Author: Administrator

Putu Supadma Bantu Karangasem Satu Mobil Perpustakaan Keliling

Anggota Komisi X DPR Putu Supadma Rudana menyerahkan bantuan berupa mobil perpustakaan keliling kepada Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Melalui bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan giat baca para pelajar di Karangasem, Bali.

“Pada hari ini saya menyerahkan bantuan mobil perpustakaan kepada Kabupaten Karangasem, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelajar di Karangasem,” kata Putu dalam pesan tertulisnya, Sabtu (10/2).

Karangasem adalah wilayah dengan dengan indeks pembangunan manusia yang cukup rendah jika dibanding daerah Bali lainnya. Karenanya, Putu menaruh perhatian lebih ke daerah yang berlokasi di kaki Gunung Agung tersebut.

Sebagai putera asli Bali, Putu ingin mencurahkan perjuangannya terhadap perkembangan ilmu dan kebudayaan di Bali. Karangasem adalah salah satu yang perlu mendapatkan recovery pasca erupsi Gunung Agung.

Selain memberikan mobil perpustakaan keliling, Putu juga memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa-siswi di Karangasem. Sehingga nantinya Karangasem dapat melahirkan pemuda-pemuda berkompeten dalam menghadapi tantangan zaman.

Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan turut senang, karena melalui bantuan ini akan mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Karangasem.

“Saya akan fokus dan komitmen terhadap perkembangan dan pembangunan di Kabupaten Karangasem, salah satu yang akan dibenahi adalah peningkatan kualitas SDM melalui sektor pendidikan,” tutup Putu, sapaan akrab politisi Partai Demokrat itu. [rus]

Sumber : Rmol.co

Putu Rudana Upayakan Peningkatan Kualitas Pemuda Karang Taruna

Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi muda yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Hal ini dilakukan guna meningkatkan peran pemuda dalam kontribusi pembangunan bangsa di era persaingan global seperti sekarang ini.

Hal tersebut ditegaskan Putu dalam kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Karang Taruna yang berlangsung di Sanur, Bali, 25-27 Januari 2018. Kegiatan ini mengambil tema “Menyama Braya” yang bermakna persaudaraan dalam perbedaan dan meneguhkan kesetiakawanan sosial dalam pembangunan bangsa dari desa-desa.

“Saya mendorong dalam kegiatan ini agar pengembangan skill dapat ditingkatkan, serta meningkatkan peran pemuda untuk bergerak di industri kreatif. Saya berusaha mengolahragakan pemuda kembali agar prestasinya dapat meningkat. Pendidikan juga hal yang perlu didorong agar kualitas SDM dapat meningkat, sehingga kontribusi dalam pembangunan daerah menjadi nyata,” kata Putu di Bali, Kamis, (25/01/2018).

Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan program beasiswa bagi Karang Taruna adalah jalan yang bisa dilakukan untuk tujuan tersebut. Sehingga peningkatan SDM harus dilakukan disamping pemerintah saat ini fokus pada pembangunan infrastruktur.

“Saya mendukung program beasiswa di Karang Taruna. Kita harap pemuda kita berprestasi, dengan kita dorong untuk mendapat Beasiswa Bidikmisi, sehingga ke depan peningkatan SDM jadi hal penting. Setelah saat ini pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur, maka sekarang kita harus fokus pada pembenahan SDM,” tegas Putu.

Melalui kegiatan Rakernas Karang Taruna di Bali ini, lanjut Putu, ia ingin menegaskan bahwa kondisi Bali saat ini aman untuk tetap dikunjungi wisatawan. “Saya mengajak seluruh wisatawan untuk tetap berkunjung ke Bali, tidak ada yang perlu dikhawatirkan pasca erupsi Gunung Agung karena situasi saat ini sudah kembali normal,” tutur Ketua Pengurus Provinsi Karang Taruna (PPKT) Bali ini.

Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Sanur, Bali ini turut dihadiri oleh Menteri Sosial Idrus Marham, Gubernur Bali Mangku Pastika dan Ketua Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) Didik Mukrianto. Diharapkan melalui kegiatan ini mampu menjadi pelecut semangat generasi muda menghadapi tantangan zaman yang semakin kompetitif di era globalisasi. (hs/sf)

 

Sumber: http://www.dpr.go.id

Karang Taruna Gelar Rakernas di Bali

Ketua Pengurus Karang Taruna Provinsi Bali yang juga anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana memenuhi janjinya memboyong Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Karang Taruna di Denpasar, Bali pada 25-27 Januari 2018.

