sekali, sehingga akan ada penataan pura , erbaikan dan pembangunan pura,” tutur Putu Supadma.

Kesungguhan Putu Supadma dalam melestarikan budaya, etos kerja dan ritual keagamaan di Bali ini membuat masyarakat Bali menjadi bangga. Tak heran jika hampir setiap minggu selalu saja ada warga yang datang ke rumahnya untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan keluhan. Putu Supadma pun selalu menyambut baik semua masyarakat yang hadir tersebut.

“Saya komitmen memberikan bantuan dana yang bersumber dari gaji saya sebagai Anggota DPR untuk melestarikan Pura Puseh ini. Harapannya ini dapat memberikan manfaat dalam berbagai macam kegiatan upacara,” tutur Politisi Partai Demokrat ini.

Masyarakat Desa Adat Peliatan ini pun menyambut baik atas kepedulian PSR ini. Sehingga kepedulian wakil rakyat terhadap kebutuhan masyarakat ini patut menjadi contoh ditengah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap DPR. (AM)

 

Sumber : www.lintasparlemen.com/

Komisi X DPR RI Janjikan Anggaran Pusat

Ketua Asosiasi Museum Indonesia yang juga anggota Komisi X DPR RI dapil Bali, Putu Supadma Rudana prihatin dan menyayangkan musibah kebakaran yang terjadi di Museum Bahari Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1).

Pasca Kebakaran Museum Bahari

Menurutnya kebakaran ini merupakan pertanda bahwa bangsa ini harus mulai memperhatikan museum terlebih khusus lagi Pemprov DKI Jakarta. Supadma mengatakan kerugian akibat kebakaran tersebut tak bisa dinilai besarnya. “Saya sangat sedih dan menyayangkan karena beberapa koleksi-koleksi miniatur model perahu dan alat-alat navigasi bersejarah ini hangus terbakar. Bisa saja kebakaran di Museum Bahari ini sebagai tanda, agar manusia dan seluruh stackholder memberikan perhatian kepada museum. Karena alam akan beraksi ketika kekayaan negara yang bersejarah tidak dikelola dengan baik. Mari kita panjatkan doa bersama dan saling bergandengan tangan untuk segera evaluasi pengelolaan museum kedepan, ” ujar Supadma Rudana didampingi Kepala Museum Bahari, Husnizon Nizar alias Sonny dan Ketua Asosiasi Museum Daerah (AMIDA) DKI Jakarta, Yoyok T Herlambang.

Supadma Rudana juga meminta agar masalah keamanan dan perawatan museum yang berada di Jakarta menjadi perhatian oleh Kemendikbud dan pemerintah DKI Jakarta agar tidak terulang kejadian seperti ini lagi. “Peran pemerintah sangat penting, AMI sangat mengapresiasi pemda yang sigap atas kejadian kebakaran di Museum Bahari. Kami berharap mulai saat ini pemerintah DKI Jakarta menunjukan komitmen dan dukungan penuh revitalisasi untuk merestorasi permuseuman di DKI Jakarta baik dari keamanan, kenyamanan serta perawatannya, bagaimanapun gedung juga harus diperhatikan tentang keselamatan bagi pengunjung baik dari sisi kekuatan, bahaya kebakaran ataupun lainnya. Ada sekitar 60 lebih museum di DKI Jakarta yang bisa dijadikan kawasan edukasi, rekreasi dan hiburan bagi publik untuk berinteraksi dan mendapatkan gagasan dari museum. Saya yakin pak Anies yang paling paham pentingnya Museum Indonesia karena dulu pernah menjadi Mendikbud,” kata Putu Supadma Rudana.

Politisi Demokrat asal Desa Peliatan Ubud Kabupaten Gianyar ini menjelaskan bahwa AMI bersama seluruh anggotanya terus memberikan dukungan penuh kepada permuseuman Indonesia, khususnya bagaimana perhatian pemilik ataupun stake holder terhadap museum. “Kita akan mendukung terus sahabat-sahabat permuseuman Indonesia yang memang dengan segala keterbatasan terus mengabdi dan berjuang untuk warisan dan kekayaan sejarah bangsa,” kata Putu Supadma Rudana.

