Category: Politik

Anggota Komisi X DPR RI Sasar Akar Rumput

(Denpasar. Nusa Bali). Empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI harus terus dibumikan untuk menguatkan landasan berkebangsaan dan bernegara.

Kekuatan 4 pilar penting dibumikan menyasar akar rumput untuk kuatnya jiwa kebangsaan bernegara. Hal itu diungkapkan anggota MPR RI/anggota Komisi X DPR RI membidangi Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Seni, Budaya, Pariwisata, Perpustakaan dan Ekonomi Kreatif, Putu Supadma Rudana dalam rilisnya kepada NusaBali, Sabtu (28/4).

Supadma Rudana melaksanakan kegiatan turun ke Bali dalam rangka Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan mendengar aspirasi masyarakat sejak 23-24 April 2018. Kemudian dilanjutkan dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP), serta kegiatan menemui konstituen di Karangasem, Klungkung dan Bangli hingga, Sabtu.

“Kita sosialisasikan 4 pilar pada 23 April ke daerah-daerah sebagai program dari lembaga MPR RI,” ujar Supadma Rudana. Supadma Rudana menyebutkan 4 pilar kebangsaan tidak akan pernah berhenti disosialisasikan lembaga MPR/DPR. Kalau selama ini kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan dilakukan ke mahasiswa dan sejumlah lembaga pendidikan, kali ini dilakukan ke desa-desa dan menyentuh banjar. “Jadi ini sasaran kita menyentuh akar rumput langsung, masyarakat di desa-desa bahkan banjar. Kita ingin kuatkan jiwa kebangsaan dan bernegara dengan dasar nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI mulai dari akar rumput. Jadi bottom up,” kata politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Menurut Supadma Rudana, dengan 4 pilar kebangsaan ini menyasar akar rumput bukan hanya untuk meneguhkan nilai-nilai Pancasila dari masyarakat di bawah, tetapi juga sekaligus benteng penangkal masuknya pengaruh-pengaruh negatif dalam kehidupan bermasyarakat. “Selama ini kita dibuat gerah dan waswas dengan masuknya paham-paham radikal, yang mengancam disintegrasi bangsa. Kalau 4 pilar ini menancap dipahami diakar rumput, diimplemenetasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mulai dari tingkatan banjar, desa dan seterusnya, saya yakin paham negatif itu bisa dicegah,” ujar Ketua Pengda Karangasem Taruna Indonesia Provinsi Bali ini.

Terus prakteknya apakah sudah ada? Kata Supadma Rudana sebelum turun sosialisasi di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem jauh sebelumnya praktek pelaksanaan nilai-nilai Pancasila sudah dilakukan. “Bicara pengamalan sila- sila Pancasila disini, kami sudah langsung implementasikan di Karangasem. Jauh sebelumnya kita membantu saudara- saudara kita ketika erupsi Gunung Agung Karangasem 30 Oktober 2017 lalu. Jadi nilai-nilai Pancasila, mulai Ketuhanan, Persatuan Indonesia, sampai nilai Keadilan Sosial sudah kami implementasikan sebelumnya. Bukan hanya tataran wacana saja,” tegas pemilik Museum Rudana Ubud Gianyar ini. *nat

Sumber: Nusa Bali edisi 30 April 2018

Supadma-Tutik Tidak Khawatir Manuver Tamba

(Denpasar. Nusa Bali). Manuver Ketua Komisi III DPRD Bali Nengah Tamba yang mengklaim didukung 40.000 anggota Ormas Laskar Bali untuk maju ke DPR RI dari Demokrat Dapil Bali dalam Pileg 2019, tidak membuat khawatir dua kandidat incumbent: Putu Supadma Rudana dan Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani.