Diikuti 1.000 Peserta, Upaya Pulihkan Pariwisata Bali

Rakernas Karang Taruna ini bertempat di Hotel Prime Plaza, Sanur, Denpasar Selatan mulai, Kamis (25/2) hari ini akan dihadiri 1.000 peserta dari seluruh Indonesia. Rakernas yang dirangkai dengan pelantikan pengurus Karang Taruna Provinsi Bali ini akan dihadiri Menteri Sosial, Idrus Marham, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Ketua Umum Pengurus Nasional Karang Taruna yang juga anggota Fraksi Demokrat DPR RI, Didik Mukrianto.

Supadma Rudana di sela-sela persiapan Rakernas Karang Taruna di Sanur, Denpasar Selatan, Rabu (24/1) menjelaskan Rakernas ini sekaligus untuk membuktikan Karang Taruna bisa berbuat untuk kepentingan nasional, yakni membantu memulihkan pariwisata Bali pasca erupsi Gunung Agung Karangasem. “Rakernas ini diikuti oleh 1.000 peserta. Dari 1.000 orang ini diharapkan bisa merangsang turis ke Bali menjadi jutaan. Jadi akan sekaligus menyampaikan Bali itu aman dikunjungi, we are ready,” tegas Supadma Rudana.

Rakernas Karang Taruna bukan hanya sekedar kegiatan organisasi. Pihaknya akan mendorong peserta Rakernas untuk wisata kuliner, wisata budaya dan wisata belanja. “Kita adakan di Bali kegiatan Rakernas dengan berbagai aksi secara maraton mulai Bakti Sosial, sembahyang bersama di Pura Besakih, Karangasem. Selama 3 hari kegiatan Karang Taruna ini kita ingin bisa berbuat lebih dari sekedar Rakernas dan membahas program kerja,” ujar Supadma Rudana.

Supadma mengatakan Rakernas Karang Taruna bertema ‘Menyamabraya (bersaudara dalam perbedaan)’. Tema ini diambil untuk menjadikan Rakernas sebagai momentum kebangkitan para pemuda di tengah isu-isu radikalisme serta isu perpecahan belakangan ini.

“Rakernas Karang Taruna di awal Tahun 2018 ini akan menjadi tonggak penguatan kesetiakawanan sosial para generasi muda kita. Setelah Rakernas kita harapkan kader Karang Taruna menjadi agen pergerakan, kebangkitan generasi muda kita sampai ke desa-desa sampai di tingkat banjar.

Kader Karang Taruna bisa menjadi ujung tombak dalam menggerakkan ekonomi kreatif di desa-desa dan banjar dan aksi-aksi lainnya,” beber politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Putra mantan Senator, Nyoman Rudana ini menambahkan Rakernas juga membahas program-program Karang Taruna ke depan. Salah satunya program beasiswa bagi kalangan generasi muda kader Karang Taruna. Hal ini sesuai dengan kapasitas Supadma Rudana yang duduk di Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Program beasiswa ini akan kita wujudkan untuk penguatan sumberdaya manusia (SDM) generasi muda kita. Generasi inilah momentumnya untuk berubah, maju supaya tidak ketinggalan dengan persaingan global. Ini sejalan dengan revolusi mental oleh pemerintah dan menuju generasi emas Indonesia yang pernah disampaikan tokoh muda kita AHY (Agus Harimurthi Yudhoyono),” tegas Wasekjen DPP Demokrat ini

Dalam Rakernas yang dibuka hari ini juga akan memberikan Award bagi 44 tokoh dari seluruh Indonesia, termasuk di antaranya Gubernur Made Mangku Pastika yang memiliki prestasi, dedikasi membangun Bali sebagai Gubernur Bali selama 10 tahun, serta mengabdikan diri untuk pembangunan Indonesia. “Kita akan berikan Award Aditya Karya Mahatva Yodha untuk 44 tokoh, termasuk untuk Gubernur Made Mangku Pastika,” pungkas pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. *nat
Sumber: Nusa Bali edisi 25 Januari 2018

Recovery Pariwisata Bali, Rakernas Karang Taruna Akan Dihadiri 1.000 Peserta

Ketua Pengda Karang Taruna Provinsi Bali yang juga anggota Komisi X DPR RI membidangi pariwisata dan budaya, pemuda, pendidikan, dan ekonomi kreatif Putu Supadma Rudana memenuhi janjinya membawa kegiatan nasional organisasi kepemudaan Karang Taruna ke Bali.

