Jenazah almarhum Nyoman Gunarsa dipalebon di Setra Adat Banda Desa Pakraman Takmung, Klungkung pada Saniscara Pon Gumbreg, Sabtu (30/9) kemarin. Dalam upacara ngaben tersebut anggota Komisi X DPRI RI membidangi pariwisata, seni dan kebudayaan, Putu Supadma Rudana turut melepas jenazah almarhum.
Supadma Rudana yang juga Wasekjen DPP Demokrat kemarin bertindak sebagai wakil keluarga dan sekaligus ikut nyunggi (menggotong) layon (jenazah) Sang Maestro bersama krama menuju Setra Adata Banda untuk proses ngaben. Supadma Rudana didampingi I Gede Artison Andarawata alias Sony yang tak lain putra almarhum Nyoman Gunarsa. Sony juga Ketua DPC Demokrat Klungkung.
Supadma Rudana mengatakan ada pesan khusus almarhum Gunarsa yang diingatnya sampai saat ini, dan harus dilaksanakan, yakni berjuang secara terus menerus untuk kemuliaan seni dan kebudayaan. Pesan tersebut diterima Supadma Rudana saat diundang almarhum di Museum Gunarsa Klungkung sekitar Jauari 2017 lalu. Ketika itu Supadma Rudana belum ditetapkan menjadi PAW anggota Fraksi Demokrat DPR RI Putu Sudiartana.
Seperti menerima signal Supadma Rudana akan menjadi anggota DPR RI, almarhum mengatakan Supadma Rudana pasti bisa. “Pesan almarhum supaya kita terus berjuang untuk kemuliaan seni dan kebudayaan Bali supaya semakin kuat di kancah dunia. Ketika itu saya diminta berjuang di DPR RI. Sementara saat itu saya bukan DPR RI,”ujar Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini, usai menghadiri upacara palebon Sabtu siang kemarin. Supadma Rudana akan berjuang sekuat tenaga untuk dunia seni dan kebudayaan seperti pesan almarhum Gunarsa. *nat.
Sumber tulisan: Nusa Bali, 1 Oktober 2017