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI 2017-2019 Dapil Bali ini siap bersaing ke Pileg 2019 dan tetap berupaya mendulang suara sebanyak mungkin untuk kebesaran partainya.Baik Putu Supadma Rudana maupun Putu Tutik Kusuma Wardhani sama-sama punya basis suara. Putu Tutik punya basis suara pendukung di Kabupaten Buleleng, sementara Supadma memiliki basis dukungan di Kabupaten Gianyar. Supadma menegaskan, Demokrat akan memasang kader terbaik sebagai caleg ke Pileg 2019 mendatang. Intinya, Demokrat memang sudah siap untuk tarung Pileg 2019 dan Pilpres 2019.

Wakil Sekjen DPP Demokrat ini juga tidak merasa terancam oleh hadirnya Nengah Tamba, yang akan maju ke DPR RI Dapil Bali dengan kendaraan partainya. Menurut Supadma, hadirnya Nengah Tamba justru bagus untuk ikut membesarkan Partai Demokrat. “Yang jelas, caleg-caleg DPR RI yang akan kita calonkan dalam Pileg 2019 adalah kader terbaik Demokrat. Nengah Tamba juga salah satu kader Demokrat yang layak maju ke DPR RI,” tandas Supadma yang dihubungi NusaBali di sela-sela mendampingi Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), acara konsolidasi di Jawa Tengah, Minggu (15/4) siang.

Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini menegaskan, DPP Demokrat sedang menggodok nama-nama yang diajukan sebagai caleg DPR RI Dapil Bali ke Pileg 2019. Ada 9 caleg yang harus disiapkan Demokrat bertarung ke Senayan dari Dapil Bali. “DPP Demokrat sedang berproses. Saat ini kita fokus dulu untuk pemenangan Pilkada serentak 27 Juni 2018. Untuk caleg DPR RI, akan difinalisasi sebagai DCS (Daftar Calon Sementara) sekitar Juni 2018 depan,” tegas Supad-ma.

Menurut Supadma, dirinya siap ditugaskan partai, termasuk dicalonkan kembali ke DPR RI dengan status incumbent. “Saya tidak mendahului keputusan DPP Demokrat. Yang jelas, kalau saya ditugaskan kembali maju ke DPR RI, tentu penugasan ini harus saya laksanakan,” ujar putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, Nyoman Rudana ini.

Saat ini, Demokrat punya 2 kursi di DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2014. Kedua kursi itu diduduki Putu Supadma dan Putu Tutik. Supadma baru 7 bulan duduk di Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, dengan status PAW (Pengganti Antar Waktu), sejak 24 Agustus 2017 lalu, menggantikan Putu Sudiartana, yang ditangkap KPK karena kasus korupsi.

Sedangkan Putu Tutik baru 13 bulan duduk di Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali, sejak 24 Februari 2017, untuk mengisi kursi lowong Jero Wacik—yang tidak pernah dilantik karena dijebloskan KPK ke sel tahanan akibat kasus korupsi. Putu Tutik adalah Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang sempat menjabat Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 dan Calon Bupati Buleleng dari Demokrat di Pilkada 2013.

Dalam Pileg 2019, Putu Tutik dan Supadma akan diplot maju tarung lagi ke DPR RI Dapil Bali, bersama sederet kader elite Demokrat lainnya. Mereka, antara loain, I Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles (kini Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali), Nengah Tamba (kini Ketua Komisi III DPRD Bali), dan I Gusti Bagus Alit Putra (Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali yang kini Wakil Ketua DPRD Bali). Nengah Tamba adalah politisi Demokrat asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang sudah deklarasi akan maju tarung dengan klaim didukung 40.000 anggota ormas Laskar Bali.

Sementara itu, Putu Tutik mengaku telah ditugasi DPP Demokrat untuk berlaga kembali ke DPR RI Dapil Bali dengan status incumbent dalam Pileg 2019. Putu Tutik mengatakan sudah siap tarung dan optimistis bisa mendulang suara maksimal untuk Demokrat.

