Gencar Temui Konstituen, Supadma Rudana Serap Aspirasi Pecalang dan Pedagang Kuliner

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Putu Supadma Rudana terus memanfaatkan waktu akhir pekannya untuk menemui konstituennya di Bali. Aksi turun ke bawah (turba) menemui berbagai kelompok masyarakat, ini rutin dilakukan anggota Komisi III DPR RI ini sejak akhir Agustus lalu, tak lama setelah dirinya dilantik menjadi anggota DPR RI menggantikan Putu Sudiartana alias Leong pada 24 Agustus lalu.

Pada 17-18 September lalu, Supadma Rudana menemui berbagai komunitas kalangan anak- anak muda dari berbagai profesi, pacalang hingga usaha kuliner tradisional Bali. Wakil Sekjend DPP Partai Demokrat ini memotivasi dan menyerap aspirasi mereka untuk diperjuangkan dalam kapasitas sebagai wakil rakyat Bali di senayan.

Selama Turba tersebut, ia melakukan pertemuan dengan anak- anak muda yang sebagian besar menjadi pecalang (petugas keamanan tradisional milik Desa Adat) di Kabupaten Gianyar. Supadma Rudana mengaku salut dengan anak-anak muda ini, sebab mereka peduli dengan keamanan Bali, rela mengabdi menjaga keamanan meskipun tidak mendapatkan gaji. Para pecalang yang tugasnya mengamankan kegiatan berkaitan dengan adat, upacara keagamaan ini, kata dia, secara langsung melestarikan adat dan budaya Bali dan memberdayakan kekuatan anak- anak muda.

Untuk menunjang tugas mereka sebagai pecalang, putra senator (DPR RI) Nyoman Rudana periode 2004-2009 ini memberikan bantuan 18 buah HT (handy talky), supaya kerja Pecalang menjadi lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi melaksanakan tugasnya. ”Anak- anak muda yang terlibat sebagai anggota Pecalang ini punya dedikasi terhadap adat dan budaya Bali. Mereka saya lihat mengikuti perkembangan teknologi tetapi tidak tercabut dari akar budaya Bali,” ujar Supadma Rudana saat ditemui di Denpasar, Selasa (19/9/2017).

Selain di Gianyar, Politisi asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar ini juga menemui komunitas penggiat yoga di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar dan olahraga sepeda di pantai Sanur. Ia mengapresiasi kegiatan positif anak-anak muda tersebut. “Saya mendukung kegiatan anak- anak muda dan remaja ini. Karena dengan padat kegiatan di hari libur mereka ini sudah bisa menghindari diri dari kegiatan negatif,” ujar Supadma Rudana.

Alumni Universitas Webster Amerika Serikat ini mengatakan, kegiatan penggiat olahraga sepeda di kawasan Pantai Sanur dan komunitas Yoga di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar perlu ada regulasi dan perizinan yang mudah. Terutama soal lokasi dan tempat yang memadai. “Aspirasi yang saya tangkap dari penggiat yoga ini adalah izin lokasi yang memadai perlu diberikan supaya mereka bisa lebih mudah melakukan kegiatan. Yoga ini adalah kegiatan yang sudah mendunia dan digandrungi masyarakat,” katanya.

Di pesisir pantai Sanur, Supadma Rudana juga melakukan dialog dengan para pelaku usaha kuliner, sembari berbaur dengan masyarakat setempat. Ia mengaku para pelaku usaha kuliner itu mengeluhkan kurangnya modal usaha. Menurut dia, para pelaku usaha kuliner ini perlu difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha. Pedagang kuliner ini rata- rata usaha kecil yang sebenarnya bisa memajukan perekonomian masyarakat yang ada di Bali. “Modal usaha ini menjadi persoalan. Perlu difasilitasi dengan lembaga terkait untuk mendapatkan modal. Tentu kami akan memfasilitasinya,” pungkas Supadma Rudana.***

 

Sumber : POS BALI, 20 September 2017

Leave a Reply

Your email address will not be published.