Karang Taruna akan menyelenggarakan rapat kerja nasional (Rakernas) di Denpasarpada 25–27 Januari 2018 mendatang, sekaligus dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Karang Taruna Provinsi Bali. Kegiatan yang akan dihadiri 1.000 peserta ini sekaligus untuk recovery pariwisata Bali akibat dampak erupsi Gunung Agung.

Pengurus Karang Taruna Provinsi Bali sudah menemui Gubernur Made Mangku Pastika untuk meminta hadir di Rakernas yang bakal melibatkan pengurus Karang Taruna dari 34 provinsi. Rakernas akan membahas program-program kepemudaaan secara nasional, isu strategis pembangunan sumber daya manusia, gerakan kreatif organisasi kepemudaan untuk bisa bersaing di era global dan digital.

Supadma Rudana mengatakan agenda Rakernas Karang Taruna dibawa ke Bali tidak semata-mata untuk seremonial. “Memang Rakernas akan dirangkai dengan pelantikan pengurus Karang Taruna Provinsi Bali. Namun masih banyak kegiatan sosial yang akan kami laksanakan sebagai rangkaian kegiatan. Seperti bakti sosial bersih-bersih pantai dan kunjungan ke posko pengungsi Gunung Agung,” kata Wasekjen DPP Partai Demokrat ini di Denpasar, Sabtu (6/1).

Supadma Rudana menegaskan Rakernas yang akan dihadiri 1.000 peserta dari 34 provinsi sekaligus juga sebagai upaya Karang Taruna Provinsi Bali selaku organisasi kepemudaan berperan aktif untuk membantu merecovery pariwisata Bali menyusul peristiwa erupsi Gunung Agung.

”Rakernas Karang Taruna ini akan menjadi jawaban bahwa kami organisasi kepemudaan di Bali berkontribusi aktif untuk Bali,” tutur Supadma Rudana.

Rakernas ini akan menjadi upaya pemulihan pariwisata Bali. Diharapkan Rakernas memancing pemerintah untuk membawa kegiatan–kegiatan berskala nasional ke Bali. “Setidaknya para peserta Rakernas akan berada di Bali selama dua hingga tiga hari. Kami kebetulan duduk di Komisi X membidangi pariwisata, ekonomi kreatif akan upayakan terus untuk memulihkan pariwisata kita,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, ini.

Supadma Rudana mengatakan komitmennya dengan Pemprov Bali di bawah kepemimpin Gubernur Made Mangku Pastika berjalan linear, yaitu meningkatkan SDM pemuda Bali, dalam segala hal yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi, kapasitas, kemampuan wirausaha melalui digital dan teknologi baik dengan e-learning, e-book, e-commerce, juga pemahaman e-tourism, dan lainnya.

“Kami ingin peningkatan daya saing generasi muda ini menyentuh banjar-banjar. Sehingga ekonomi masyarakat itu hidup dan bisa berkembang di bawah, yakni di akar rumput, dinikmati masyarakat di bawah. Tidak di tataran menengah ke atas saja,” ujar Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, ini.

Sebelumnya Gubernur Made Mangku Pastika mengatakan dukungan kepada Karang Taruna Provinsi Bali yang dikomandani Supadma Rudana, untuk menggalakkan program-program peningkatan generasi muda Bali. Pastika menegaskan Supadma Rudana yang duduk di Komisi X membidangi pemuda-olahraga, pendidikan dan ekonomi kreatif, seni dan budaya bisa memfasilitasi program yang akan dilaksanakan Pemprov Bali untuk fasilitasi penerapan e-learning bagi SMA/SMK se Bali. Program ini digadang-gadang sebagai loncatan besar dalam sistem pendidikan di Bali untuk ke arah pendidikan yang mengedepankan teknologi informasi yang sudah menjadi tuntutan zaman teknologi dan globalisasi. “Pada dasarnya seluruh SMA/SMK di Bali siap melaksanakan program ini, bukan hanya diterapkan di sekolah negeri, namun juga swasta. Tetapi banyak sekolah masih kekurangan peralatan dan fasilitas seperti laptop, internet,” ujar Pastika. *nat

 

Sumber : Nusa Bali edisi 7 Januari 2018

Rakernas di Bali, Karang Taruna Temui Pastika

Rapat Kerja Nasional (rakernas) organisasi kepemudaaan Karang Taruna se-Indonbesia bakal digelar di Denpasar-Bali pada 25 Januari sampai 27 Januari 2018 mendatang.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi dan mendukung digelarnya acara Rakernas Karang Taruna Se Indonesia tersebut. Hal itu diungkapkan Pastika saat menerima audiensi rombongan Pengda Karang Taruna Provinsi Bali yang dipimpin langsung oleh Ketua Karang Taruna Provinsi Bali Terpilih periode 2017-2022 Putu Supadma Rudana, di ruang kerja Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (5/1) sore.