“Kami sebagai incumbent diwajibkan maju ke Senayan dalam Pileg 2019 mendatang. Instruksi partai harus kami laksanakan. Majunya saudara Nengah Tamba tidak masalah bagi kami,” ujar Putu Tutik saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Minggu kemarin.

Menurut Putu Tutik, kehadiran new comer seperti Nengah Tamba bukanlah lawan, tapi sebagai kader partai untuk sama-sama memenangkan Demokrat. “Sebagai kandidat caleg yang sama-sama maju dari Demokrat, Nengah Tamba bukan lawan. Ingat, lawan kita dari eksternal, bukan internal partai,” tandas politisi yang juga owner RS Kertha Usada Singaraja ini.

Putu Tutik berhaap new comer yang akan sama-sama maju ke DPR RI dari Demokrat Dapil Bali nanti, tidak saling senggol di Pileg 2019. Mereka harus ada pemetaan suara, supaya tidak kehabisan energi untuk saling sikut sesama kader Demokrat. “Kita ini membesarkan partai. Kita merebut suara untuk kemenangan Demokrat. Pak Tamba punya basis massa, kader Demokrat yang maju ke DPR RI seperti Pak Supadma Rudana juga punya basis suara. Jadi, jangan saling senggol,” pintanya.

Putu Tutik mengatakan, dirinya ada waktu selama hampir 2 tahun untuk sosialisasi dan turun guna merebut simpati masyarakat. Banyak program yang dibawa dari Senayan ke Bali. “Dalam sisa waktu yang ada, saya manfaatkan semaksimal mungkin membawa program pusat,” tegas Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng ini. *nat

Sumber: Nusa Bali edisi 16 April 2018

Komisi X Dorong Kemenpora Bangun Sistem Keolahragaan yang Baik

Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk membangun sistem keolahragaan yang baik menjelang pelaksanaan Asian Games di pertengahan 2018 nanti. Sejumlah hal ia ingatkan agar pesta olahraga terbesar se Asia ini dapat berjalan sukses di berbagai aspek.

“Perwujudan Asian Games ini harus berupa catur sukses. Yakni sukses prestasi bukan hanya pencapaian medali saja pada saat Asian Games selain itu bagaimana negara berperan dalam membangun sistem keolahragaan Indonesia,” ungkap Putu Supadma dalam rilis yang diterima Parlementaria, Kamis (29/3/2018).

Politisi Demokrat ini menyoroti sejumlah hal yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah yakni, mengenai kesejahteraan atlet pada saat masa produktif maupun saat mereka sudah pensiun. “Juga bagaimana ini secara berkesinambungan membangun regenerasi atlet untuk berprestasi pada gelanggang nasional maupun international juga membangun sarana dan prasarana serta kelengkapan olahraga yang representatif. Juga meningkatkan sport sience guna memberikan dukungan kesehatan, gizi, pendukungan financial dan skills kepada para atlet,” tuturnya.

Lebih lanjut politisi dapil Bali ini menyatakan bahwa prestasi olahraga tidak saja menyangkut soal medali, tetapi menyangkut seluruh aspek seperti sukses administrasi, sukses pelaksanaan, dan sukses ekonomi.

“Sukses administrasi tentu kita berharap semua kegiataan ini dikelola dengan baik dan mengutamakan ketertiban administrasi dan good governance sehingga pra pada dan pasca pelaksanaan semua akan akuntabel,” lanjutnya.

Sukses pelaksanaan juga menjadi hal penting agar Kemenpora selalu mengecek dan mempersiapkan maksimal venue maupun kesiapan berbagai pihak karena inilah kesempatan Indonesia untuk menunjukan eksistensi dalam mempromosikan berbagai hal tentang pariwisata, ekonomi kreatif, destinasi wisata maupun kuliner yang beragam. “Potensi promosi yang besar ini merupakan hal mendasar dan penting, juga memberikan informasi akan prestasi olahraga kita melalui museum olahraga agar ditunjukan ke khalayak ramai bahwa Indonesia berprestasi dari awal kita berdiri dan memajang pahlawan-pahlawan olah raga kita yang menyumbangkan medali kepada indonesia,” jelasnya.

