The Art of Business in the Business of Art
Mengapa Anda memproklamasikan diri sebagai art investor ketika orang lain tidak berani mengakui dirinya sebagai investor Mereka lebih suka menyebut dirinya kolektor, padahal sebenarnya membeli karya untuk investasi?
Saya ingin bercerita. Begini, dalam bidang seni budaya, khususnya seni rupa, kita harus mampu melibat beberapa poin di dalamnya, salah satunya ialah melihat poin itu dan sudut pandang karya para maestro Indonesia. Hal utama yang dipersembahkan para maestro rupa, dalam konteks ini maksudnya pelukis, ialah jiwa atau spirit karya seni, dan itu harus kita pahami. Kenapa? Karena setiap karya seni dicipta melalui getaran jiwa dengan curahan hati dan emosi yang begitu mendalam. Kita akan memahami kekuatan sebuah karya bila jiwa atau spirit kerya itu mampu kita pahami, mampu kita tangkap. Berikutnya, kita pun akan dapat memahami secara langsung kerakter karya dari masing-masing seniman.
Kekuatan spirit seniman tentunya dapat memberikan nilai intangible (tidak nampak, Red.) terhadap karya yang digubabnya. Nilai kekuatan jiwa itu harus dicatat sebagai “added value” yang membedakan satu karya seni dengan karya seni yang lain, atau yang membedakan karya lukis dan mahakarya seni lukis.
Setelah itu, kita memiliki tugas, yaitu membawa nilai jiwa dalam karya seni menjadi sesuatu yang dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh komponen kesenian. Dan yang paling utama dan komponen itu adalah masyarakat Indonesia secara luas. Oleh karena itu, harus disampaikan pemahaman ke segala arah, yaitu karya seni didapatkan untuk memberikan kepuasan jiwa sekaligus kepuasan fisik; yang berarti, di samping kita harus mampu memahami kekuatan jiwa dan sebuah karya seni, kita juga harus mampu memahami nilai ekonominya.
Artinya sebelum aspek ekonomi, pertimbangan seni harus didahulukan?
O iya. Kita harus puas melihat jiwa den fisik sebuah karya seni. Karya seni itu mampu memberikan ketenangan bathin kepada Rita, atau justru menjadi alattherapy untuk Rita, juga dapat memberikan kesenangan dan kepuasan saat Rita mengoleksinya. Jangan lupa, karya seni juga dapat memberikan suasana yang tenteram pada lingkungan di mana kita memajangnya.
Anda juga harus tahu, kekuatan jiwa sebuah karya seni itu dapat memberikan energi positif pada rumah atau ruangan di mana karya karya tersebut dipajang. Jadi, alangkah penting dan luar biasanya kekuatan karya seni gubahan seniman itu.
Baru kemudian melihat fisiknya?
Benar! Kita harus mampu merasakan kepuasan fisik dan karya seni. Nah, kepuasan fisik dan jiwa itu harus seimbang. Kita tidak hanya melihat estetikanya, tapi juga harus mampu memahami dan menilai karya seni dengan tolok ukur ekonomi. Kita harus tahu nilai ekonominya.
Karya seni memiliki nilai material, karena kekuatan jiwa dalam karya seni akan tidak berarti kalau tidak mampu dipahami nilai ekonominya. Contoh sederhanya begini, pada manusia hidup terdapat dua hal, yaitu jiwa atau soul dan badan yang mewakili fisik. Jiwa dan raga harus berjalan seimbang agar kehidupan terus berjalan.
Nilai ekonomi sebuah karya seni Rita pahami dan nilai intangible atau nilai jiwa, dan hal ini harus dipahami lebih mendalam, sehingga karya-karya seni Rita dapat bernilai tinggi, baik secara nilai ekonomi subyektif maupun nilai ekonomi market obyektif. Kata market atau pasar di sini bermakna bahwa karya-karya seni memiliki pasar yang sangat luas, dan kita jangan sampai terkecoh dengan penggunaan kata “komersialisasi”, sebab komersialisasi itu artinya manfaat, Kita harus bisa menemukan apakah manfaat yang didapat dan seluruh komponen industri seni ini?