Dalam pertemuan kemarin, Pastika didampingi Karo Humas dan Protokol Dewa Gede Mahendra Putra, Kadis Sosial Nyoman Wenten, Kadispora Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. Sedangkan Ketua Pengda Karang Taruna Provinsi Bali yang juga anggota Komisi X DPR RI Supadma Rudana didampingi Sekretaris Karang Taruna Provinsi Bali I Made Dastra dan sejumlah pengurus lainnya.

Gubernur Pastika pun menitip satu program yang akan segera dilaksanakan Pemprov Bali untuk difasilitasi ditingkat pusat sesuai bidang Supadma Rudana di Komisi X, yakni penerapan program e-Learning bagi SMA/SMK se Bali. Program ini digadang-gadang sebagai loncatan sistem pendidikan di Bali kearah pendidikan yang mengedapankan Teknologi Informasi yang sudah menjadi tuntutan zaman teknologi dan globalisasi. “Pada dasarnya seluruh SMA/SMK di Bali siap melaksanakan program ini, bahkan rencana awalnya yang hanya akan diterapkan bagi sekolah negeri, saat ini swasta pun banyak yang berminat menerapkannya. Namun masih ada beberapa sekolah yang masih memiliki kendala seperti kurangnya jaringan broadband internet, minimnya fasilitas komputer atau laptop, maupun belum semua siswa memiliki gadget. Untuk itu, mohon diperjuangkan dipusat agar bisa dibantu fasilitas-fasilitas tersebut,” pinta Pastika kepada Supadma Rudana.

Untuk kegiatan Karang Taruna di Bali, Gubernur Pastika pun memberikan dukungan. Rakernas yang sekaligus akan dilaksanakan pelantikan kepengurusan Karang Taruna Provinsi Bali periode 2017-2022 pimpinan Supadma Rudana positif untuk pemulihan pariwisata Bali, karena peserta dari 34 propinsi akan hadir. Untuk pelantikan pengurus Karang Taruna Provinsi Bali bahkan Gubernur Pastika sarankan menggunakan Gedung Wiswasabha Utama di Kantor Gubernur Bali Niti Mandala Denpasar.

Sementara Ketua Karang Taruna Provinsi Bali Terpilih periode 2017-2022 Putu Supadma Rudana, mengatakan sebagai lokasi pelaksanaan Rakernas Karang Taruna se Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan pada 25 sampai dengan 27 Januari 2018, dan diikuti oleh 34 perwakilan Karang Taruna se Indonesia. Ia pun menjelaskan kepengurusan dirinya yang sudah terpilih pada 2017 lalu, hingga saat ini belum dikukuhkan. Sehingga kegiatan Rakernas juga akan diisi dengan acara pengukuhan pengurus Karang Taruna Provinsi Bali Terpilih periode 2017-2022.

Kedepan, dibawah kepengurusannya Ia berjanji akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda Bali dan menggarap ekonomi kreatif yang sudah menyatu dengan masyarakatnya. “Kenapa kami menyasar ekonomi kreatif, karena sektor ini memiliki peluang yang sangat besar di Bali. Oleh karena itu, kita harus benahi SDM generasi mudanya agar bisa mengelola dengan baik dengan program berbasis teknologi aplikasi mulai e-Learning, e-Book dan e-Commerce dan aplikasi lainnya. Kami yang kebetulan mendapat kesempatan berada di pusat (DPR RI) akan mencoba memperjuangkannya,” ujar politisi Demokrat asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar ini. *nat

 

Sumber : Nusa Bali edisi 6 Januari 2018

Serap Aspirasi Anggota Komisi X DPR RI: Supadma Rudana Diminta Bangun Pasraman Usia Dini

Walau tidak membidangi Agam, namun saat masa reses anggota Komisi X DPRI RI dari Fraksi Demokrat, Putu Supadma Rudana, mendapatkan aspirasi untuk memperjuangkan pendirian pasraman-pasaraman Hindu di Pulau Dewata. Supadma Rudana diminta memperjuangkan berdirinya Pasraman Hindu usia dini sampai perguruan tinggi karena derasnya pengaruh budaya global dan persaingan sumber daya manusia yang menjadi tantangan generasi muda di Bali.