Pemilik Museum Rudana ini berharap dengan adanya kejadian seperti ini langkah komprehensif yang bisa dikonkritkan pemerintah secepatnya adalah sistem manajemen pengelolaan museum yang baik.

“Mulai saat ini pemerintah harus memaksimalkan museum sebagai wisata utama dan pertama di berbagai daerah. Saat ini kegiatan internasional yang paling dekat adalah Asian Games 2018, mari kita menjadikan museum menjadi informasi terdepan dengan menampilkan museum di bandara, maupun di venue-venue olahraga seperti GBK. Saya dari komisi X DPR RI akan mendorong dari anggaran, kelembagaan, dan sosialisai gerakan cinta museum kepada anak-anak di Jakarta dan seluruh Indonesia untuk pengelolaan museum yang lebih baik,” ucapnya. *nat

 

Sumber: Nusa Bali, 18 Januari 2018

Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Maroko Segera Ditingkatkan

Indonesia dan Maroko memiliki destinasi pariwisata yang sama-sama luar biasa. Maroko merupakan pintu gerbang Afrika dan Eropa. Indonesia pintu gerbang ASEAN dan Asia.

Dua potensi geografis ini harus dimanfaatkan kedua negara lewat kerja sama pariwisata. Peningkatan kerja sama itu segera dilakukan.

Demikian diungkap anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana usai menerima Duta Besar Maroko untuk Indonesia Quadia Benabdellah di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Putu mengatakan, delegasi BKSAP rencananya akan berkunjung ke Rabat, Maroko, untuk menjajaki lebih jauh potensi kerja sama yang bisa dilakukan kedua negara.

“Kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada 2017 adalah 13,7 juta. Sementara kunjungan wisatawan asing ke Maroko sekitar 11 jutaan. Maroko adalah gate untuk Eropa dan Afrika. Sementara kita adalah gate untuk ASEAN dan Asia. Kita bisa jalin kerja sama pariwisata dengan baik, karena masing-masing tidak akan bersaing. Sebaliknya, justru saling memberikan promosi,” ujarnya.

Dari promosi dan kerja sama pariwisata ini, kedua negara bisa mejalin hubungan lebih jauh. Misalnya, kerja sama pendidikan dan seni budaya.

Masing-masing negara juga punya kebudayaan dan karya seni yang luar biasa. Di bidang pendidikan, setidaknya ada 150 mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa di Maroko. Dan Maroko juga akan mengirim lebih banyak mahasiswa belajar di Indonesia.

“Kerja sama dengan Maroko ini sudah berlangsung lama. Di era Orba ada kerja sama sister city. Dan kini sedang dikembangkan sister province. Hubungan people to people, business to business, dan government to government terus ditingkatkan demi kemajuan kedua negara,” tuturnya. (EP)

 

Sumber : http://detak.co

Supadma Rudana Gelontor Mobil Perpustakaan di Karangasem

Anggota Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, perpustakaan, badan ekonomi kreatif, dan seni budaya, Putu Supadma Rudana (PSR) turun gunung ke Kabupaten Karangasem , Sabtu (10/2).

Wasekjen DPP Demokrat ini gelontor mobil perpustakaan keliling untuk meningkatkan minat baca para siswa di Kabupaten Karangasem. Didampingi Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, Supadma Rudana juga menyampaikan berbagai program Komisi X DPR RI terkait dengan pendidikan.

Menurut Supadma Rudana tantangan generasi muda ke depan sangatlah sengit dalam era digital dan globalisasi. Apalagi dengan kemajuan teknologi, generasi muda dihadapkan dengan kompetisi antar negara. Sehingga menjaga kualitas sumber daya manusia menghadapi tantangan zaman itu harus sudah disiapkan sejak sekarang. “Generasi muda kita sudah digembleng sejak sekarang untuk menghadapi era globalisasi itu, era digital ini menjadi tantangan kita,” ujar Supadma Rudana, Selasa (13/2).