Tak perlu kita menanggapi istilah komersialisasi secara negatif, Karena dengan adanya komersiasasi, karya-karya seniman, pelukis Rita dapat tersebar luas ke mancanaegara, dan memberikan nilai ekonomi yang baik kepada seluruh pihak yang terlibat dalam industri seni ini. Namun tentu kita harus selalu berpegang teguh pada kekuatan spirit karya seni itu. Jangan sampai nilai spirit karya seni terkalahkan oleh nilai komersiarnya.
Bagaimana caranya?
Perlu dicermati pada karya seni itu ialah kualitasnya. Jangan hanya memperhatikan kuantitasnya. Pada kualitas itulah posisi kekuatan ekonomi Indonesia yang sebenarnya.
Semua pihak dari masyarakat sampai wakil rakyat, eksekutif di pemerintahan maupun dalam corporate perusahaan, harus dapat memahami kekuatan jiwa karya seni tadi, kualitasnya tadi, dan itu harus diletakkan sebagai kekuatan jiwa bangsa Indonesia, sekaligus mampu menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa.
Sederhananya begini, kita harus mampu berpola-pikir dan bertingkahlaku yang strategis dengan berorientasi melahirkan produk kreatif. Kita juga harus mampu memahami orientasi manajemen kreatif, marketing kreatif, promosi kreatif, dan presentasi kreatif, sehingga nilai ekonomi yang didapatkan akan bernilai sangat tinggi dan sangat besar.
Siapa yang seharusnya terlibat di ranah persoalan ini?
Ya seniman, kritikus, promotor, kolektor, art investor, terutama pemerintah. Peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menggali ekonomi kreatif mi. Terutama peranannya dalam membuat perangkat hukum atau regulasi yang mendukung kearah pembangunan ekonomi kreatif yang kokoh, dan diakui sebagai kekuatan ekonomi yang sangat besar. Perangkat hukum itu misalnya melindungi kekayaan intelektual dan hak cipta sebagai sesuatu yang sangat absolut. Kita dapat melihat contoh yang baik dan Amerika Serikat dalam melindungi industri dan ekonomi kreatif bangsanya, misalnya melindungi kekayaan intelektual dan hak cipta perusahaan seperti Microsoft, sehingga perusahaan komputer itu dapat berkembang menjadi perusahaan yang sangat besar, yang mampu menjual software kepada penduduk dunia.
Pemerintah juga harus dapat mengajak masyarakat sadar hukum. Kita lihat di Amerika, masyarakatnya telah sadar hukum, sehingga mereka tidak berani membajak. Mereka sadar perbuatan mengkopi, menjiplak atau memalsukan, adalah melanggar hukum dan merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji.
Bisa disimpulkan dan seluruh pendapat di atas? Kalau bangsa Indonesia sekarang ingin meningkatkan kekuatan ekonomi kreatif, Rita harus bersinergi secara erat untuk melakukan perubahan dalam pola pikir, perbuatan masyarakat, dan sikap pemerintah. Semua harus bekerja sama secara serempak, atau duduk bersama untuk menentukan visi kesenian dan kebudayaan yang dapat membawa kita melakukan lompatan jauh Re depan. Dengan demikian, kita memiliki harapan untuk membangun Kekuatan ekonomi Indonesia dan sektor seni-budaya, dan kekuatan ini sanggup bersaing dengan ikon-ikon kekuatan ekonomi negara maju. Di sinilah letak karya seni bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah kekuatan ekonomi dunia yang tidak habis dimakan waktu.
Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan pemahaman visioner dan seorang art collector, art lover, art promotor, dan art dealer untuk menjadi seorang art investor. Nah, pertanyaan Anda di depan sekarang saya tegaskan: Saya seorang art investor.
Okay sebagai art investor apa sesungguhnya fungsi Anda?
Untuk menjadi seorang art investor yang anda, ia harus memiliki skill, education, dan idea. Dan, ada tahapan sebenarnya. Sebaiknya Ia melewati proses menjadi art dealer (yang hanya berhubungan dengan jual beli); juga menjadi art collector (yang berhubungan dengan mengoleksi karya-karya seni terbaik); menjadi art lover (yang bertokus pada mencintai karya sent dan kekuatan jiwanya); barulah menjadi art promotor (mempromosikan seni dan budaya secara lebih luas dan ke segala penjuru).
