Category: Museum

Komisi X DPR RI Janjikan Anggaran Pusat

Ketua Asosiasi Museum Indonesia yang juga anggota Komisi X DPR RI dapil Bali, Putu Supadma Rudana prihatin dan menyayangkan musibah kebakaran yang terjadi di Museum Bahari Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1).

Pasca Kebakaran Museum Bahari

Menurutnya kebakaran ini merupakan pertanda bahwa bangsa ini harus mulai memperhatikan museum terlebih khusus lagi Pemprov DKI Jakarta. Supadma mengatakan kerugian akibat kebakaran tersebut tak bisa dinilai besarnya. “Saya sangat sedih dan menyayangkan karena beberapa koleksi-koleksi miniatur model perahu dan alat-alat navigasi bersejarah ini hangus terbakar. Bisa saja kebakaran di Museum Bahari ini sebagai tanda, agar manusia dan seluruh stackholder memberikan perhatian kepada museum. Karena alam akan beraksi ketika kekayaan negara yang bersejarah tidak dikelola dengan baik. Mari kita panjatkan doa bersama dan saling bergandengan tangan untuk segera evaluasi pengelolaan museum kedepan, ” ujar Supadma Rudana didampingi Kepala Museum Bahari, Husnizon Nizar alias Sonny dan Ketua Asosiasi Museum Daerah (AMIDA) DKI Jakarta, Yoyok T Herlambang.

Supadma Rudana juga meminta agar masalah keamanan dan perawatan museum yang berada di Jakarta menjadi perhatian oleh Kemendikbud dan pemerintah DKI Jakarta agar tidak terulang kejadian seperti ini lagi. “Peran pemerintah sangat penting, AMI sangat mengapresiasi pemda yang sigap atas kejadian kebakaran di Museum Bahari. Kami berharap mulai saat ini pemerintah DKI Jakarta menunjukan komitmen dan dukungan penuh revitalisasi untuk merestorasi permuseuman di DKI Jakarta baik dari keamanan, kenyamanan serta perawatannya, bagaimanapun gedung juga harus diperhatikan tentang keselamatan bagi pengunjung baik dari sisi kekuatan, bahaya kebakaran ataupun lainnya. Ada sekitar 60 lebih museum di DKI Jakarta yang bisa dijadikan kawasan edukasi, rekreasi dan hiburan bagi publik untuk berinteraksi dan mendapatkan gagasan dari museum. Saya yakin pak Anies yang paling paham pentingnya Museum Indonesia karena dulu pernah menjadi Mendikbud,” kata Putu Supadma Rudana.

Politisi Demokrat asal Desa Peliatan Ubud Kabupaten Gianyar ini menjelaskan bahwa AMI bersama seluruh anggotanya terus memberikan dukungan penuh kepada permuseuman Indonesia, khususnya bagaimana perhatian pemilik ataupun stake holder terhadap museum. “Kita akan mendukung terus sahabat-sahabat permuseuman Indonesia yang memang dengan segala keterbatasan terus mengabdi dan berjuang untuk warisan dan kekayaan sejarah bangsa,” kata Putu Supadma Rudana.

Pemilik Museum Rudana ini berharap dengan adanya kejadian seperti ini langkah komprehensif yang bisa dikonkritkan pemerintah secepatnya adalah sistem manajemen pengelolaan museum yang baik.

“Mulai saat ini pemerintah harus memaksimalkan museum sebagai wisata utama dan pertama di berbagai daerah. Saat ini kegiatan internasional yang paling dekat adalah Asian Games 2018, mari kita menjadikan museum menjadi informasi terdepan dengan menampilkan museum di bandara, maupun di venue-venue olahraga seperti GBK. Saya dari komisi X DPR RI akan mendorong dari anggaran, kelembagaan, dan sosialisai gerakan cinta museum kepada anak-anak di Jakarta dan seluruh Indonesia untuk pengelolaan museum yang lebih baik,” ucapnya. *nat

 

Sumber: Nusa Bali, 18 Januari 2018

Gubernur Dukung Pelestarian Museum Sebagai Cermin Peradaban

Museum sebagai cermin peradaban masa lalu memberikan gambaran suatu sejarah patut dijaga dan dilestarikan agar setiap penikmat bsa mengenang kembali keberadaaan sejarah tersebut. Disamping untuk mengetahui seberapa besar penghargaan kita kepada sejarah, dengan semakin lengkap dan semakin baiknya pengelolaan museum, akan menunjukkan semakin besar penghargaan kita terhadap satu sejarah.

Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastka saat menerima audiensi rombongan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) yang dipimpin oleh Ketua Umum AMI Putu Supadma Rudana, di ruang kerja Gubernur Bali, Jumat (15/4). “Museum itu cermin peradaban, saat kita menikmati koleksinya kita bisa flashback ke dalam sejarah itu, jadi patut dijaga dan dilestarikan. Semakin panjang sejarah yang dipeparkan dan ditata dengan baik, itu akan memberikan gambaran apa yang sudah terjadi. Disamping itu juga untuk melihat seberapa besar respek kita terhadap sejarah yang kita miliki “tegas Pastika.

IMG-20160421-WA0014

Gubernur Pastika juga menyatakan mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan Pertemuan Pengelola Museum seluruh Indonesia yang akan segera digelar pertengahan tahun ini di Bali. menurutnya Bali memang cocok dipergunakan sebagai pertemuan pengelola Museum, Bali memiliki keunikan tersendiri daripada daerah lainnya baik dari segi kebudayaan, agama dan kesenian, yang terpelihara dengan baik sampai saat ini, seperti keberadaan Subak dan Pura Kuno yang tetap lestari menjadi Museum Hidup, serta tanpa disadari bisa memberikan pembelajaran sejarah.

Sementara itu, Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, kala itu menyatakan rencana pertemuan pengelola museum se –Indonesia akan dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei-2 Juni 2016. Pelaksanan pertemuan akan melibatkan instansi lintas sektoral yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi dan Asosiasi Museum. Kedepannya, ia berharap, pengelolaan museum mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah yang daerahnya memiliki museum, sehingga keberadaan museum lebih diketahui dan menarik minat masyarakat umum.

Dirjen Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud, Harry Widianto, yang ikut hadir menambahkan, pertemuan yang dilaksanakan bertujuan membahas bagaimana keberadaan museum saat ini dan kedepan, yakni membahas permasalahan-permasalahan yang ada untuk mencari solusi penanganannya, serta membangun ide-ide demi pengelolaan museum yang lebih baik kedepannya.
Menurutnya, antusias masyaraat saat ini terhadap keberadaan museum semakin meningkat. “Sekarang orang rela mengeluarkan uang lebih untuk menyaksikan koleksi satu museum, selama museum tersebut memang terkelola dengan baik”katanya. “Jadi yang harus diperhatikan kedepannya memang mempersiapkan pengelolaan museum yang baik, untu menaikkan citranya. Ia juga mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah daerah berupa pembinaan bagi pengelola museum dan tentunya dukungan pendanaan”. Bud.

Sumber : POS BALI, 16 April 2016

358 Pemilik Museum Temu Nasional di Bali

DENPASAR, NusaBali. AMI di bawah sang Ketua Umum Putu Supadma Rudana bikin ‘Temu Nasional Pengelola Museum’ di Sanur, Denpasar Selatan, 30 Mei-2 Juni 2016 nanti. Agenda akbar ini bakal melibatkan 358 pemilik dan pengelola museum se-Indonesia

Terkait rencana ini, panitia ‘Temu Nasional Pengelola Museum’ secara khusus bertemu Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Jumat (15/4) siang. Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, juga ikut hadir dalam pertemuan dengan Gubernur Pastika kemarin.

Supadma Rudana yang notabene pemilik Museum Rudana di Ubud, Gianyar didampingi Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hary Widiyanto, serta Ketua Himpunan Museum Bali (Himusba) AA Gede Rai, dab Wakil Ketua Himusba Tjokorda Astika.