Untuk meningkatkan sumber daya manusia para generasi muda di Bali salah satunya meningkatkan kemampuan, pengetahuan, pengembangan ilmu pengetahuan, informasi. Supadma Rudana menyebutkan Karangasem memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih tertinggal dari daerah lain di Bali. Sehingga ada terobosan, yakni dengan meningkatkan minat baca kalangan pelajar di Karangasem.

“Kami berikan mobil perpustakaan keliling. Mobil perpustakaan keliling ini untuk meningkatkan minat baca, menggali ilmu, dan informasi bagi generasi kita supaya bisa meningkatkan SDM kita di Karangasem. Karangasem indeks pembangunan manusia kalah dengan kabupaten lain di Bali,” ujar politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Dengan mobil perpustakaan keliling kata Supadma Rudana pelajar di Karangasem juga bisa mendapatkan suntikan semangat untuk bangkit atas kondisi Kabupaten Karangasem pasca erupsi Gunung Agung. “Pelajar kita di Karangasem sekarang sedang menghadapi bencana karena ancaman erupsi Gunung Agung. Jadi dalam situasi sedang susah pun masih bisa dapat fasilitas pendidikan,” tambah Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.

Supadma Rudana kemarin juga memberikan bantuan beasiswa kepada siswa-siswi di Karangasem. Sehingga Kabupaten Karangasem bisa melahirkan SDM unggulan dan tangguh untuk bersaing di level dunia. “Ini adalah kontribusi kami sebagai wakil rakyat dari Bali di senayan untuk pendidikan Karangasem. Saya juga akan fokus dan komitmen membangun dunia pendidikan untuk Bali secara keseluruhan,” tegas Supadma Rudana. *nat

 

Sumber : Nusa Bali, edisi 14 Februari 2018

Minat Baca Generasi Muda Harus Ditingkatkan

Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana mengakui tantangan generasi muda ke depan sangatlah sengit, selain kemajuan zaman dan pesatnya teknokogi, generasi muda dihadapkan pada persaingan yang kompetitif antar negara. Sehingga peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman tersebut.

Untuk menghadapi persoalan tersebut, Putu memberikan bantuan Mobil Perpustakaan Keliling kepada Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Melalui bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan giat baca para pelajar di Kabupaten Karangasem.

Sebagaimana diketahui, Karangasem adalah wilayah dengan dengan indeks pembangunan manusia yang cukup rendah jika dibanding daerah Bali lainnya. Karenanya, Putu Supadma menaruh perhatian lebih ke daerah yang berlokasi di kaki Gunung Agung tersebut.

“Dengan adanya bantuan ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelajar di Karangasem dalam menghadapi persaingan global, kita ketahui bahwa Karangasem salah satu wilayah di Bali yang memiliki indeks pembangunan manusia yang rendah,” ujar Putu dalam keterangan persnya, Senin (12/2/2018).

Sebagai putera asli Bali, Putu ingin mencurahkan perjuangannya terhadap perkembangan ilmu dan kebudayaan di Bali. Kabupaten Karangasem adalah salah satu yang perlu mendapatkan recovery pasca erupsi Gunung Agung.

Selain memberikan Perpustakaan Keliling, Putu juga memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa-siswi di Karangasem. Sehingga nantinya Karangasem dapat melahirkan pemuda-pemuda berkompeten dalam menghadapi tantangan zaman.

Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan turut senang, karena melalui bantuan ini akan mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Karangasem.

“Saya akan fokus dan komitmen terhadap perkembangan dan pembangunan di Kabupaten Karangasem, salah satu yang akan dibenahi adalah peningkatan kualitas SDM melalui sektor pendidikan,” tutup PSR, sapaan akrabnya. (hs/sc)

 

Sumber : http://www.dpr.go.id

Putu Supadma Bantu Karangasem Satu Mobil Perpustakaan Keliling

Anggota Komisi X DPR Putu Supadma Rudana menyerahkan bantuan berupa mobil perpustakaan keliling kepada Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Melalui bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan giat baca para pelajar di Karangasem, Bali.