Hal itu terungkap saat Reses Supadma Rudana di Museum Rudana, Desa Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu (24/12) siang. Dalam Reses tersebut dihadiri tokoh masyarakat dan prajuru adat di Gianyar, dan kalangan Sekaa Teruna (ST). Hadir juga anggota Komisi II membidangi pariwisata dari Partai Demokrat DPRD Bali Tjokorda Asmara Pustra Sukawati, anggota Komisi IV DPRD Bali membidangi adat dan budaya sekaligus juga kandidat Calon Bupati Gianyar usungan Koalisi Gianyar Bangkit, Tjokorda Raka Kertyasa alias Tjok Ibah.

Dalam reses tersebut Supadma Rudana diminta memperjuangkan pendirian pasraman di Bali, mulai usia dini sampai dewasa (perguruan tinggi). Pasraman ini bisa diperjuangkan untuk mendapatkan anggaran APBN seperti lembaga-lembaga serupa umat lain. Selain itu Supadma Rudana juga mendapatkan aspirasi supaya generasi di Bali bisa diarahkan untuk pengembangan seni-budaya menjadi ekonomi kreatif di era digital.

Tjok Ibah misalnya mengatakan adat dan budaya di Bali yang adiluhung banyak tantangannya. Sehingga harus ada benteng sekala-niskala. “Bagaimana caranya kita sebagai pelaku budaya punya pakem. Punya taksu. Tidak lepas dari pakem walaupun ada upaya untuk menciptakan kegiatan ekonomi kreatif. Supaya tidak melecehkan dan menyesuaikan pakem maka tidak boleh berubah dari pakem yang ada. Kami sangat berterimakasih dengan penyerapan aspirasi ini untuk kegiatan pengembangan seni dan budaya serta ekonomi kreatif di Bali,” ujar Tjok Ibah.

Menurutnya melestarikan seni dan budaya banyak tantangan. “Saya lihat saat sembahyang semua sibuk dengan ponsel. Sibuk dengan android. Ini kita khawatirkan mempengaruhi mental generasi kita. Kemudian pakaian ke Pura sekarang banyak kena pengaruh kemajuan zaman. Kita berharap pakai estetika, “kata Tjok Ibah.

Sementara Supadma Sudana mengatakan seni dan budaya bisa dikembangkan di banjar-banjar. Misalnya di Desa Batubulan yang sekarang terkenal dengan Sni Barong bisa dikembangkan dengan kegiatan festival yang lebih rutin. “Bahkan saya punya harapan ke depan di Desa Batubulan ada Museum Barong dan ini menjadi model pengembangan ekonomi kreatif. Kita ingin ekonomi kreatif menembus banjar-banjar supaya masyarakat merasakan manfaatnya,” kata politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Sementara untuk usulan pasraman di Bali, Supadma Rudana mengatakan pihaknya kini tengah berjuang dengan Dirjen Bimas Hindu untuk dana APBN bisa diperoleh Pasraman-Pasraman di Bali. Bahkan pihaknya akan perjuangkan peningkatan anggaran Umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali yang masih minim. “Walaupun Bidang Agam bukan bidang Komisi X saya akan terus berjuang melalui fraksi,” tegas Wasekjen DPP Dempokrat ini. (nat)

Sumber : Nusa Bali

Difasilitasi Anggota Komisi X , Pemkab Karangasem MoU dengan Bekraf RI

Gerakan ekonomi kreatif yang sebelumnya tidak ada kerjasama antara pusat dengan kabupaten/kota di Provinsi Bali, kini berhasil diwujudkan.

Kabupaten Karangasem paling pertama yang dijajaki dengan dilaksanakannya MoU (Memorandum of Understanding) antara Pemkab Karangasem dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (8/11) siang.

MoU ekonomi kreatif ini ditandatangani langsung Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dengan Deputi Hubungan Lembaga Bekraf Indonesia, Endah Wahyu Sulistianti disaksikan anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana. MoU ini nantinya akan mengimplementasikan program-program Bekraf di daerah, untuk membangun ekonomi kreatif di Kabupaten Karangasem yang memiliki banyak potensi alam. Sehingga perekonomian rakyat Karangasem bisa terangkat.

