Tag: sepekan seni batubulan

SEPEKAN SENI BATUBULAN 2009

Selasa, 23 Juni 2009

JAKARTA, KOMPAS.com–Sebuah perhelatan Seni Budaya bertajuk ”Sepekan Seni Batubulan 2009” akan digelar mulai Senin, 22 Juni hingga Sabtu, 27 Juni 2009 mendatang, dijadwalkan berlangsung setiap hari dari pukul 18.00 sampai 20.00 Wita di Supadma Rudana Center (SRC), Jalan Raya Batubulan 88 A, Gianyar. Sebagai pembuka acara, akan tampil koreografer tersohor, I Nyoman Sura, melalui tarian tunggal terbarunya yang merespon dan mencerminkan kekinian sosial Indonesia.

Menurut koordinator acara, Ni Made Frischa Aswarini, selain menghadirkan nomor tari, akan tampil pula Gede Indra Prayogi, Juara 1 Lomba Baca Puisi Radar Bali Literary Award 2009 se-Bali dan Virgina Purnama Sanni, yang belum lama ini berhasil menjadi pembaca puisi terbaik dalam Festival Seni Pelajar se-Indonesia pada awal Juni lalu di Yogyakarta.

“Sepekan seni ini juga akan menghadirkan pemutaran film independent berjudul “Maaf Aku Pernah Melupakanmu” arahan sutradara Made Adnyana pada hari ketiga, Jumat, 26 Juni 2009. Ada juga pertunjukan Musikalisasi puisi oleh Teater Antariksa SMAN 7 Denpasar dan Teater Angin SMAN 1 Denpasar”, ujar Frischa Aswarini. Kedua grup musikalisasi ini berulang kali meraih gelar juara, bukan hanya se-Bali, bahkan juga Nasional.

Dalam kesempatan terpisah, Putu Supadma Rudana menyatakan kegembiraannya dapat mendukung acara Sepekan Seni Batubulan yang digagas oleh generasi muda dalam upaya mengembangkan minat dan bakat seni berdasarkan sikap kreatif yang penuh inovatif. Putu Supadma yang juga salah satu Ketua Nasional Asosiasi Museum Indonesia (AMI), mengungkapkan bahwa SRC (Supadma Rudana Center) didirikan sebagai sebuah lembaga nirlaba yang berupaya mengedepankan usaha pelestarian, pengembangan serta pemaknaan ulang atas seni budaya Bali, sekaligus juga keragaman dan kekayaan seni-seni serta budaya di banyak daerah di Indonesia lainnya.

“Lembaga ini saya dirikan dan dedikasikan untuk turut serta mengembangkan pemikiran-pemikiran Thinking Outside The Box. Yakni berpikir ke depan dengan menciptakan sesuatu untuk kemajuan bersama, termasuk membangun kesadaran tentang pentingnya menghormati keberagaman, toleransi, dan solidaritas sosial,” ujar Putu Supadma Rudana yang juga aktif sebagai pengurus berbagai organisasi sosial masyarakat. SRC didirikan dalam rangka turut mendorong tumbuhnya semangat ke-Bhinneka-an dalam perilaku dan tatanan sosial masyarakat Indonesia. “Jadi lembaga ini tidak hanya bergerak dalam bidang kesenian saja, melainkan juga bagaimana menumbuhkan pemikiran-pemikiran kritis generasi muda guna menciptakan Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul dan siap bersaing ditataran global,” tambah Putu Supadma.

Jadwal acara Sepekan Seni Batubulan 2009

Senin, 22 Juni 2009 pukul 18.00 – 20.00 Wita
Atraksi melukis
Tari kontemporer tunggal I Nyoman Sura
Pertunjukan Dramatisasi Puisi Teater Tiga, SMAN 3 Denpasar
Pertunjukan Musikalisasi Puisi Teater Angin, SMAN 1 Denpasar

Kamis, 25 Juni 2009 pukul 18.00 – 20.00 Wita
Dialog Budaya Tema : “Komunitas Kreatif dan Sikap Kritis Generasi Muda ” (Narasumber : dr Nyoman Sutarsa)
Pertunjukan Musikalisasi Puisi Teater Antariksa, SMAN 7 Denpasar