“Pada hari ini saya menyerahkan bantuan mobil perpustakaan kepada Kabupaten Karangasem, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelajar di Karangasem,” kata Putu dalam pesan tertulisnya, Sabtu (10/2).

Karangasem adalah wilayah dengan dengan indeks pembangunan manusia yang cukup rendah jika dibanding daerah Bali lainnya. Karenanya, Putu menaruh perhatian lebih ke daerah yang berlokasi di kaki Gunung Agung tersebut.

Sebagai putera asli Bali, Putu ingin mencurahkan perjuangannya terhadap perkembangan ilmu dan kebudayaan di Bali. Karangasem adalah salah satu yang perlu mendapatkan recovery pasca erupsi Gunung Agung.

Selain memberikan mobil perpustakaan keliling, Putu juga memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa-siswi di Karangasem. Sehingga nantinya Karangasem dapat melahirkan pemuda-pemuda berkompeten dalam menghadapi tantangan zaman.

Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan turut senang, karena melalui bantuan ini akan mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Karangasem.

“Saya akan fokus dan komitmen terhadap perkembangan dan pembangunan di Kabupaten Karangasem, salah satu yang akan dibenahi adalah peningkatan kualitas SDM melalui sektor pendidikan,” tutup Putu, sapaan akrab politisi Partai Demokrat itu. [rus]

Sumber : Rmol.co

Putu Rudana Upayakan Peningkatan Kualitas Pemuda Karang Taruna

Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi muda yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Hal ini dilakukan guna meningkatkan peran pemuda dalam kontribusi pembangunan bangsa di era persaingan global seperti sekarang ini.

Hal tersebut ditegaskan Putu dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Karang Taruna yang berlangsung di Sanur, Bali, 25-27 Januari 2018. Kegiatan ini mengambil tema “Menyama Braya” yang bermakna persaudaraan dalam perbedaan dan meneguhkan kesetiakawanan sosial dalam pembangunan bangsa dari desa-desa.

“Saya mendorong dalam kegiatan ini agar pengembangan skill dapat ditingkatkan, serta meningkatkan peran pemuda untuk bergerak di industri kreatif. Saya berusaha mengolahragakan pemuda kembali agar prestasinya dapat meningkat. Pendidikan juga hal yang perlu didorong agar kualitas SDM dapat meningkat, sehingga kontribusi dalam pembangunan daerah menjadi nyata,” kata Putu di Bali, Kamis, (25/01/2018).

Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan program beasiswa bagi Karang Taruna adalah jalan yang bisa dilakukan untuk tujuan tersebut. Sehingga peningkatan SDM harus dilakukan disamping pemerintah saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur.

“Saya mendukung program beasiswa di Karang Taruna. Kita harap pemuda kita berprestasi, dengan kita dorong untuk mendapat Beasiswa Bidikmisi, sehingga ke depan peningkatan SDM jadi hal penting. Setelah saat ini pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur, maka sekarang kita harus fokus pada pembenahan SDM,” tegas Putu.

Melalui kegiatan Rakernas Karang Taruna di Bali ini, lanjut Putu, ia ingin menegaskan bahwa kondisi Bali saat ini aman untuk tetap dikunjungi wisatawan. “Saya mengajak seluruh wisatawan untuk tetap berkunjung ke Bali, tidak ada yang perlu dikhawatirkan pasca erupsi Gunung Agung karena situasi saat ini sudah kembali normal,” tutur Ketua Pengurus Provinsi Karang Taruna (PPKT) Bali ini.

Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Sanur, Bali ini turut dihadiri oleh Menteri Sosial Idrus Marham, Gubernur Bali Mangku Pastika dan Ketua Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) Didik Mukrianto. Diharapkan melalui kegiatan ini mampu menjadi pelecut semangat generasi muda menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif di era globalisasi. (hs/sf)

 

Sumber: http://www.dpr.go.id

Karang Taruna Gelar Rakernas di Bali

Ketua Pengurus Karang Taruna Provinsi Bali yang juga anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana memenuhi janjinya memboyong Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Karang Taruna di Denpasar, Bali pada 25-27 Januari 2018.