Menurut Supadma Rudana, pertemuan dengan Gubernur Pastika kemarin adalah audiensi terkait agenda besar ‘Temu Nasional Pengelola Museum’ yang bakal digelar AMI di Sanur, akhir bulan nanti. Dari audiensi tersebut, Gubernur Pastika memastikan bakal membuka remi ‘Temu Nasional Pengelola Museum’.

“Para pemilik museum se-Nusantara, dari Sabang sampai Merauke, yang jumlahnya mencapai 358 orang, nantinya akan hadir di Sanur untuk pertemuan tingkat nasional nanti. Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Anies Baswedan, Red) juga bakal hadir. Sedangkan Pak Gubernur Pastika kita beri kehormatan untuk membuka kegiatan,” ujar Supadma Rudana dalam rilisnya seusai bertemu Gubernur, Kamis kemarin.

Kegiatan ‘Temu Nasional Pengelola Museum’ yang melibatkan para pemilik museum seIndonesia di Sanur nanti, kata Supadma Rudana, merupakan agenda membangun permuseuman ke depan. Dari pertemuan itu juga akan dirumuskan apa tantangan permuseuman secara nasional. “Kita ingin beragam museum yang ada sekarang, bersinergi dengan asosiasi dan berperan strategis menyuarakan masalah ini,” ujar politisi muda asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga Wakil Sekjen DPP Demokrat ini.

IMG-20160421-WA0011

Supadma menyebutkan, mulai level pusat hingga daerah kini sedang mengawal gerakan ‘Museum sebagai Rumah Tertinggi Kebudayaan’. “Karena, museum merupakan rumah tertinggi kebudayaan, rumah abadi peradaban, rumah sumber inspirasi,” ujar putra dari mantan anggota DPD RI 2004-2009 Dapil Bali, Nyoman Rudana ini.

Nah, dalam temu nasional para pemilik museum nanti, kata Supadma, juga akan dicari rumusan yang komprehensif tentang pengelolaan museum. Muaranya, supaya museum benar-benar menjadi jiwa bangsa Indonesia. “Museum yang jadi rumah kebudayaan, kita bidik bisa bermanfaat misalnya untuk kekuatan diplomasi internasional,” tegas Supadma Rudana.

Asosiasi Museum Indonesia (AMI), kata Supadma, memberikan tugas kepada para pengelola museum untuk menyuarakan aspirasi dan bersama-sama pemerintah dalam memajukan perkembangan museum. “Kita apresiasi kepada Gubernur Pastika. Tadi (kemarin) beliau menyampaikan dukungan maksimal,” katanya.

Sedangkan Ketua Himusba, AA Gede Rai, berharap perhelatan temu nasional para pemilik museum di Sanur nanti mendapatkan dukungan semua komponen, mulai dari pemerintah hingga rakyat Bali. “Bali menjadi tuan rumah, ini kesempatan luar biasa. Bali menjadi inspirator tentang permuseuman,” ujar Gung Rai.

Disebutkan, acara ‘Temu Nasional Pengelola Museum’ juga akan diselingi dengan acara sarasehan tentang museum dan kebudayaan, serta gala dinner dengan Gubernur Pastika dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi di Gedung Jaya Sabha Denpasar. Selain itu, para peserta ‘Temu Nasional Pengelola Museum’ juga akan melakukan kunjungan ke berbagai museum di Bali.

Sementara itu, Gubernur Pastika menyambut positif agenda ‘Temu Nasional Pengelola Museum’ di Bali. Menurut Pastika, museum adalah cerminan bagaimana melihat masa lampau dan memikirkan masa depan. “Bali bisa menjadi the living museum (museum hidup),” ujar Gubernur Pastika yang kemarin didampingi Karo Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra. 7 nat

 

Sumber : NUSA BALI, 16 April 2016

Putu : Museum Merupakan Kekayaan Bangsa

Kaganga.com, Palembang- Museum bukanlah hanya sebuah gedung, melainkan kekayaan bangsa. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana saat diwawancarai saat menghadiri pameran senjata tradisional, Museum Balaputra Dewa Palembang, Rabu (21/10).

