Author: Administrator

Bali Jadi Inspirasi Penerapan SDGs, Putu Supadma Rudana Sebut karena Miliki Kearifan Lokal

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana alias PSR menyatakan bahwa keberadaan Bali di muka bumi memberikan inspirasi bagi dunia dalam menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Hal ini yang menyebabkan Bali menjadi tuan rumah dari agenda Forum World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) III yang berlangsung dari tanggal 4-5 September 2019.

Kegiatan yang dilangsungkan di Hotel Patra Jasa, Kuta, Bali ini dihadiri oleh 150 delegasi dari 28 negara.

“Bali memiliki tiga kearifan lokal, yakni Tri Hita Karana, Subak dan Hari Raya Nyepi, sehingga menjadi daya tarik dunia,” tutur PSR, Jumat (6/9/2016).

Ia menyatakan bahwa Bali telah berhasil menerapkan ‘green tourism’ atau ‘sustainable tourism development. Oleh sebab itu, Bali menjadi contoh utama dalam pembangunan kepariwisataan yang berbasis Tri Hita Karana – Green Sustainable Tourism Destination.

Ke depan, menurut dia, Bali akan semakin diminati dunia karena memiliki komprehensivitas yang tinggi dalam bidang destinasi.

Politikus Partai Demokrat asal Gianyar ini pun berharap, pertemuan kali ini dapat merumuskan Bali Action yang menjadi tujuan implementasi TPB.

“Ini memang akan dirumuskan dalam Bali Action dari berbagai negara melalui parlemennya untuk menerapkan secepat mungkin agenda 2030 agar pencapaian pembangunan yang berkelanjutan dapat terwujud,” tandas Supadma Rudana, yang juga Wakil Sekjend DPP Partai Demokrat.

Di sisi lain, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menjelaskan bahwa kegiatan World Parliamentary Forum Sustainable Development (WPFSD) III ini mengambil tema bertema ‘Memerangi Ketimpangan melalui Inklusi Sosial dan Keuangan’.

Ia menjelaskan bahwa tema ini selaras dengan isu strategis dunia terkait masalah kesenjangan yang terjadi di berbagai belahan dunia.

“Saya berpendapat bahwa TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) merupakan komitmen global untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua, dan bertujuan untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, iklim, degradasi lingkungan, kemakmuran, perdamaian dan keadilan,” ucapnya.

Bamsoet menjelaskan bahwa berbagai ketimpangan-ketimpangan sosial yang ada di dunia tantangan dalam perwujudan hak asasi manusia.

Dampak ketimpangan pada masyarakat menurutnya dapat sangat parah, terutama menciptakan dan melanggengkan kemiskinan serta marginalisasi, sehingga menyebabkan konflik.

Untuk itu, guna merespons kondisi tersebut. DPR RI dengan berbagai fungsi legislasinya memiliki peran penting guna memastikan komitmen pembangunan seperti yang tertera pada TPB dapat tercapai.

No One Left Behind menurutnya bermakna No Parliament Left Behind, dengan arti parlemen harus selalu terlibat aktif dalam seluruh upaya capaian TPB.

“Indonesia sangat berkomitmen terhadap suksesnya implementasi TPB karena nilai yang terkandung di dalam TPB sejalan dengan fokus kebijakan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Seperti hadir dalam pelaporan Voluntary National Review (VNR) yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York,” jelasnya.

Parlemen ini diakhiri dengan diadopsinya kesepakatan bersama yang dinisiasi oleh DPR RI yakni Bali Roadmap melalui sidang yang dipimpin oleh Dr. Nurhayati Ali Assegaf selaku ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen dan ketua WPFSD.

Bali Roadmap merupakan perwujudan kebutuhan akan komitmen serta political will yang kuat dan petunjuk untuk membangun langkah konkret dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) untuk saat ini dan bagi generasi di masa yang akan datang.

Dalam dokumen ini menekankan pentingnya yakni pertama pemenuhan hak-hak kebutuhan dasar manusia tanpa terkecuali meliputi aspek kesehatan, pendidikan, perumahan yang layak, dan akses terhadap air bersih dan sanitasi.
Hal kedua, mendorong lokalisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan mempertimbangkan konteks budaya dan kearifan lokal setempat.

