Anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat DPR RI, Putu Supadma Rudana (PSR) makin gencar turba (turun ke bawah) di setiap akhir pekan. Supadma Rudana merambah berbagai komunitas kalangan anak-anak muda dari berbagai profesi. Mulai penggiat olahraga sepeda, yoga, pecalang hingga usaha kuliner tradisional Bali.
Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar yang turun pada 17-18 September 2017 menemui komunitas penggiat yoga di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar dan olahraga sepeda di Pantai Sanur, Denpasar Selatan. Selain itu Supadma juga getol melakukan dialog dengan para praktisi usaha kuliner di Pantai Sanur sembari berbaur dengan kalangan masyarakat.
Setelah merambah Denpasar, PSR bertemu dengan kalangan anak-anak muda yang sebagian besar terlibat sebagai Pecalang (petugas keamanan tradisional milik Desa Adat) di Kabupaten Gianyar. Supadma Rudana memotivasi para komunitas yang ditemui termasuk sambil menyerap aspirasi dari mereka untuk diperjuangkan dalam kapasitas sebagai wakil rakyat Bali di Senayan.
Seperti saat bertemu dengan kelompok sepeda dan yoga di kawasan Pantai Sanur, Supadma Rudana Menyapa para pelaku olahraga yang rutin melaksanakan kegiatan di kawasan ini. “Saya mendukung kegiatan anak-anak muda reemaja ini. Karena dengan padat kegiatan di hari libur mereka ini sudah bisa menghindari diri dari kegiatan negatif”, ujar alumni Universitas Webster, Amerika Serikat ini, selasa (19/9) kemarin.
Supadma Rudana menyebutkan kegiatan penggiat olahraga sepeda di kawasana Pantai Sanur dan komunitas yoga di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar yang ditemui perlu ada regulasi dan perizinan yang mudah. Terutama soal lokasi dan tempat yang memadai.
“Aspirasi yang saya tangkap dari penggiat yoga ini adalah izin lokasi yang memadai perlu diberikan supaya mereka bisa lebih mudah melakukan kegiatan. Yoga ini adalah kegiatan yang sudah mendunia dan digandrungi masyarakat,” tegas Supadma Rudana. Sementara di beberapa pelaku usaha kuliner di Pesisir Pantai Sanur, Denpasar Selatan, masalah yang ditemui Supadma Rudana adalah masalah kurangnya modal usaha menjadi aspirasi mereka.
“Modal usaha ini menjadi persoalan. Pedagang kuliner ini rata-rata usaha kecil yang sebenarnya bisa memajukan perekonomian masyarakat yang ada di Bali. Di sini perlu difasilitasi dengan lembaga terkait dan kami akan memfasilitasi,” tegas putra senator Nyoman Rudana periode 2004-2009 ini.
Mengakhiri roadshownya kepada konstituen, Supadma Rudana melakukan pertemuan dengan anak-anak muda yang sebagian besar menjadi pecalang di Desa Adat di Kabupaten Gianyar. Supadma Rudana mengaku salut, sebab anak-anak muda yang peduli dengan keamanan Bali rela mengabdi menjaga keamanan meskipun tidak mendapatkan gaji.
Polisi tradisional Bali yang tugasnya mengamankan kegiatan berkaitan dengan adat, upacara keagamaan ini secara langsung melestarikan adat dan budaya Bali dan memberdayakan kekuatan anak-anak muda, Supadma Rudana saat itu memberikan bantuan berupa HT (Handy Talky) sebanyak 18 buah supaya kerja pecalang menjadi lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi melaksanakan tugasnya.