Rabu, 24 Juni 2009
JAKARTA, KOMPAS.com-Menyikapi hangar bingar kesemarakan masa kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden 2009, serta terkait tentang pentingnya pemilih yang kritis, Pekan Seni Batubulan sore ini, hari ke-dua, Kamis 25 Juni 2009, akan menghadirkan sebuah dialog bertajuk “Peranan Komunitas Kreatif dalam Menumbuhkan Sikap Kritis Masyarakat”. Sebagai pembicara utama, tampil dr. Nyoman Sutarsa, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang belum lama ini memperoleh Ary Sutha Award atas kajiannya mengenai pentingnya pemberdayaan masyarakat terpinggirkan demi pembangunan yang adil dan berkesinambungan.
Sementara itu, acara pembukaan Sepekan Seni Batubulan, Selasa (22/6) kemarin, ditandai dengan pelepasan sepasang balon merah putih sebagai perlambang semangat ke-Bhinneka-an dan ke-Indonesia-an, kemudian disusul pelepasan balon biru sebagai simbolis upaya meraih cita-cita bangsa hingga setinggi mungkin. Pelepasan balon itu diawali oleh pendiri Supadma Rudana Center, Putu Supadma Rudana, setelah sebelumnya koreografer internasional, I Nyoman Sura, menampilkan suatu rangkaian gerak teaterikal berjudul ”Menguak Waktu”, yang mencerminkan semangat dasar dari simbolisme itu.
Acara yang dijadwalkan berlangsung sedari Senin, 22 Juni hingga Sabtu, 27 Juni 2009 Jalan Raya Batubulan 88 A ini, juga menghadirkan pemutaran film narasi dan dokumentasi, musikalisasi puisi, dramatisasi puisi serta pembacaan puisi. Di samping itu, pada hari ke-dua acara akan digelar pula demonstrasi melukis oleh Gunawan, Tirtayasa dan Tirtaadi, masing-masing adalah dosen seni rupa Institut Seni Indonesia (ISI).
Selain dimaksudkan untuk memberi ruang apresiasi bagi para generasi muda, juga diniatkan agar dapat mendorong tumbuhnya suatu suasana kreatif sekaligus juga penuh empati terhadap berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. “Di samping itu, melalui kegiatan diskusi serta berbagai bentuk seni pertunjukan yang akan ditampilkan dalam acara Sepekan Seni Batubulan ini, diharapkan mampu mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk turut menyikapi kekinian secara lebih kritis sehingga memperoleh pemikiran dan gagasan yang cemerlang demi masa depan yang lebih baik,” tutur Ni Made Purnamasari dalam Laporan Ketua Panitianya. Acara pembukaan kemarin juga menghadirkan pertunjukan musikalisasi dari Teater Angin SMAN 1 Denpasar dan pementasan dramatisasi puisi dari Teater Tiga SMAN 3 Denpasar.
Dalam sambutannya, Putu Supadma Rudana menyatakan salut dan bangga kepada generasi muda yang senantiasa memiliki semangat kreatif serta gagasan-gagasan nan kritis. “Meski hanya dengan memberi ruang kreasi, saya merasa bahagia dapat turut membantu tumbuhnya suatu atmosfer positif seperti ini. Saya berharap, semoga kreativitas yang ditunjukan dalam ajang apresiasi ini dapat dikembangkan lebih luas, baik secara nasional maupun internasional. Bahkan, saya bercita-cita, tempat ini bisa menjadi centre of exclellent, excellent dari dalam diri, berkreasi dari jiwa dengan tulus, guna membangun Bangsa Indonesia, membentuk Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul,” kata Putu Supadma Rudana.
(JY)