Museum sebagai cermin peradaban masa lalu memberikan gambaran suatu sejarah patut dijaga dan dilestarikan agar setiap penikmat bsa mengenang kembali keberadaaan sejarah tersebut. Disamping untuk mengetahui seberapa besar penghargaan kita kepada sejarah, dengan semakin lengkap dan semakin baiknya pengelolaan museum, akan menunjukkan semakin besar penghargaan kita terhadap satu sejarah.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastka saat menerima audiensi rombongan Asosiasi Museum Indonesia (AMI) yang dipimpin oleh Ketua Umum AMI Putu Supadma Rudana, di ruang kerja Gubernur Bali, Jumat (15/4). “Museum itu cermin peradaban, saat kita menikmati koleksinya kita bisa flashback ke dalam sejarah itu, jadi patut dijaga dan dilestarikan. Semakin panjang sejarah yang dipeparkan dan ditata dengan baik, itu akan memberikan gambaran apa yang sudah terjadi. Disamping itu juga untuk melihat seberapa besar respek kita terhadap sejarah yang kita miliki “tegas Pastika.
Gubernur Pastika juga menyatakan mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan Pertemuan Pengelola Museum seluruh Indonesia yang akan segera digelar pertengahan tahun ini di Bali. menurutnya Bali memang cocok dipergunakan sebagai pertemuan pengelola Museum, Bali memiliki keunikan tersendiri daripada daerah lainnya baik dari segi kebudayaan, agama dan kesenian, yang terpelihara dengan baik sampai saat ini, seperti keberadaan Subak dan Pura Kuno yang tetap lestari menjadi Museum Hidup, serta tanpa disadari bisa memberikan pembelajaran sejarah.
Sementara itu, Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana, kala itu menyatakan rencana pertemuan pengelola museum se –Indonesia akan dilaksanakan mulai tanggal 30 Mei-2 Juni 2016. Pelaksanan pertemuan akan melibatkan instansi lintas sektoral yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Provinsi dan Asosiasi Museum. Kedepannya, ia berharap, pengelolaan museum mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah yang daerahnya memiliki museum, sehingga keberadaan museum lebih diketahui dan menarik minat masyarakat umum.
Dirjen Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kemendikbud, Harry Widianto, yang ikut hadir menambahkan, pertemuan yang dilaksanakan bertujuan membahas bagaimana keberadaan museum saat ini dan kedepan, yakni membahas permasalahan-permasalahan yang ada untuk mencari solusi penanganannya, serta membangun ide-ide demi pengelolaan museum yang lebih baik kedepannya.
Menurutnya, antusias masyaraat saat ini terhadap keberadaan museum semakin meningkat. “Sekarang orang rela mengeluarkan uang lebih untuk menyaksikan koleksi satu museum, selama museum tersebut memang terkelola dengan baik”katanya. “Jadi yang harus diperhatikan kedepannya memang mempersiapkan pengelolaan museum yang baik, untu menaikkan citranya. Ia juga mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah daerah berupa pembinaan bagi pengelola museum dan tentunya dukungan pendanaan”. Bud.
Sumber : POS BALI, 16 April 2016