Jumat, 26 Juni 2009 pukul 18.00 – 20.00 Wita
Pemutaran Film Narasi (Judul : Maaf, Aku Pernah Melupakanmu, Karya : Made Adnyana)
Diskusi (Narasumber : Made Adnyana)
Pembacaan Puisi Gede Indra Prayogi

Sabtu, 27 Juni 2009 pukul 18.00 – 20.00 Wita
Pembacaan puisi Virgina Purnama Sanni
Pemutaran film dokumenter tentang sastrawan H. B Jassin dan Pramudya Ananta Toer
Pertunjukan dramatisasi puisi Komunitas Sastra Welang

SEPEKAN SENI BATUBULAN GELAR DISKUSI KOMUNITAS KREATIF

Rabu, 24 Juni 2009

JAKARTA, KOMPAS.com-Menyikapi hangar bingar kesemarakan masa kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden 2009, serta terkait tentang pentingnya pemilih yang kritis, Pekan Seni Batubulan sore ini, hari ke-dua, Kamis 25 Juni 2009, akan menghadirkan sebuah dialog bertajuk “Peranan Komunitas Kreatif dalam Menumbuhkan Sikap Kritis Masyarakat”. Sebagai pembicara utama, tampil dr. Nyoman Sutarsa, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang belum lama ini memperoleh Ary Sutha Award atas kajiannya mengenai pentingnya pemberdayaan masyarakat terpinggirkan demi pembangunan yang adil dan berkesinambungan.

Sementara itu, acara pembukaan Sepekan Seni Batubulan, Selasa (22/6) kemarin, ditandai dengan pelepasan sepasang balon merah putih sebagai perlambang semangat ke-Bhinneka-an dan ke-Indonesia-an, kemudian disusul pelepasan balon biru sebagai simbolis upaya meraih cita-cita bangsa hingga setinggi mungkin. Pelepasan balon itu diawali oleh pendiri Supadma Rudana Center, Putu Supadma Rudana, setelah sebelumnya koreografer internasional, I Nyoman Sura, menampilkan suatu rangkaian gerak teaterikal berjudul ”Menguak Waktu”, yang mencerminkan semangat dasar dari simbolisme itu.

Acara yang dijadwalkan berlangsung sedari Senin, 22 Juni hingga Sabtu, 27 Juni 2009 Jalan Raya Batubulan 88 A ini, juga menghadirkan pemutaran film narasi dan dokumentasi, musikalisasi puisi, dramatisasi puisi serta pembacaan puisi. Di samping itu, pada hari ke-dua acara akan digelar pula demonstrasi melukis oleh Gunawan, Tirtayasa dan Tirtaadi, masing-masing adalah dosen seni rupa Institut Seni Indonesia (ISI).

Selain dimaksudkan untuk memberi ruang apresiasi bagi para generasi muda, juga diniatkan agar dapat mendorong tumbuhnya suatu suasana kreatif sekaligus juga penuh empati terhadap berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. “Di samping itu, melalui kegiatan diskusi serta berbagai bentuk seni pertunjukan yang akan ditampilkan dalam acara Sepekan Seni Batubulan ini, diharapkan mampu mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk turut menyikapi kekinian secara lebih kritis sehingga memperoleh pemikiran dan gagasan yang cemerlang demi masa depan yang lebih baik,” tutur Ni Made Purnamasari dalam Laporan Ketua Panitianya. Acara pembukaan kemarin juga menghadirkan pertunjukan musikalisasi dari Teater Angin SMAN 1 Denpasar dan pementasan dramatisasi puisi dari Teater Tiga SMAN 3 Denpasar.

Dalam sambutannya, Putu Supadma Rudana menyatakan salut dan bangga kepada generasi muda yang senantiasa memiliki semangat kreatif serta gagasan-gagasan nan kritis. “Meski hanya dengan memberi ruang kreasi, saya merasa bahagia dapat turut membantu tumbuhnya suatu atmosfer positif seperti ini. Saya berharap, semoga kreativitas yang ditunjukan dalam ajang apresiasi ini dapat dikembangkan lebih luas, baik secara nasional maupun internasional. Bahkan, saya bercita-cita, tempat ini bisa menjadi centre of exclellent, excellent dari dalam diri, berkreasi dari jiwa dengan tulus, guna membangun Bangsa Indonesia, membentuk Sumber Daya Manusia Indonesia yang unggul,” kata Putu Supadma Rudana.

(JY)