Ketiga, mendorong kemitraan berbagai pihak terutama pelaku usaha untuk menjawab tantangan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan seperti penyediaan akses pelayanan keuangan yang terbuka bagi semua pihak. (*)

(TRIBUN BALI ONLINE, 6 September 2019)

Supadma Rudana: Bali ‘Beri Inspirasi’ Dunia Implementasi SDGs

BALI EXPRESS, BADUNG –  Forum Parlemen Dunia atau World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) ke-3 berlangsung di Hotel Patra Jasa, Kuta, Bali pada 4-5 September 2019 yang dihadiri 150 delegasi dari 28 negara.

Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana (PSR) menyatakan, keputusan tetap menggelar forum parlemen dunia di Bali karena Bali telah memberikan inspirasi kepada dunia dalam semangatnya mengimplementasi Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

“Bali memiliki 3 kearifan lokal, yakni Tri Hita Karana, Subak dan Hari Raya Nyepi, sehingga menjadi daya tarik dunia,” kata Putu Supadma Rudana.

Menurut politisi ramah yang akrab disapa PSR itu, Bali telah menerapkan pentingnya ‘green tourism’ atau ‘sustainable tourism development, sehingga Bali menjadi contoh utama dalam pembangunan kepariwisataan yang berbasis Tri Hita Karana -Green Sustainable Tourism Destination.

Bali ke depan, lanjut Supadma Rudana, akan semakin diminati di dunia karena memiliki komprehensivitas yang tinggi dalam bidang destinasi. PSR berharap pertemuan kali ini dapat merumuskan Bali Action yang menjadi tujuan implementasi TPB.

“Ini memang akan dirumuskan dalam Bali Action dari berbagai negara melalui parlemennya untuk menerapkan secepat mungkin agenda 2030 agar pencapaian pembangunan yang berkelanjutan dapat terwujud,” jelas Supadma Rudana.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, mengatakan, kegiatan World Parliamentary Forum Sustainable Development (WPFSD) ke-3 mengambil tema ‘Memerangi Ketimpangan melalui Inklusi Sosial dan Keuangan’. Tema ini sejalan dengan isu strategis yakni mengenai masalah kesenjangan yang terjadi di berbagai belahan dunia.

“Saya berpendapat bahwa TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) merupakan komitmen global untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan untuk semua, dan bertujuan untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan, ketimpangan, iklim, degradasi lingkungan, kemakmuran, perdamaian dan keadilan,” ucapnya.

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menjelaskan bahwa ketimpangan menghadirkan tantangan dalam perwujudan hak asasi manusia. Dampak ketimpangan pada masyarakat, menurutnya, sangat parah, terutama menciptakan dan melanggengkan kemiskinan serta marginalisasi, sehingga menyebabkan konflik.

Baginya, untuk merespons kondisi ini, parlemen dengan fungsinya berperan penting dalam memastikan komitmen pembangunan seperti yang tertera pada TPB dapat tercapai. No One Left Behind, menurutnya, bermakna No Parliament Left Behind, dengan arti parlemen harus selalu terlibat aktif dalam seluruh upaya capaian TPB.

“Indonesia sangat berkomitmen terhadap suksesnya implementasi TPB karena nilai yang terkandung di dalam TPB sejalan dengan fokus kebijakan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Seperti hadir dalam pelaporan Voluntary National Review (VNR) yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York,” jelasnya.

Parlemen ini diakhiri dengan diadopsinya kesepakatan bersama yang diinisiasi oleh DPR RI yakni Bali Roadmap melalui sidang yang dipimpin Dr. Nurhayati Ali Assegaf selaku ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen dan ketua WPFSD.

Bali Roadmap merupakan perwujudan kebutuhan akan komitmen serta political will yang kuat dan petunjuk untuk membangun langkah konkret dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) untuk saat ini dan bagi generasi di masa yang akan datang.

Dokumen ini menekankan pentingnya yakni pertama pemenuhan hak-hak kebutuhan dasar manusia tanpa terkecuali meliputi aspek kesehatan, pendidikan, perumahan yang layak, dan akses terhadap air bersih dan sanitasi.