1510735861498Supadma Rudana mengatakan MoU bisa difasilitasi berawal dari RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang dilakukan Komisi X DPR RI dengan Bekraf RI pekan lalu. Saat itu Supadma Rudana mempertanyakan kerjasama, program dan upaya yang dilakukan Bekraf untuk di Bali. “Ternyata tidak ada satupun MoU antara Bekraf dengan kabupaten/kota di Bali. Sementara MoU dengan daerah lain di Indonesia sudah berjalan banyak. Kami minta supaya Bali juga diberikan program yang riil,” ujar Supadma Rudana di sela-sela MoU, kemarin.

Supadma Rudana mengatakan ekonomi kreatif diarahkan ke Bali dimulai dengan daerah Karangasem yang saat ini perlu sentuhan. Kami ingin dana-dana pusat dari Bekraf bisa dibawa ke Karangasem melalui program. “Hari ini kita mulai dengan Kabupaten Karangasem. Saya target 9 Kabupaten dan Kota di Bali segera ada MoU,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Kata Supadma Rudana di Bali sebenarnya potensi perkembangan ekonomi kreatif lumayan. Bekraf tugasnya mendampingi untuk manajemen, pelatihan sampai dengan pemasaran produknya. Pengembangan ekonomi kreatif juga menyentuh desa dan banjar. “Bekraf harus memberikan pendampingan dengan sistem aplikasi. Karena sekarang sudah era digital. Dan sentuhannya berbasis desa dan banjar sesuai dengan konsep pusat membangun dari pinggiran. Kalau rakyat di bawah kuat ekonominya maka daerah itu akan maju,” tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.

Sementara Bupati Karangasem Mas Sumatri mengatakan kerjasama dengan Bekraf diharapkan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Karangasem. “Karangasem punya potensi untuk pengembangan ekonomi kreatif. Kita punya garis pantai terpanjang kedua di Bali. Pertanian dan Kerajinan di Karangasem sebenarnya juga punya potensi, kita garap dengan Badan Ekonomi Kreatif. Kami berterimakasih dengan Komisi X DPR RI bisa mengawal MoU ini,” tegas Bupati Mas Sumatri.

Sedangkan Deputi Bidang Hubungan Lembaga Bekraf, Endah Wahyu Sulistianti mengatakan Bekraf siap membantu untuk permodalan, dan akses pemasaran. “Saya sepakat dengan Pak Putu Supadma untuk pelaksanaannya nanti harus dengan aplikasi teknologi. Karena sekarang era digital. Harus dimulai dari banjar dan anak muda,” tegas Endah. *nat

 

Sumber tulisan: Nusa Bali, edisi 9 November 2017

Turut Lepas Sang Maestro Gunarsa, Dititipi Perjuangkan Seni di DPR RI

Jenazah almarhum Nyoman Gunarsa dipalebon di Setra Adat Banda Desa Pakraman Takmung, Klungkung pada Saniscara Pon Gumbreg, Sabtu (30/9) kemarin. Dalam upacara ngaben tersebut anggota Komisi X DPRI RI membidangi pariwisata, seni dan kebudayaan, Putu Supadma Rudana turut melepas jenazah almarhum.

Supadma Rudana yang juga Wasekjen DPP Demokrat kemarin bertindak sebagai wakil keluarga dan sekaligus ikut nyunggi (menggotong) layon (jenazah) Sang Maestro bersama krama menuju Setra Adata Banda untuk proses ngaben. Supadma Rudana didampingi I Gede Artison Andarawata alias Sony yang tak lain putra almarhum Nyoman Gunarsa. Sony juga Ketua DPC Demokrat Klungkung.

Supadma Rudana mengatakan ada pesan khusus almarhum Gunarsa yang diingatnya sampai saat ini, dan harus dilaksanakan, yakni berjuang secara terus menerus untuk kemuliaan seni dan kebudayaan. Pesan tersebut diterima Supadma Rudana saat diundang almarhum di Museum Gunarsa Klungkung sekitar Jauari 2017 lalu. Ketika itu Supadma Rudana belum ditetapkan menjadi PAW anggota Fraksi Demokrat DPR RI Putu Sudiartana.