Terakhir adalah sukses ekonomi, bahwa dalam event Asian Games ini tentu diharapkan masyarakat bukan sekedar menjadi penonton melainkan mereka menjadi subyek dan pelaku dalam kegiatan ekonomi.

“Mereka wajib juga menerima manfaat dari kegiataan ini tentu dengan mendistribusikan atlet, official dan para fans penonton di masa-masa luang dan tidak ada pertandingan mereka dapat melihat keindahan negeri Indonesia ataupun berkunjung ke tempat-tempat yang representatif menampilkan khazanah budaya dan seni juga kuliner serta ekonomi kreatif nusantara sehingga segala cindera mata nusantara dapat tergaungkan dan menjadi oleh-oleh bagi para penonton yang berasal dari negara lain ini,” jelasnya.

Putu menegaskan bahwa kegiatan Asian Games ini merupakan momentum yang baik guna mempromosikan Indonesia dan pilar utamanya adalah Kemenpora bersinergi dengan segenap kementerian dan lembaga. (hs/sc)

Sumber : http://www.dpr.go.id

Komisi X Dorong Kemenpora Bangun Sistem Keolahragaan yang Baik

JAKARTA – Anggota Komisi X Putu Supadma Rudana mendorong Kemenpora untuk membangun sistem keolahragaan yang baik menjelang pelaksanaan Asian Games di pertengahan 2018 nanti. Sejumlah hal ia ingatkan agar pesta olahraga terbesar se Asia ini dapat berjalan sukses di berbagai aspek.

“Perwujudan Asian Games ini harus berupa catur sukses. Yakni sukses prestasi bukan hanya pencapaian medali saja pada saat Asian Games selain itu bagaimana negara berperan dalam membangun sistem keolahragaan Indonesia,” ungkap Putu Supadma pada Kamis, (29/03/2018).

Politisi Demokrat ini menyoroti sejumlah hal yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah yakni, mengenai kesejahteraan atlit pada saat masa produktif maupun saat mereka sudah pensiun.

“Juga bagaimana ini secara berkesinambungan membangun regenerasi atlet untuk berprestasi pada gelanggang nasional maupun international juga membangun sarana dan prasarana serta kelengkapan okahraga yang representatif. Juga meningkatkan sport sience guna memberikan dukungan kesehatan, gisi, pendukungan financial dan skills kepada para atlit,” tuturnya.

Politisi dapil Bali ini pun prestasi olahraga tidak saja menyangkut soal medali, tetapi menyangkut seluruh aspek seperti sukses administrasi, sukses pelaksanaan, dan sukses ekonomi.

“Sukses administrasi tentu kita berharap semua kegiataan ini dikelola dengan baik dan mengutamakan ketertiban administrasi dan good governance sehingga pra pada dan pasca pelaksanaan semua akan akuntabel,” lanjutnya.

Sukses pelaksanaan juga menjadi hal penting agar kemenpora selalu mengecek dan mempersiapkan maksimal venue maupun kesiapan berbagai pihak karena inilah kesempatan Indonesia untuk menunjukan eksistensi dalam mempromosikan berbagai hal tentang pariwisata, ekonomi kreatif, destinasi wisata maupun kuliner yang beragam.

“Potensi promosi yang besar ini merupakan hal mendasar dan penting, juga memberikan informasi akan prestasi olahraga kita melalui museum olahraga agar ditunjukan ke khalayak ramai bahwa Indonesia berprestasi dari awal kita berdiri dan memajang pahlawan-pahlawan olah raga kita yang menyumbangkan medali kepada indonesia,” jelasnya.