Art investor di sini berarti berinvestasi dalam kekuatan jiwa karya seni dan berinvestasi pada kekuatan ekonomi karya seni, dan ia sanggup melakukan sinergi untuk mencapai dan menghasilkan karya-karya seni gubaban maestro yang memiliki spirit (added value) dan bernilai ekonomi sangat tinggi sepanjang masa.
Menurut saya, posisi art investor merupakan posisi tertinggi, karena mampu menyinergikan kekuatanintangible (tidak nyata) dengan kekuatan tangible (kekuatan nyata). Seperti tadi saya runut, menjadi art investor harus melewati batas-batas sebagai art lover, art collector; art promotor; dan art dealer.
Apa yang bisa diberikan oleh seorang art investor untuk pengembangan kebangsaan kita?
Telah saya uraikan di atas bahwa kita harus mampu di samping menilai jiwa spirit karya seni kita juga harus mampu memberikan nilai secara ekonomi sebagai suatu kekuatan ekonomi bangsa yang merupakan ekonomi kreatif bangsa. Saya lahir di lingkungan seni dan mengawali segalanya dan usia yang masih belia dan orang tua saya, Bapak Nyoman Rudana dan Ibu Wayan Olastini. Juga mendengar secara langsung bagaimana kolektor seni datang dan memilih karya seni langsung. Inilah yang mengasah kemampuan untuk lebih memahami market dan karya-karya seni tersebut. Di samping itu pula hal yang utama adalah kecintaan terhadap karya seni, cita rasa tersebut terbentuk karena selalu berhubungan dan berdialog dengan karya seni maupun senimannya sehingga rasa cinta itu telah menyatu didalam jiwa saya. Saya yakin dengan memberikan segalanya kepada seni termasuk cinta, seni juga akan memberikan segalanya kepada kita baik spirit maupun materi.
Pendidikan juga mendukung peran Anda itu…
Setelah mendapatkan pendidikan yang sangat berbanga dalam bidang seni yang merupakan pendidikan yang didapat langsung dengan berinteraksi dengan semua pihak atau seluruh komponen kesenian, saya juga mengejar pendidikan yang memfokuskan kepada management, finance dan business administration. Saya juga mendapatkan ilmu dalam bidang bisnis yang kemudian disatukan dengan seni yaitu The Art of Business in the Business of Art atau seninya berbisnis seni sehingga kemudian memberikan pandangan terhadap kemampuan untuk mengomunikasikan kekuatan jiwa karya seni menjadi kekuatan ekonomi yang besar Di samping itu pula saya dapat lebih memahami forecasting dalam bidang seni dan pemahaman ekonomi dalam bidang seni rupa. Gelar MBA saya raih dart Webster University of Saint Louis USA pada tahun 1998 dan program Sarjana saya raih juga di Amerika, ini merupakan suatu pengalaman yang sangat luar biasa untuk dapat hidup dan langsung memahami budaya asing selama enam tahun saya berada di Amerika. Budaya tersebut yang saya maksud adalah segala cara yang dilakukan masyarakat Amerika dalam kehidupannya sehari-hari yang sangat berbeda dengan pola masyarakat Indonesia. Tentu perbedaan budaya ini menjadikan kita akan lebih mencintai kekayaan budaya kita dan betul-betul dapat menyerap segala hal balk untuk disinengikan kembali di Indonesia.
Bagaimana membangun trust dan relation dengan para seniman yang karyanya menjadi investasi Anda?
Trust terbentuk karena hubungan yang baik dalam masa waktu yang panjang dalam arti waktu secara kuantitas maupun kualitas. Saya sangat beruntung mengenal banyak seniman pelukis, khususnya seniman maestro dan waktu masih dalam usia yang sangat muda atau dapat dikatakan dan masa kanak-kanak saya. Sehingga trust dan hubungan yang balk telah terjadi dan masa yang lalu yang sangat berkesan don memberikan makna dan kenangan yang baik pada saat saya benar-benar menjadi investor seni maupun promotor seni saat ini. Para seniman, pelukis, khususnya seniman maestro, beliau-beliau ini sudah tidak lagi berhubungan hanya dengan bahasa verbal, lebih jauh dari itu adalah pemaknaan bahasa-bahasa non-verbal dan bahasa-bahasa jiwa yang tentunya dapat dipahami hanya dengan menerapkan budaya toleransi, empati, dan hubungan jangka yang berkualitas.