Hal kedua, mendorong lokalisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan mempertimbangkan konteks budaya dan kearifan lokal setempat. Ketiga, mendorong kemitraan berbagai pihak, terutama pelaku usaha untuk menjawab tantangan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan seperti penyediaan akses pelayanan keuangan yang terbuka bagi semua pihak.

(BALI EKSPRESS, 6 September 2019)

Parta dan Supadma Bidik Komisi X

DENPASAR, NusaBali – Dua politisi beda partai sesama asal Gianyar, I Nyoman Parta (PDIP) dan Putu Supadma Rudana (Demokrat), akan berebut aspirasi krama Bali dengan sama-sama duduk di Komisi X DPR RI 2019-2024. Keduanya diprediksi akan ditugaskan induk partainya untuk duduk di Komisi X yang membidangi pariwisata, ekonomi kreatif, adat, seni, budaya, pendidikan, pemuda, olahraga.

Nyoman Parta adalah politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang baru pertama kali lolos ke DPR RI dari PDIP Dapil Bali dalam Pileg 2019. Nyoman parta lolos dengan raihan 170.629 suara. Sebelumnya, Nyoman Parta dua periode secara beruntun jadi Ketua Komisi IV DPRD Bali (membidangi pendidikan, seni, adat, bidaya) yakni 2009-2014 dan 2014-2019.

Sedangkan Putu Supadma Rudana adalah politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Wakil Sekjen DPP Demokrat. Supadma Rudana adalah incumbent yang sebelumnya duduk di Komisi X DPR RI 2017-2019 dengan status PAW, menggantikan Putu Sudiartana yang ditangkap KPK. Dalam Pileg 2019, Supadma Rudana lolos lagi ke DPR RI dari Demokrat Dapil Bali dengan pero-lehan 38.624 suara.

Supadma Rudana dan Nyoman Parta lolos ke DPR RI Dapil Bali 2019-2024 hasil Pileg 2019, bersama 7 politisi lainnya. Mereka masing-masing I Made Urip (incumbent PDIP/asal Tabanan), IGA Rai Wirajaya (incumbent PDIP/asal Denpasar), IGN Alit Kesuma Kelakan (new comer PDIP/asal Denpasar), I Wayan Sudirta (new comer PDIP/asal Karangasem), I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer PDIP/asal Buleleng), Gede Sumarjaya Linggih (incumbent Golkar/asal Buleleng), dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra (incumbent Golkar/asal Badung). Mereka akan dilantik sebagai DPR RI 2019-2024 pada 1 Oktober 2019 mendatang.

Nyoman Parta mengaku sudah final ingin duduk di Komisi X DPR RI 2019-2024 nanti. “Saya sudah minta kepada Ketua DPD PDIP Bali Pak Wayan Koster untuk bisa ditugaskan di Komisi X DPR RI,” ujar Nyoman Parta saat ditemui NusaBali seusai perpisahan dengan pegawai kontrak DPRD Bali di Kantin Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (9/9).

Parta mengaku bidik Komisi X DPR RI, dengan alasan sebagai komitmen mengawal adat, budaya, pendidikan, dan kepariwisataan. “Bali dengan pariwisatanya sangat lekat dan identik dengan Komisi X. Juga berkaitan dengan bidang adat, seni budaya, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Jadi saya konsisten kawal adat budaya dan pariwisata di Komisi X. Mudah-mudahan, saya diizinkan untuk duduk di Komisi X,” tegas Parta.

Selama ini, Parta memang lebih banyak bergelut urusan pendidikan dan adat budaya dengan jabatan sebagai Ketua Komisi IV DPRD Bali. Selain itu, Parta juga yang menggawangi Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat dengan menjabat sebagai Ketua Pansus Raperda Desa Adat di DPRD Bali.