Terakhir adalah sukses ekonomi, bahwa dalam event Asian Games ini tentu diharapkan masyarakat bukan sekedar menjadi penonton melainkan mereka menjadi subyek dan pelaku dalam kegiatan ekonomi.

“Mereka wajib juga menerima manfaat dari kegiataan ini tentu dengan mendistribusikan atlet official dan para fans penonton dimasa masa luang dan tidak ada pertandingan mereka dapat melihat keindahan negeri Indonesia ataupun berkunjung ke tempat tempat yang representatif menampilkan khazanah budaya dan seni juga kuliner serta ekonomi kreatif nusantara sehingga segala cindera mata nusantara dapat tergaungkan dan menjadi oleh-oleh bagi para penonton yang berasal dari negara lain ini,” jelasnya.

Putu menegaskan bahwa kegiatan Asian Games ini merupakan momentum yang baik guna mempromosikan Indonesia dan pilar utamanya adalah Kemenpora bersinergi dengan segenap kementerian dan lembaga. (mr)

Sumber : https://www.lintasparlemen.com

AHY Akan Roadshow Keliling Indonesia

Supadma Rudana Ditunjuk Sebagai Deputi Kogasma

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara resmi sudah ditunjuk sebagai Komando Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Nasional DPP Demokrat. AHY pun telah menyusun tim untuk segera bergerak keliling Indonesia konsolidasi pemenangan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Wasekjen DPP Demokrat asal Bali, Putu Supadma Rudana ditunjuk AHY sebagai salah satu Deputi Kogasma Pemenangan Pemilu DPP Demokrat yang akan roadshow keliling Indonesia lebih awal untuk pemenangan Pilkada 2018.

Supadma Rudana dihubungi di sela-sela mengikuti Rapimnas Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3) siang mengatakan AHY yang memimpin Kogasma secara resmi sudah agendakan pergerakan keliling Indonesia. “Tagline kita keliling Indonesia adalah AHY untuk Indonesia. Jadi AHY ini Komando Pemenangan Pemilu Partai Demokrat se Indonesia, sudah akan memulainya secepatnya pergerakan mesin politik partai. Tidak lama lagi kita keliling dengan AHY bersama jajaran kader lainnya,” ujar Supadma Rudana yang diplot menjadi salah satu Deputi Kogasma.

Menurut Supadma, roadshow ala AHY bersama jajaran Partai Demokrat ini untuk konsolidasi jangka pendek, yakni pemenangan Pilkada serentak 2018. “Banyak kader Demokrat yang maju di Pilkada 2018 ini, baik sebagai Calon Bupati, Calon Walikota, Calon Gubernur. Demokrat juga sebagai partai pengusung dan pendukung meskipun bukan kader yang maju. Jadi AHY keliling Indonesia ini dalam rangka konsolidasi pemenangan Pilkada 2018 ini,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Sesuai dengan temanya ‘AHY untuk Indonesia’ kata Supadma, AHY akan menyapa seluruh masyarakat Nusantara bersama jajaran Kogasma. “AHY akan menyuarakan Menuju Era Baru dengan Visi: Era Baru Indonesia, semangat baru menuju Indonesia Emas, menuju kemuliaan Nusantara. ‘AHY untuk Indonesia’ digelorakan secara maraton di daerah-daerah. Di setiap daerah nanti kegiatannya akan dikemas berbeda-beda, menyesuaikan dengan kondisi politik, dinamika,” ujar anggota Komisi X DPR RI ini.

Untuk di Bali, NTB dan NTT, AHY kemungkinan akan turun pada akhir Maret 2018 mendatang. Jadwal roadshow Kogasma ini sudah disusun DPP Partai Demokrat. “Bali, NTB dan NTT kita agendakan maraton jadwalnya. Menyisir dari Bali, terus ke timur.Karena secara geografis lebih efektif,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.