Diikuti 1.000 Peserta, Upaya Pulihkan Pariwisata Bali

Rakernas Karang Taruna ini bertempat di Hotel Prime Plaza, Sanur, Denpasar Selatan mulai, Kamis (25/2) hari ini akan dihadiri 1.000 peserta dari seluruh Indonesia. Rakernas yang dirangkai dengan pelantikan pengurus Karang Taruna Provinsi Bali ini akan dihadiri Menteri Sosial, Idrus Marham, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna yang juga anggota Fraksi Demokrat DPR RI, Didik Mukrianto.

Supadma Rudana di sela-sela persiapan Rakernas Karang Taruna di Sanur, Denpasar Selatan, Rabu (24/1) menjelaskan Rakernas ini sekaligus untuk membuktikan Karang Taruna bisa berbuat untuk kepentingan nasional, yakni membantu memulihkan pariwisata Bali pasca erupsi Gunung Agung Karangasem. “Rakernas ini diikuti oleh 1.000 peserta. Dari 1.000 orang ini diharapkan bisa merangsang turis ke Bali menjadi jutaan. Jadi akan sekaligus menyampaikan Bali itu aman dikunjungi, we are ready,” tegas Supadma Rudana.

Rakernas Karang Taruna bukan hanya sekedar kegiatan organisasi. Pihaknya akan mendorong peserta Rakernas untuk wisata kuliner, wisata budaya dan wisata belanja. “Kita adakan di Bali kegiatan Rakernas dengan berbagai aksi secara maraton mulai Bakti Sosial, sembahyang bersama di Pura Besakih, Karangasem. Selama 3 hari kegiatan Karang Taruna ini kita ingin bisa berbuat lebih dari sekedar Rakernas dan membahas program kerja,” ujar Supadma Rudana.

Supadma mengatakan Rakernas Karang Taruna bertema ‘Menyamabraya (bersaudara dalam perbedaan)’. Tema ini diambil untuk menjadikan Rakernas sebagai momentum kebangkitan para pemuda di tengah isu-isu radikalisme serta isu perpecahan belakangan ini.

“Rakernas Karang Taruna di awal Tahun 2018 ini akan menjadi tonggak penguatan kesetiakawanan sosial para generasi muda kita. Setelah Rakernas kita harapkan kader Karang Taruna menjadi agen pergerakan, kebangkitan generasi muda kita sampai ke desa-desa sampai di tingkat banjar.

Kader Karang Taruna bisa menjadi ujung tombak dalam menggerakkan ekonomi kreatif di desa-desa dan banjar dan aksi-aksi lainnya,” beber politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Putra mantan Senator, Nyoman Rudana ini menambahkan Rakernas juga membahas program-program Karang Taruna ke depan. Salah satunya program beasiswa bagi kalangan generasi muda kader Karang Taruna. Hal ini sesuai dengan kapasitas Supadma Rudana yang duduk di Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Program beasiswa ini akan kita wujudkan untuk penguatan sumberdaya manusia (SDM) generasi muda kita. Generasi inilah momentumnya untuk berubah, maju supaya tidak ketinggalan dengan persaingan global. Ini sejalan dengan revolusi mental oleh pemerintah dan menuju generasi emas Indonesia yang pernah disampaikan tokoh muda kita AHY (Agus Harimurthi Yudhoyono),” tegas Wasekjen DPP Demokrat ini

Dalam Rakernas yang dibuka hari ini juga akan memberikan Award bagi 44 tokoh dari seluruh Indonesia, termasuk di antaranya Gubernur Made Mangku Pastika yang memiliki prestasi, dedikasi membangun Bali sebagai Gubernur Bali selama 10 tahun, serta mengabdikan diri untuk pembangunan Indonesia. “Kita akan berikan Award Aditya Karya Mahatva Yodha untuk 44 tokoh, termasuk untuk Gubernur Made Mangku Pastika,” pungkas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. *nat
Sumber: Nusa Bali edisi 25 Januari 2018