Seperti menerima signal Supadma Rudana akan menjadi anggota DPR RI, almarhum mengatakan Supadma Rudana pasti bisa. “Pesan almarhum supaya kita terus berjuang untuk kemuliaan seni dan kebudayaan Bali supaya semakin kuat di kancah dunia. Ketika itu saya diminta berjuang di DPR RI. Sementara saat itu saya bukan DPR RI,”ujar Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini, usai menghadiri upacara palebon Sabtu siang kemarin. Supadma Rudana akan berjuang sekuat tenaga untuk dunia seni dan kebudayaan seperti pesan almarhum Gunarsa. *nat.

Sumber tulisan: Nusa Bali, 1 Oktober 2017

Roadshow Anggota Komisi X DPR RI

Anggota Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata dan seni budaya, Putu Supadma Rudana kembali turun di daerah pemilihan (Dapil) dalam suasana keprihatinan, dengan menggandeng pengurus Karang Taruna Provinsi Bali pada Saniscara Paing Julungwangi, Sabtu (14/10) kemarin.

Usai Nangkil ke Pura Besakih, Temui Pengungsi

Wasekjen DPP Demokrat ini nangkil ke Pura Besakih di Kecamatan Rendang, Karangasem lanjut menggelontor bantuan buat pengungsi di Kabupaten Karangasem dan Bangli.

Saat nangkil ke Pura Besakih dan menemui pengungsi, Supadma Rudana yang notabene Ketua Pengda Karang Taruna Provinsi Bali didampingi penasehat Karang Taruna I Ketut Rana, Sekretaris Karang Taruna Bali Made Dastra, para relawan Supadma–Astungkara yang berjumlah sekitar 50 orang. Sekitar pukul 10.00 Wita tiba di Pura Besakih. Sebelum sembahyang Supadma Rudana dan pengurus Karang Taruna lebih dulu menyapa petugas kepolisian yang bertugas di kawasan Pura Besakih. Meskipun status awas Gunung Agung masih diberlakukan, persembahyangan dilaksanakan dengan hening dan tenang sekitar 30 menit lamanya.

Rombongan lanjut menyerahkan bantuan di Posko Pengungsian UPT Dinas Pertanian Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Karangasem. Supadma Rudana dan Karang Taruna menggelontor selimut, kasur, makanan bayi, dan bebera paket sembako. Rombongan juga menyerahkan bantuan yang sama di Kompleks Pendidikan Gurukulu Desa Kubu Kecamatan/Kabupaten Bangli.

“Sebelum menemui pengungsi ya kami mengawali dengan matur piuning (berdoa) di Pura Besakih. Dalam status awas Gunung Agung ini semoga umat Hindu, krama Bali terhindar dari bencana. Kita nunas ica bersama-sama memohon keselamatan Bali,” tegas politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini usai roadshow kemarin.

Supadma Rudana menyebutkan kegiatan sembahyang dan lanjut menemui para pengungsi kemarin untuk aksi lanjutan sebelumnya. “Sesuai janji kami sejak awal, ini aksi kemanusiaan yang berkelanjutan. Kondisi ini bisa terjadi berbulan-bulan terhadap pengungsi. Pengungsi butuh uluran tangan secara berkelanjutan sebelum Gunung Agung dinyatakan normal kembali,” ujar Supadma Rudana.

Pria yang juga Ketua Umum Museum Indonesia (AMI) ini mengatakan para pengungsi memiliki cadangan makanan yang masih mencukupi. Namun ada beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi. Karena tidak semua donatur membawa bantuan yang sama jenisnya. Terkait dengan aksi roadshow yang gencar dilakukan belakangan ini, Supadma Rudana mengatakan dirinya turun sebagai anggota Fraksi Demokrat, Komisi X DPR RI murni untuk kemanusiaan. *nat

 

Sumber tulisan : Nusa Bali, 15 Oktober 2017

Jakarta-Bali Tiap Pekan, Temui Komunitas hingga Pengungsi Gunung

Tepat 17 Oktober 2017 anggota Fraksi Demokrat DPR RI, Putu Supadma Rudana memasuki masa pengabdian ke 50 hari di DPR RI, sejak dilantik menjadi PAW (Pengganti Antar Waktu) Putu Sudiartana alias Leonk, 24 Agustus 2017 lalu. Memasuki 50 hari ini, Supadma Rudana mengaku serasa kerja 5 tahun lamanya. Pulang-pergi setiap pekan Supadma Rudana harus mengejar penugasan Fraksinya. Seperti apa ceritanya?