Supadma Rudana mengatakan untuk Bali, NTB, NTT dirancang AHY bertemu jajaran kader partai, Ketua partai di daerah dan jajaran fraksi. “Saya juga masih koordinasi dengan Mas AHY untuk jenis kegiatan di Bali, NTB dan NTT. Kita berharap sih secepatnya AHY bisa hadir di Bali. Paling tidak Maret atau awal April 2018, Demokrat Bali dapat kepastian untuk bisa membawa AHY keliling untuk konsolidasi di Bali,” tegas Supadma Rudana.

Ketika ditanya apakah AHY turba roadshow dalam rangka pencapresan 2019? Supadma mengatakan AHY adalah tokoh muda yang layak sebagai pemimpin. “Kalau soal Capres kita lihat lah dinamika yang berkembang. Yang penting kita bekerja dulu. Jajaran Kogasmas mau fokus dulu bersama AHY,” tegas Supadma Rudana. *nat

 

Sumber : Nusa Bali, edisi 11 Maret 2018

Serap Aspirasi Komponen Pariwisata, Supadma Rudana Siap Perjuangkan Dana Perimbangan di Senayan

Komponen pariwisata di Bali mempertanyakan perjuangan dana perimbangan keuangan daerah-pusat dari sektor pariwisata yang sampai saat ini tidak kunjung direbut Bali. Dana perimbangan yang diperoleh Bali tidak sebanding dengan sumbangan devisa sekitar Rp44 Triliun lebih setahun ke pusat dari sektor pariwisata Bali.

Hal itu mereka sampaikan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demokrat Putu Supadma Rudana dengan komponen pariwisata di Sekretariat Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Denpasar, Jumat (13/10/2017). Hadir dalam RDP itu Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua ASITA Bali I Ketut Ardana serta sejumlah stackholder lainnya.

Ketua BTB Parta Adnyana mengatakan, Provinsi Bali berkontribusi Rp 44 triliun lebih dari pariwisata ke pusat. Namun dalam pembagian dana perimbangan dari pusat ke daerah, Bali tidak mendapatkan angka maksimal.

Menurut dia, dengan kontribusi sebesar itu Bali setidaknya harus mendapat pembangian dana perimbangan sebesar Rp4 Triliun. Dengan dana Rp 4 triliun itu, kata dia, jalan dan infrastruktur lainnya di Bali termasuk di Pura Besakih dan kawasan lainnya akan tertata bagus.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Bali hanya mendapatkan sedikit dana perimbangan karena Undang-Undang yang mengatur dana perimbangan pusat dan daerah tidak memasukan adat dan budaya sebagai sumber daya. Berbeda dengan Kalimantan yang berkontribusi ke pusat dengan hasil tambang. Sehingga dapat jatah Rp 10 triliun.

Karena itu ia meminta kepada Supadma Rudana untuk memperjuangkan di Senayan agar Bali mendapat dana perimbangan dari sektor pariwisata. Caranya mendorong revisi UU tersebut agar memasukan adat dan budaya sebagai sumber daya, sehingga bisa mendapat pembagian dana perimbangan dari pusat. Sebab, adat dan budaya yang menunjang pariwisata Bali.

“Saya berharap Pak Supadma Rudana bersama wakil rakyat lain di Komisi X bersatu, supaya adat dan budaya Bali ini masuk sebagai sumber daya dalam undang-undang. Adat dan Budaya Bali luar biasa menunjang pariwisata Bali,” kata Parta Adnyana.

Selain perjuangan dana perimbangan dari pariwisata ini, komponen pariwisata Bali juga menyampaikan keluahan soal ancaman terhadap pariwisata budaya di kawasan Ubud Gianyar, dengan adanya pembangunan City Hotel. Ubud dinilai tidak cocok untuk dibangun City Hotel, karena bukan kawasan perkotaan, namun menjual destinasi budaya yang kental dengan suasana desa.