Putu mengatakan, pihaknya menginginkan adanya sinergi dengan semua pihak, baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah untuk memuliakan museum. “Hal ini dikarenakan museum merupakan rumah tertinggi daripada kebudayaan, rumah abadi peradaban dan merupakan kekayaan bangsa. Jadi museum bukan sekedar bangunan saja,” katanya.

Alasan museum merupakan kekayaan bangsa karena apa yang ada didalam museum merupakan kekayaan bangsa yang nilainya melebihi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia. “Nilanya melebihi Triliunan Dollar atau apapun itu,” ujar Putu.

Putu mengungkapkan, untuk itulah dirinya berharap agar Pemerintah Indonesia termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dapat memuliakan museum dengan memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya yang selama ini merasa dipinggirkan dan anggarannya dibesarkan karena selama ini masih kecil. “Selain itu juga dibuatkan Undang-Undang yang mengatur permuseuman,” ungkapnya.

Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana juga menyatakan bahwa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diminta untuk melakukan pemekaran Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) Sumsel.

“Kita mengusulkan agar Sumsel melakukan pemekaran AMIDA Sumsel karena saat ini museum yang ada di Sumsel telah mencukupi dan itu merupakan salah satu pertimbangan untuk melakukan pemekaran,” katanya saat diwawancarai seusai menghadiri acara pameran “Senjata Tradisional Sumatera” yang berlangsung di Auditorium Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa, Palembang.

Saat ini Provinsi Sumsel masih tergabung dalam AMIDA bagian selatan. “Saya rasa pemekaran untuk AMIDA Sumsel akan terlaksana dalam waktu yang tidak lama lagi. Sebab perkembangan museum di sumsel berkembang cepat dan juga jumlahnya sudah cukup banyak yaitu lebih dari 5 museum,” ujar Putu.

Putu mengungkapkan, saat ini untuk AMI memiliki lebih dari 18 AMIDA baik dari aceh hingga papua. “jika sumsel telah mekar maka AMI akan memiliki 19 AMIDA,” ungkapnya.

Untuk diketahui, pameran “Senjata Tradisional Sumatera” yang berlangsung di Auditorium Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa, Palembang ini berlangsung dari 21-26 Oktober 2015 dan diikuti 9 museum yang ada di pulau sumatera yaitu Museum Negeri Aceh, Museum Negeri Sumatera Utara, Museum Negeri Sumatera Barat, Museum Negeri Riau, Museum Negeri Jambi, Museum Negeri Bengkulu, Museum Negeri Sumsel, Museum Negeri Lampung, dan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Author : Ambar Wai
Editor : Gaara Nasution

Sumber : Kaganga.com, 21 Oktober 2015

Putu Supadma: Museum di Indonesia Sepi Pengunjung

Ketua Umum Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana melakukan kunjungan ke beberapa museum di Kota Solo, Jawa Tengah. Putu dan beberapa orang timnya melakukan kunjungan ke Museum Radya Pustaka, Museum Batik Danarhadi, serta Monumen Pers Solo, Senin (2/3/2015).

Menurut Putu, saat ini kondisi museum di Indonesia sangat memprihatinkan hingga sepi pengunjung. Putu menjelaskan ada beberapa hal yang membuat museum di Indonesia kondisinya sangat memperihatinkan.

“Contoh saja apabila ada program revitalisasi museum. Dana yang digunakan tidak untuk hal-hal penting seperti perbaikan tetapi hanya untuk mengubah tata letaknya saja,” ujarnya saat ditemui di Monumen Pers.

Dia menambahkan saat ini Asosiasi Museum Indonesia juga gencar melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan maupun Dinas Pariwisata untuk meningkatkan jumlah pengunjung.

“Kami ingin nantinya sekolah-sekolah atau perguruan tinggi minimal memiliki rencana pembelajaran ke museum. Demikian juga untuk program-program pariwisata,” katanya.

Source : http://travel.kompas.com/read/2015/03/03/101555327/Putu.Supadma.Museum.di.Indonesia.Sepi.Pengunjung