Jika harapan Parta terwujud, maka nantinya akan ada 2 anggota DPR RI Dapil Bali 2019-2024 yang duduk di Komisi X. Sebab, Supadma Rudana juga hampir dipastikan akan kembali ditugasi Demokrat duduk di Komisi X. Sebelumnya, sempat ada 3 anggota DPR RI Dapil Bali yang duduk di Komisi X periode 2017-2018. Selain Supadma Rudana, juga ada Wayan Koster (politisi PDIP yang kini Gubernur Bali) dan IB Putu Sukarta (dari Gerindra). Belakangan, Gus Sukarta (yang notabene Ketua DPD Gerindra Bali) mendadak dialihkan partainya ke Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur.

Sementara itu, Supadma Rudana menyambut positif rencana bergabungnya Nyoman Parta di Komisi X DPR RI 2019-2024. Dengan begitu, diharapkan daya dobrak dan daya kawal seni, budaya, dan pariwisata Bali di pusat akan semakin kuat.

“Ini berita bagus, sehingga nantinya daya kawal Bali untuk bidang pariwisata, adat, dan budaya di pusat semakin kuat,” ujar Supadma Rudana yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) saat dikonfirmasi NusaBali di sela turun menyerap aspirasi masyarakat di Desa Wisata Penglipuran, Kecamatan Bangli, Senin kemarin.

Supadma menyebutkan, sampai saat ini dirinya belum ada minta kepada DPP Demokrat untuk penugasan kembali di Komisi X DPR RI. Yang jelas, Supadma siap didistribusikan di mana saja. Tapi, bisa kembali diberikan tugas duduk di Komisi X, itu lebih bagus lagi. “Kalau di Komisi X, tentu kita bisa sama-sama dengan Pak Nyoman Parta. Kalau tidak di Komisi X, kita juga sama-sama berjuang untuk Bali,” terang putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, I Nyoman Rudana ini.

Menurut Supadma, 9 anggota DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019 tentunya sama-sama mengawal aspirasi rakyat Bali. Tidak ada kompetisi politik di Senayan, tapi perjuangan bersama yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat Bali. “Bagi saya, justru bagus kalau 9 anggota DPR RI Dapil Bali bisa merata sebarannya di berbagai Komisi, sehingga semua aspek terkawal,” katanya. *nat

 

 

(Nusa Bali, 10 September 2019)

Cerita Anggota DPR yang Ikut “Diamuk” Gempa Lombok saat Berada di Bali

KARANGASEM – Gempa lombok yang terjadi Minggu 5 Agustus lalu juga dirasakan di sekitar Bali dan sekitarnya. Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika menjelaskan bahwa daerah Karangasem merupakan daerah yang paling parah terpapar gempa yang berpusat di Lombok Utara tersebut.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Titik pusat gempa berada pada kedalaman 15 Kilometer, tepatnya 8.37 Lintang Selatan – 116.48 Bujur Timur tepatnya 18 kilometer barat laut Lombok Timur itu juga dirasakan cukup keras di Bali.

PSRtingjau lokasi gempaSelain bangunan ambruk, sejumlah korban berjatuhan akibat gempa. Warga panik dan berlarian menyelamatkan diri saat gempa terjadi. Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Karangasem. Anggota Komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana yang sedang berada di Ubud, Bali juga merasakan getaran yang cukup kuat. Ia pun menyampaikan duka yang sangat mendalam bagi para korban gempa dan mendoakan agar masyarakat Lombok dan bali diberi kekuatan dan ketabahan.

“Gempanya terasa sekali, getarannya sangat kuat, Bersyukur tidak kenapa-kenapa. Duka terdalam saya bagi para korban, semoga semua warga yang berada di Lombok dan Bali diberikan kekuatan dan dalam perlindungan Tuhan,” ujarnya.

Putu didampingi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri mengunjungi salah satu sekolah yang rusak parah karena gempa di karangasem.

“Hari ini kami ke SDN 1 Tiyingtali, Karangasem, sekolah tersebut rusak parah sehingga proses belajar mengajar di sekolah menjadi terhambat. Kami menyarankan, sementara mulai besok dibuatkan tenda dari bambu dan daun kelapa seperti kelabang untuk penutupnya di halaman sekolah, karena memang kelas tidak bisa digunakan. Ini untuk mengurangi kekhawatiran jika terjadi gempa susulan. Karena saya dari komisi pendidikan yang bermitra dengan Kemendikbud, saya akan laporkan ini ke pemerintah pusat untuk segera memberikan bantuan kepada para korban dan mulai membangun sekolah baru yang tahan gempa di Lombok maupun di Bali,” ucapnya.