Jenis karya seni apa saja yang Anda kelola untuk investasi?
Kami mengelola lebih dan 400 karya seni untuk koleksi di Museum Rudana yang merupakan koleksi tetap dart museum yang akan selamanya berada di museum kami. Sedangkan untuk di Rudana Fine Art Gallery, kami memiliki lebih dari 10.000 karya-karya seni dalam berbagai jenis dan corak. Dan karya tradisional Bali sampai karya beliau karya abstrak karya pelukis-pelukis maestro Indonesia. Dari karya tapi karya seni Kobot, Lempad, Ida Bagus Made sampai karya-karya Affandi, Antonio Banco dan Dullah. Juga kami memiliki karya-karya dari seniman pelukis Srihadi Soedarsono, Sunaryo, Nyoman Gunar panjangsa, Made Wianta, Nyoman Erawan, Made Djirna, Made Budhiana, Wayan Darmika, Ida Bagus Indra dan masih banyak yang lainnya. Dan karya-karya seni ini kalau investasi dilakukan dengan benar, bukan sekadar mengikuti tren, dapat menjadi sesuatu investasi yang terus bernilai tinggi dan bertambah tinggi. Di sinilah posisi kami dalam mempromosikan dan mempresentasikan seni budaya Indonesia dan memberikan manfaat dan pertambahan nilai ekonomi kepada seluruh komponen kesenian dan kebudayaan di Indonesia, sehingga Kolektor seni akan lebih mencintai karya seninya. Dengan demikian juga akan menikmati peningkatan nilai investasi yang mereka lakukan. Hal ini pun akan berlaku sama untuk komponen-komponen yang lainnya yaitu seniman, galeri, media massa dan yang lainnya.
Anda bergairah sekali rupanya, tapi bagaimana sebetulnya visi Anda untuk mengembangkan seni Indonesia di tingkat dunia?
Seni di Indonesia bukan saja dalam bidang seni rupanya, banyak seni-seni dalam bidang lainnya. Antara lain seni photography, seni perfilman, seni performance, seni fashion dan lain-Lain. Yang kita harus lakukan dalam mempromosikan dan mempresentasikan seni Indonesia kepada dunia adalah dengan cara menyinergikan atau menyatukan seluruh bidang atau sektor kesenian yang merupakan atau dicanangkan pemerintah sebagai 14 sektor ekonomi kreatif.
Saya ingin tahu obsesi Anda dalam memajukan Indonesia sehingga dapat melakukan lompatan jauh ke depan melalui kesenian, seperti apa?
Dalam memajukan Indonesia, kita tidak selalu harus berada di atas, tapi yang terpenting bahwa atas dan bawah tidak lagi menjadi permasalahan. Begitu pula dengan kin dan kanan. Saya memiliki mimpi bahwa pemimpin-pemimpin kita akan memimpin dengan pemahaman kekayaan seni budaya ini, karena di situlah kekuatan Indonesia, baik dan segi spiritual ataupun ekonomi.
Apa yang menjadi kehawatiran Anda dengan nasib kesenian di Indonesia, dan bagaimana solusinya menurut Anda?
Kekhawatiran yang paling mendalam adalah hilangnya kepedulian masyarakat dan banyak pihak tentang segala kesenian kita yang sangat beraneka-ragam. Mereka tidak memahami dan menyadari akan adanya kekayaan seni budaya itu karena kekayaan ini adalah kekayaan yang harus dipahami, dijiwai dan dicintai untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Kekhawatiran yang Lain adalah undang-undang yang memberikan perlindungan kepada Hak Cipta dan Hak kekayaan Intelektual bagi penciptaan kesenian dan penciptaan de belum diperjelas untuk melindungi dan ketegasan dalam melindungi Hak kekayaan Intelektual dan Hak Cipta.
