Menuju Visi Sempurna (Seni Budaya Sebagai Jiwa Bangsa)

Melalui Museum, beserta koleksi adiluhungnya, kita dapat memperlajari keagungan masa silam seraya menggagas kemungkinan masa depan tanpa lalai atau abai pada upaya menyikapi dan memaknai kekinian secara lebih kreatif. Saya yakin, melalui Tahun Kunjungan Museum, secara pasti, akhirnya Indonesia akan menjadi the heart of Asia and heart of the world. (Majalah Musea, 2009)

Saya ingin Indonesia secara budaya bisa dihargai, lalu membuat jarungan The Biggest Fine Art Network. (ESQUIRE, Januari 2008)

image005Kedua kalimat di atas merupakan kutipan pemikiran dari Putu Supadma Rudana dalam buku terkininya, ‘Menuju Visi Sempurna, Seni Budaya Sebagai Jiwa Bangsa’.

Pada buku yang diterbitkan di awal tahun 2009 ini, terangkum gagasan serta pandangan Putu Rudana yang pernah tertuang dalam wawancara di beberapa media lokal, nasional maupun internasional, serta mengulas berbagai sisi kehidupan kesenian dan kebudayaan kita. Dimulai dari karya lukis, tantangan kepariwisataan Indonesia, program Tahun Kunjungan Museum, pandangannya mengenai generasi muda serta masa depan bangsa, hingga berbagai kegiatan kebudayaan yang digagasnya dengan semangat sinergi antara seni budaya dengan beragam bidang kehidupan, semisal otomotif, olahraga, ekonomi, politik dan sebagainya; yang kesemuanya bermuara pada upaya Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa (Nation and Character Building).

Silakan simak segera gagasan, pandangan serta pemikiran Putu Supadma Rudana secara menyeluruh dalam buku ini.

MENUJU VISI SEMPURNA (Seni Budaya Sebagai Jiwa Bangsa, Sinergi dengan Berbagai Media)
Pengganti biaya cetak: Rp 100.000
Pemesanan Hubungi:
Yayasan Seni Rudana
Alamat:
Jalan Cok Rai Pudak No 44, Peliatan, Ubud, Bali, Indonesia.
Email:
[email protected]
Nomor Rekening:
Bank Bumiputera Cabang Ubud
1 000 1 00000 57891

Testimonial Buku
“Menuju Visi Sempurna” – Putu Supadma Rudana
Oleh Irman Gusman – Ketua DPD RI

image006Saya menyambut baik penerbitan buku “Menuju Visi Sempurna” yang ditulis Putu Supadma Rudana ini. Butir-butir gagasan yang tertuang di dalam bukunya sangat berharga bagi pengembangan seni dan budaya Indonesia, khususnya Bali di masa mendatang.

Derasnya arus globalisasi tidak membuat Putu menjadi tokoh muda yang melupakan akar budayanya, namun justru dipandang sebagai tantangan sekaligus peluang. Ia menyadari betul ancaman perpecahan yang mungkin menimpa negara kita yang majemuk ini jika kita tidak bijak menyikapi perkembangan global.

Upaya Putu untuk mempertahankan keutuhan NKRI, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa diwujudkannya dalam bentuk buku yang mencakup gagasan-gagasan dan perjalanan Putu dalam usaha memajukan seni negeri ini.

Berbagai langkah yang telah, tengah dan akan ia lakukan; mulai dari sinergi seni dengan berbagai bidang, hingga kegiatan-kegiatan pemberdayaan generasi muda demi mendorong terciptanya sumber daya manusia yang unggul menuju masyarakat Indonesia yang kreatif dan produktif, sejalan dengan nafas perjuangan bangsa ini dalam membangun karakter dan pekerti bangsa (Nation and Character Building).

Banyak buku yang mengulas tentang upaya memajukan kebudayaan Indonesia. Namun, keunggulan utama buku ini terletak pada sosok Putu yang memiliki kontribusi signifikan tidak hanya dalam pengembangan seni dan budaya Bali, namun juga memberi arahan komprehensif yang dapat dijadikan panduan dalam memajukan kebudayaan nasional terutama seni lukis.

Buku ini menjadi relevan untuk dibaca karena penulisnya adalah orang yang tumbuh bersama, mengakar, turut membangun dan memberikan kontribusi pada perkembangan seni di Indonesia. Putu berperan bukan hanya sebagai promoter seni tapi pada saat tertentu ia mampu menjalani fungsi sebagai duta kebudayaan Bali bahkan Indonesia. Ia yakin Bali akan tetap dicintai dan didukung masyarakat dunia apapun yang terjadi. Dengan mendukung Bali masyarakat dunia pun tentu mendukung Indonesia.

Tentunya kepedulian Putu terhadap seni dan budaya Indonesia serta usahanya dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia melalui pengembangan minat dan bakat generasi muda dapat menginspirasi berbagai pihak terutama para generasi muda untuk mencintai seni dan budaya Indonesia tanpa membatasi minat dan bakat mereka.

Dalam konteks itu, buku ini menjadi rujukan yang sangat baik untuk “Menuju Visi Sempurna” tentang bagaimana membangun daerah dan memajukan negeri terutama dalam bidang kesenian. Karena seni rupa bukan hanya komoditas yang diperdagangkan suatu negara, tapi seni rupa juga merupakan sarana kita untuk belajar tentang sejarah perjalanan suatu negara. Selain itu, seni rupa juga memiliki potensi sebagai media untuk menciptakan perdamaian dan kesatuan di dunia ini.

Semoga apa yang ditulis oleh Putu Supadma Rudana ini dapat dijadikan penyemangat bagi kita semua untuk terus maju menjawab tantangan globalisasi tanpa melupakan akar budaya tempat kita berasal. Selamat membaca!

Leave a Reply

Your email address will not be published.