Tak hanya Sekolah, Putu juga mengunjungi salah satu pura yang hancur akibat gempa. Dalam kesempatan tersebut Putu dan Bupati Karangasem memberikan santunan kepada korban gempa sebagai rasa peduli.

Ketua Karang Taruna Bali ini juga berharap para anak-anak muda Bali yang terlibat dalam organisasi karang taruna membantu dan menenangkan para wisatawan asing yang sedang panik karena Gempa.

“Kami mengimbau warga tetap tenang dan tetap mengikuti petunjuk petugas di lapangan. Kepada para pengurus ataupun anggota karang taruna Bali kiranya memberikan bantuan atau informasi kepada wisatawan asing agar kembali tenang dan tidak panik, memberikan bantuan pertama untuk penanggulangan stress dan trauma. Bersama kita bisa #Balisafe,” pungkasnya.

Artikel ini telah ditayangkan di https://news.okezone.com (https://news.okezone.com/read/2018/08/07/340/1932843/cerita-anggota-dpr-yang-ikut-diamuk-gempa-lombok-saat-berada-di-bali)

Gempa Lombok, Anggota Komisi X Tinjau Lokasi Sekolah Rusak di Bali

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)–Gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/8/2018) juga dirasakan warga Bali. Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana yang kala itu sedang berada di Ubud merasakan getaran yang cukup kuat.

“Gempanya terasa sekali, getarannya sangat kuat, bersyukur tidak kenapa-kenapa. Duka terdalam saya bagi para korban, semoga semua warga yang berada di Lombok dan Bali diberikan kekuatan dan dalam perlindungan Tuhan,” ujar Putu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/8/2018).

Pada Senin (6/8/2018) kemarin, Putu didampingi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri mengunjungi salah satu sekolah yang rusak parah karena gempa di daerah tersebut.

“Kami ke SDN 1 Tiyingtali, Karangasem, sekolah tersebut rusak parah sehingga proses belajar mengajar di sekolah menjadi terhambat. Kami menyarankan, sementara mulai besok (hari ini, red) dibuatkan tenda dari bambu dan daun kelapa seperti kelabang untuk penutupnya di halaman sekolah, karena memang kelas tidak bisa digunakan. Ini untuk mengurangi kekhawatiran jika terjadi gempa susulan. Karena saya dari komisi pendidikan yang bermitra dengan Kemendikbud, saya akan laporkan ini ke pemerintah pusat untuk segera memberikan bantuan kepada para korban dan mulai membangun sekolah baru yang tahan gempa di Lombok maupun di Bali,” ucapnya.

Tak hanya sekolah, Putu juga mengunjungi salah satu pura yang hancur akibat gempa. Dalam kesempatan tersebut, ia dan Bupati Karangasem memberikan santunan kepada korban gempa sebagai rasa peduli.

Ketua karang taruna Bali ini juga berharap para anak-anak muda Pulau Dewata yang terlibat dalam organisasi karang taruna membantu dan menenangkan para wisatawan asing yang panik karena Gempa.

“Kami mengimbau warga tetap tenang dan tetap mengikuti petunjuk petugas di lapangan. Kepada para pengurus ataupun anggota karang taruna Bali kiranya memberikan bantuan atau informasi kepada wisatawan asing agar kembali tenang dan tidak panik, memberikan bantuan pertama untuk penanggulangan stress dan trauma. Bersama kita bisa #Balisafe,” pungkasnya.(yn)

Artikel ini telah ditayangkan di http://www.teropongsenayan.com (http://www.teropongsenayan.com/90515-gempa-lombok-anggota-komisi-x-tinjau-lokasi-sekolah-rusak-di-bali)

Fasilitas Pendidikan Pascagempa Harus Diperhatikan

Jakarta: Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana meminta pemerintah memperhatikan fasilitas pendidikan yang terkena dampak gempa bumi di daerah Nusa Tenggara Barat dan Bali, karena berhubungan langsung dengan kelancaran pendidikan.