Ditemui NusaBali di sela-sela kunjungan dapil (daerah pemilihan) di Denpasar beberapa waktu lalu, Supadma Rudana masih nampak kelelahan. Didampingi staf DPR RI, begitu mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Tuban, Badung, Supadma Rudana langsung menemui para komunitas media sosial yang digawangi beberapa anak-anak mahasiswa di Bali.

Pertemuan jelang tengah malam itu harus dilaksanakan. Belum lagi esok pagi-pagi sekali dia harus bertemu dengan seniman dan akademisi di Desa Ubud, Kabupaten Gianyar. “Saya harus mengejar target untuk membuat laporan kinerja kepada Fraksi,” ujar Supadma Rudana.

Maklum, begitu dilantik sebagai anggota DPR RI, Supadma Rudana sudah didrop langsung di Komisi III membidangi Hukum dan HAM, Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman, BNN, KPK yang mengharuskan dia menyamai capaian rekan-rekannya sesama Fraksi Demokrat melakukan Kundapil (kunjungan dapil). Dia diwajibkan turun di 50 titik menemui masyarakat. Supadma Rudana hanya 2 pekan menyelesaikannya. Bagi Supadma Rudana bekerja dengan speed (kecepatan) tinggi harus dilakukan lagi seperti ketika dirinya menempuh kuliah di Amerika Serikat, beberapa tahun silam. “Kumpulkan minimal 100 orang untuk sosialisasi program DPR RI. Dengan waktu hanya Sabtu-Minggu tiap pekan, saya harus turun di 50 titik. Caranya Sabtu-Minggu pulang ke Bali, Senin sudah di Jakarta mengikuti kegiatan di DPR RI yang padat sampai dini hari,” kata politisi asal Desa Peliatan, Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Supadma Rudana pun merasa tertantang. Pekan pertama dia langsung menemui para seniman, pecalang, pelaku pariwisata, hingga pengurus ST (Sekaa Teruna) di Kecamatan Ubud, Gianyar. Bahkan dirinya juga harus melakukan aksi kemanusiaan dengan menemui para pengungsi Gunung Agung Karangasem, sebagai panggilan moral atas dasar Manyamabraya.

Ada 15 titik pengungsi yang ditengok dengan penyerahan bantuan kemanusiaan bersama relawan. Supadma Rudana temui pengungsi di Bangli, Gianyar, Klungkung dan Karangasem. Dia juga sempat sembahyang ke Pura Besakih yang ditutup karena status Awas Gunung Agung. Berkat pendekatan yang santun kepada petugas dan pamangku Pura Besakih, Supadma Rudana diizinkan untuk sembahyang selama 30 menit di Pura Besakih bersama relawan.

“Pikiran saya hanya satu, memperjuangkan aspirasi masyarakat secara penuh kerja keras tanpa lelah dan pararel dan tulus iklas,” ujar Supadma Rudana. Bagaimana dengan Bidang Komisi III? Supadma Rudana mengaku dapat pengalaman berharga. Bagaimana tidak, dia bukan pakar hukum. “Di Komisi III ini membuat saya malah lebih matang. Persaingan untuk menunjukkan kemampuan dengan anggota Komisi III yang sudah jago dan pengalaman jadi tantangan tersendiri, walaupun saya bukan pakar hukum,” ujar pria yang juga Ketua Pengda Karang Taruna Provinsi Bali ini.

Menurut Supadma Rudana di Komisi III dirinya mengawal penegakan hukum terhadap seni dan budaya, HAKI, pengawalan warisan luhur budaya yang mengalami pencurian dan pemalsuan. Penegakan hukum tanpa pandang bulu adalah keharusan dalam menyelesaikan masalah pemalsuan produk seni dan budaya. “Jadi 30 hari ini di Komisi III banyak pengalaman saya dapat. Ternyata seni dan budaya itu terkait dengan hukum. Itu pengalaman dan sebuah ilmu juga. Walaupun saya bukan orang hukum, saya orang yang setiap hari bergulat dengan seni dan budaya,” tegas alumni Universitas Webster Amerika Serikat ini.

Selain itu kata Supadma Rudana memahami dan mengenal kebersamaan dengan yudikatif dalam tata pemerintahan pengalaman luar biasa. “Saya merasakan bagaimana perjuangan penegakan hukum, mengawal supremasi hukum, mengawal program pemberantasan korupsi adalah tugas mulia,” tegas Wasekjen DPP Demokrat ini. *nat

 

Sumber tulisan : Nusa Bali, 22 Oktober 2017