Menanggapi aspirasi tersebut, Supadma Rudana mengapresiasi GIPI dan BTB yang konsisten mengawal pariwisata di Bali. “Termasuk situasi di Ubud Gianyar yang memang harus terjaga sebagai kawasan wisata budaya. Ini perlu ada komitmen kita bersama-sama dulu. Maka peran GIPI dan BTB di sini luar biasa,” kata Wasekjen DPP Demokrat ini.

Terkait perjuangan dana perimbangan pusat dan daerah, Politisi asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud, Gianyar ini mengatakan, GIPI dan BTB bisa juga menyampaikan aspirasi tersebut kepada pemerintah daerah dan DPRD Bali. Pihaknya di Komisi X membidangi pariwisata siap jemput aspirasi tersebut dan menyampaikan dalam rapat kerja di DPR RI. “Saya akan bahas di Fraksi Demokrat, nanti Fraksi Demokrat akan mengawalnya melalui komisi-komisi,” tegas Supadma Rudana.

Ia mengatakan, pihaknya memikirkan saatnya membuat konsep besar kepariwisataan. “Ada sebuah Lab yang home basenya ada di Bali. Pasti di manapun akan terjadi masalah. Di sini tujuannya ada Lab, dalam mengawal tantangan kepariwisataan kita. Permasalahan di Bali ini kan sekarang harus ada konsep besar untuk kepariwisataan Bali. Kan sudah ada tagline yang diciptakan hari ini, ‘We Are Ready, I am Ready’,” katanya.

Lebih lanjut Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini mengatakan, pariwisata Bali tetap butuh promosi. Terlebih lagi dengan ancaman erupsi Gunung Agung di Karangasem. Ia menegaskan, pariwisata tak bisa maju tanpa promosi.

“Artinya kita mulai menyapa semua pihak untuk datang berkunjung ke Bali. Ini konsep promosi besar stackholder di Bali yang saya tangkap dalam RDP hari ini. Tourism is not about promotion only. Pariwisata tidak akan pernah maju tanpa promosi, harus promosi,” pungkas Supadma Rudana.****

 

Sumber : POS BALI, 13 Oktober 2017

Gencar Temui Konstituen, Supadma Rudana Serap Aspirasi Pecalang dan Pedagang Kuliner

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Putu Supadma Rudana terus memanfaatkan waktu akhir pekannya untuk menemui konstituennya di Bali. Aksi turun ke bawah (turba) menemui berbagai kelompok masyarakat, ini rutin dilakukan anggota Komisi III DPR RI ini sejak akhir Agustus lalu, tak lama setelah dirinya dilantik menjadi anggota DPR RI menggantikan Putu Sudiartana alias Leong pada 24 Agustus lalu.

Pada 17-18 September lalu, Supadma Rudana menemui berbagai komunitas kalangan anak- anak muda dari berbagai profesi, pacalang hingga usaha kuliner tradisional Bali. Wakil Sekjend DPP Partai Demokrat ini memotivasi dan menyerap aspirasi mereka untuk diperjuangkan dalam kapasitas sebagai wakil rakyat Bali di senayan.

Selama Turba tersebut, ia melakukan pertemuan dengan anak- anak muda yang sebagian besar menjadi pecalang (petugas keamanan tradisional milik Desa Adat) di Kabupaten Gianyar. Supadma Rudana mengaku salut dengan anak-anak muda ini, sebab mereka peduli dengan keamanan Bali, rela mengabdi menjaga keamanan meskipun tidak mendapatkan gaji. Para pecalang yang tugasnya mengamankan kegiatan berkaitan dengan adat, upacara keagamaan ini, kata dia, secara langsung melestarikan adat dan budaya Bali dan memberdayakan kekuatan anak- anak muda.