“Saya akan laporkan ini ke Pemerintah Pusat untuk segera memberikan bantuan kepada para korban dan mulai membangun sekolah baru yang tahan gempa di Pulau Lombok maupun di Bali,” kata legislator dari komisi pendidikan ini dalam keterangan tertulisnya Rabu, 8 Agustus 2018.

Putu mengatakan, dirinya dan Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri mengunjungi SDN 1 Tiyingtali, Karangasem, salah satu sekolah yang rusak parah karena gempa di Karangasem, pada Senin 6 Agustus 2018.

PSR-TinjauLokasi gempaAnggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu memaparkan dari kunjungan itu diketahui sekolah tersebut rusak parah sehingga proses belajar mengajar menjadi terhambat. Putu menyarankan untuk sementara dibuatkan tenda dari bambu dan daun kelapa seperti kelabang untuk penutupnya di halaman sekolah.

“Karena memang kelas tidak bisa digunakan. Ini untuk mengurangi kekhawatiran jika terjadi gempa susulan,” ujarnya.

Putu juga berharap para generasi muda Bali yang terlibat dalam organisasi Karang Taruna membantu dan menenangkan para wisatawan asing yang sedang panik karena gempa.

Ketua Karang Taruna Bali itu menilai bantuan atau informasi kepada wisatawan asing sangat penting saat kondisi seperti ini agar kembali tenang dan tidak panik.

“Kepada para pengurus ataupun anggota karang taruna Bali kiranya memberikan bantuan atau informasi kepada wisatawan asing agar kembali tenang dan tidak panik, memberikan bantuan pertama untuk penanggulangan stres dan trauma,” ujarnya.

Selain itu Putu menyampaikan duka yang sangat mendalam bagi para korban gempa dan mendoakan agar masyarakat Lombok dan Bali diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah tersebut.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8). Titik pusat gempa berada pada kedalaman 15 Kilometer, tepatnya 8.37 Lintang Selatan 116.48 Bujur Timur tepatnya 18 kilometer barat laut Lombok Timur itu juga dirasakan cukup keras di Bali.

Artikel ini telah ditayangkan di news.metrotvnews.com (http://news.metrotvnews.com/daerah/yNLd93qN-fasilitas-pendidikan-pascagempa-harus-diperhatikan)

Anggota Komisi X DPR Minta Karang Taruna Bali Bantu Wisatawan Agar Tak Panik

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) pada Minggu (5/8/2018).

Gempa tersebut juga dirasakan cukup keras di Bali. Selain bangunan ambruk, sejumlah korban berjatuhan akibat gempa. Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Karangasem.

Anggota komisi X DPR RI, Putu Supadma Rudana yang sedang berada di Ubud, Bali juga merasakan getaran yang cukup kuat.

Putu pun menyampaikan duka yang sangat mendalam bagi para korban gempa dan mendoakan agar masyarakat Lombok dan Bali diberi kekuatan dan ketabahan.

“Gempanya terasa sekali, getarannya sangat kuat, Bersyukur tidak kenapa-kenapa. Duka terdalam saya bagi para korban, semoga semua warga yang berada di Lombok dan Bali diberikan kekuatan dan dalam perlindungan Tuhan,” kata Putu dalam keterangan tertulis, Senin (6/8/2018).

Senin siang, Putu didampingi bupati karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri mengunjungi SDN 1 Tiyingtali yang rusak parah karena gempa di Karangasem.

Politikus Demokrat itu menuturkan sekolah tersebut rusak parah sehingga proses belajar mengajar di sekolah menjadi terhambat.

Ia menyarankan adanya tenda dari bambu dan daun kelapa seperti kelabang untuk penutupnya di halaman sekolah mulai besok. Hal ini untuk mengurangi kekhawatiran jika terjadi gempa susulan.

“Karena saya dari komisi pendidikan yang bermitra dengan Kemendikbud, saya akan laporkan ini ke pemerintah pusat untuk segera memberikan bantuan kepada para korban dan mulai membangun sekolah baru yang tahan gempa di Lombok maupun di Bali,” ucapnya.