Solusinya adalah tentu dengan menguatkan ketiga hal-hal di atas antara Lain kepedulian semua pihak terhadap kesenian dan yang muda sampai tua, dan wanita dan pria, dan siswa sampai guru dan dari rakyat sampai pemimpinnya.
Jika suatu hari Anda menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, visi apa yang bakal dikembangkan?
Ada suatu hal yang ingin saya sampaikan di sini bahwa kekuasaan, jabatan, dan kedudukan bukanlah sesuatu yang kekal dan harus diperebutkan, melainkan menjadi sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan, yaitu pertanggung-jawaban kepada yang mahakuasa. Dalam memimpin diperlukan jiwa melayani dalam arti mendahulukan kepentingan bersama, bangsa, di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Diperlukan pula jiwa besar untuk mengatakan mampu dan tidak mampu, bias den tidak bias. Jadi kalau kita mampu, tentu kita harus melaksanakan segalanya dengan baik dan maksimal tetapi kalau tidak, maka kita harus berani memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memimpin. Dan kita harus yakin bahwa dengan berbuat dalam segala hal untuk kebersamaan, maka segalanya akan datang dengan sendininya baik itu jabatan ataupun kedudukan. Pemimpin masa depan harus mampu memahami segala bidang dan memiliki kemampuan yang luas di segala bidang.
Saya ingin, seni budaya Indonesia menjadi tujuan pariwisata dunia karena lebih memberikan nilai jiwa, di samping memberikan nilai fisik kepariwisataan. Dan Indonesia menjadi jiwa dan kepariwisataan dunia karena kekayaan seni budayanya.
Mengenai Museum Rudana, visi jauh ke depannya seperti apa yang sudah Anda rancangkan?
Museum Rudana bersama-sama dengan seluruh museum di Indonesia dapat menggaungkan kesenian dan kebudayaan Indonesia, yang tentunya dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dunia akan kebesaran Indonesia dan kekayaan jiwa Indonesia. Dan bersama-sama bersinengi untuk mempersembahkan dan mempresentasikan seni budaya Indonesia kepada dunia sehingga bangsa-bangsa dunia lainnya menyadari akan kekuatan Indonesia bukan secara fisik saja tetapi secara jiwa. Dan rasa persaudaraan, persahabatan, cinta kasih, perdamaian dan kedamaian akan tercipta di Bumi kita ini. Dan di sinilah letak kekuatan Living Cultural Heritage kita sebagai kekuatan yang bersifat intangible.
Anda optimistis dengan semua yang sedang dilakukan?
Saya sangat optimistis. Dengan bersatu padu bersama-sama bahwa kita bangsa Indonesia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus menyadari bahwa guru atau ilmu datang dan segala arah dan kepemimpinan muda dan tua harus bersama sama maju demi kemajuan bersama. Yang muda selalu menghormati dan memohon petunjuk pendahulunya, dan yang tua memberikan kesempatan kepada yang muda untuk memimpin. Inilah sikap budaya bangsa Indonesia.
Terakhir coba definisikan apa yang dimaksud dengan kesenian Indonesia?
Kesenian Indonesia adalah segala hal yang berkembang di masyarakat yang tanpa disadari menjadi cara hidup atau tempat untuk mencari penghidupan. Kesenian Indonesia juga hidup dan terus berkembang di masyarakatnya secara terus-menerus dan turun temurun yang merupakan strength dan bangsa Indonesia yang dapat direalisasikan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia yang bernilai sangat tinggi atau tak terhingga. Seni juga terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman dan kesenian di Indonesia. Sangat hidup dan menyatu dengan aktivitas keseharian masyarakatnya. Kita perlu memberikan nilai dan kreativitas pada kesenian, sehingga seni tanpa disadari memberikan “added value” yang besar untuk kekuatan Indonesia dalam bidang ekonomi. Sekarang kita sangat berharap rakyat dan pimpinan bangsa dan negara Indonesia untuk bersinergi memajukan ekonomi, mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui kekuatan dan kekayaan seni budayanya