Tak hanya Sekolah, Putu juga mengunjungi salah satu pura yang hancur akibat gempa.

Dalam kesempatan tersebut Putu dan Bupati Karangasem memberikan santunan kepada korban gempa sebagai rasa peduli.

Ketua karang taruna Bali ini berharap para anak-anak muda Bali yang terlibat dalam organisasi karang taruna membantu dan menenangkan para wisatawan asing yang sedang panik karena gempa. Putu menghimbau warga tetap tenang dan tetap mengikuti petunjuk petugas di lapangan.

“Kepada para pengurus ataupun anggota karang taruna Bali kiranya memberikan bantuan atau informasi kepada wisatawan asing agar kembali tenang dan tidak panik, memberikan bantuan pertama untuk penanggulangan stress dan trauma. Bersama kita bisa #Balisafe,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggota Komisi X DPR Minta Karang Taruna Bali Bantu Wisatawan Agar Tak Panik, http://www.tribunnews.com/regional/2018/08/06/anggota-komisi-x-dpr-minta-karang-taruna-bali-bantu-wisatawan-agar-tak-panik?page=2.

Editor: Ferdinand Waskita

Demokrat Klaim Peluang Poros Ketiga Masih Terbuka

Jakarta— Partai Demokrat masih meyakini peluang munculnya poros ketiga tetap terbuka lebar. Menurut Deputi Media dan Humas Kogasma Demokrat, Putu Supadma Rudana, poros ketiga masih menjadi salah satu opsi bagi partainya.

“Tentu itu (poros ketiga) merupakan salah satu opsi. Masih terbuka juga berkoalisi dengan kubu Jokowi (Presiden Joko Widodo) maupun Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto),” kata Putu kepada rilis.id, Senin (16/7/2018).

Saat ini, lanjut Putu, segala opsi koalisi masih tetap terbuka bagi Demokrat. Apalagi, lanjut dia, dalam politik segala kemungkinan masih bisa terjadi sampai pada menit-menit terkahir pendaftaran capres-cawapres di Pilpres 2019.
“Sampai dengan batas waktu akhir yakni 10 Agustus dan sampai di injury time, pasti masih dinamis,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, Demokrat tetap melakukan komunikasi yang positif terhadap poros Jokowi dan Prabowo. Sehingga, tak menutup kemungkinan juga partainya itu pada akhirnya bergabung di salah satu koalisi parpol tersebut.

“Kita kan selalu berkomunikasi baik dengan semua pihak guna menemukan opsi terbaik itu,” ungkapnya.
Dia menegaskan, pihaknya memang masih membutuhkan waktu untuk memutuskan arah koalisi Demokrat di Pilpres 2019 nanti.

Salah satu alasannya, imbuh dia, Demokrat perlu menyamakan visi dengan sejumlah parpol yang akan diajak berkoalisi tersebut

“Jadi kita memang masih menyamakan visi. Dan, Partai Demokrat juga punya syaratnya,” tandasnya.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal

Sumber: RILIS.ID

Lalu Zohri Juara Dunia, Pemerintah Diminta Perhatikan Kebutuhan Atlet

Bola.net – Prestasi membanggakan diraih atlet muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri. Dia berhasil merebut medali emas lari 100 meter putra pada kejuaraan dunia atletik U-20 di Finlandia, Rabu (11/6/2018) waktu setempat.

Zohri sukses melewati garis finis dengan catatan waktu yang mengesankan yaitu 10,18 detik. Atlet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga berhasil mengungguli dua sprinter asal Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.

Atas prestasi tersebut, anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat yang membidangi olahraga, Putu Supadma Rudana mengaku sangat bangga. Dia berharap, prestasi yang sama bisa ditorehkan Zohri pada Asian Games 2018.

“Selamat kepada Lalu Muhammad Zohri, Ini merupakan sejarah baru bagi dunia atletik Indonesia. Rakyat indonesia sangat bangga kepada Zohri, anak muda asal NTB yang menjadi juara dunia 100 meter atletik. Apresiasi juga diberikan kepada para pengurus PASI, yang telah bekerja keras secara diam-diam untuk meraih prestasi di kancah internasional,” ujar Putu, Kamis (12/7).

“Zohri hari ini menjadi yang tercepat di dunia, semoga juga yang tercepat di Asian Games mendatang. Mari kita jadikan momentum ini sebagai semangat untuk atlet-atlet kita dalam mendulang emas dan prestasi di Asian Games 2018. Salah satu semangat kepada atlet-atlet kita adalah dengan memajang foto dan informasi mengenai kontribusi atlet berprestasi kita di berbagai tempat strategis di ibukota,” tambahnya.

Lebih lanjut, Putu meminta agar pemerintah memberikan perhatian kepada para atlet yang telah menyumbangkan medali dan mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia. Sebab menurutnya, peran pemerintah sangat penting dalam hal memberikan jaminan kesejahteraan kehidupan bagi para pahlawan olahraga.

“Saya mendorong pemerintah pusat untuk terus memikirkan masa depan atlet-atlet berprestasi. Seringkali masalah kejelasan masa depan menjadi keluhan para atlet. Baik dari sarana olahraga kurang memadai, perhatian kepada atlit, hingga keterlambatan bonus,” tutup pria yang juga menjabat sebagai ketua karang taruna Bali ini. (fit/pra)

Sumber: www.bola.net

Zohri Jadi Juara Dunia Atletik, Putu Supadma Ucapkan Selamat

JAKARTA- Di tengah gegap gempita World Cup Rusia 2018, prestasi membanggakan ditorehkan atlet muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri.

Dia merebut medali emas lari 100 meter putra di kejuaraan dunia atletik U-20 di Finlandia, Rabu Waktu setempat, 11 Juli 2018.

Atlet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu melewati garis finis dengan catatan waktu yang mengesankan yaitu 10,18 detik.

Dia juga mengungguli dua sprinter asal Amerika Serikat, yaitu Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat yang membidangi olahraga, Putu Supadma Rudana sangat bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh Zohri.

“Selamat kepada Lalu Muhammad Zohri, Ini merupakan sejarah baru bagi dunia atletik Indonesia. Rakyat Indonesia sangat bangga kepada Zohri, anak muda asal NTB yang menjadi juara dunia 100 meter atletik. Apresiasi juga diberikan kepada para pengurus PASI, yang telah bekerja keras secara diam-diam untuk meraih prestasi di kancah internasional,” ucap Putu.

Zohri merupakan atlet sprinter yang diproyeksikan untuk tampil di Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang pada nomor Estafet 4×100 meter putra. Putu berharap prestasi yang sama bisa ditorehkan Zohri pada perhelatan Asian Games Agustus mendatang.

“Zohri hari ini menjadi yang tercepat di dunia, semoga juga yang tercepat di Asian Games mendatang. Mari kita jadikan momentum ini sebagai semangat untuk atlet-atlet kita dalam mendulang emas dan prestasi di Asian Games 2018. Salah satu semangat kepada atlet-atlet kita adalah dengan memajang foto dan informasi mengenai kontribusi atlet berprestasi kita di berbagai tempat strategis di ibukota,” ujarnya.

Putu juga meminta agar pemerintah memberikan perhatian kepada para atlet yang telah menyumbangkan medali dan mengharumkan nama bangsa pada tingkat dunia.

Menurutnya, peran negara dan pemerintah penting dalam hal memberikan jaminan kesejahteraan kehidupan bagi para pahlawan olahraga penyumbang medali pada tingkat dunia baik olimpiade, asian games dan berbagai kegiatan olahraga tingkat dunia lainnya.

“Saya mendorong pemerintah pusat untuk terus memikirkan masa depan atlet-atlet berprestasi. Seringkali masalah kejelasan masa depan menjadi keluhan para atlet. Baik dari sarana olahraga kurang memadai, perhatian kepada atlet, hingga keterlambatan bonus,” kata Putu yang juga ketua karang taruna Bali ini.

Asian Games ke 18 kali ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. (jpg/jpnn)

Sumber: JPNN.COM