Untuk menunjang tugas mereka sebagai pecalang, putra senator (DPR RI) Nyoman Rudana periode 2004-2009 ini memberikan bantuan 18 buah HT (handy talky), supaya kerja Pecalang menjadi lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi melaksanakan tugasnya. ”Anak- anak muda yang terlibat sebagai anggota Pecalang ini punya dedikasi terhadap adat dan budaya Bali. Mereka saya lihat mengikuti perkembangan teknologi tetapi tidak tercabut dari akar budaya Bali,” ujar Supadma Rudana saat ditemui di Denpasar, Selasa (19/9/2017).

Selain di Gianyar, Politisi asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar ini juga menemui komunitas penggiat yoga di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar dan olahraga sepeda di pantai Sanur. Ia mengapresiasi kegiatan positif anak-anak muda tersebut. “Saya mendukung kegiatan anak- anak muda dan remaja ini. Karena dengan padat kegiatan di hari libur mereka ini sudah bisa menghindari diri dari kegiatan negatif,” ujar Supadma Rudana.

Alumni Universitas Webster Amerika Serikat ini mengatakan, kegiatan penggiat olahraga sepeda di kawasan Pantai Sanur dan komunitas Yoga di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar perlu ada regulasi dan perizinan yang mudah. Terutama soal lokasi dan tempat yang memadai. “Aspirasi yang saya tangkap dari penggiat yoga ini adalah izin lokasi yang memadai perlu diberikan supaya mereka bisa lebih mudah melakukan kegiatan. Yoga ini adalah kegiatan yang sudah mendunia dan digandrungi masyarakat,” katanya.

Di pesisir pantai Sanur, Supadma Rudana juga melakukan dialog dengan para pelaku usaha kuliner, sembari berbaur dengan masyarakat setempat. Ia mengaku para pelaku usaha kuliner itu mengeluhkan kurangnya modal usaha. Menurut dia, para pelaku usaha kuliner ini perlu difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha. Pedagang kuliner ini rata- rata usaha kecil yang sebenarnya bisa memajukan perekonomian masyarakat yang ada di Bali. “Modal usaha ini menjadi persoalan. Perlu difasilitasi dengan lembaga terkait untuk mendapatkan modal. Tentu kami akan memfasilitasinya,” pungkas Supadma Rudana.***

 

Sumber : POS BALI, 20 September 2017

Luar Biasa, Putu Rudana Sumbangkan Gaji DPR untuk Renovasi Pura

Anggota Komisi X DPR Putu Supadma Rudana menyerahkan sebagian gajinya sebagai Anggota DPR untuk merenovasi Pura Puseh, Desa Adat Peliatan, Kabupaten Gianyar. Hal ini sebagai bentuk kepedulian dirinya terhadap perkembangan kebudayaan dan keberagamaan di Bali.

Hal ini menyusul minimnya bantuan pemerintah terhadap keberlangsungan pura di provinsi Bali, sehingga diharapkan bantuan dari dirinya terhadap pura dapat dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan upacara.

“Saya sumbangkan melalui gaji saya, harapannya menjadi pura yg layak sebagai tempat upacara masyarakat,” ujar Putu saat meninjau Pura Puseh, Sabtu, (17/02/2017).

Kontribusi yang diberikan Putu Supadma ini menyusul rencana Desa Adat Peliatan dalam menyiapkan kegiatan Karya Agung di tahun 2021 yang sudah berlangsung 35 tahun sekali. Wujud perhatian ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Desa Adat Peliatan.

“Di Desa Peliatan, yang intinya mereka sedang menyiapkan kegiatan karya agung di tahun 2021. Tiap 35 tahun sekali, sehingga akan ada penataan pura , erbaikan dan pembangunan pura,” tutur Putu Supadma.

Kesungguhan Putu Supadma dalam melestarikan budaya, etos kerja dan ritual keagamaan di Bali ini membuat masyarakat Bali menjadi bangga. Tak heran jika hampir setiap minggu selalu saja ada warga yang datang ke rumahnya untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan keluhan. Putu Supadma pun selalu menyambut baik semua masyarakat yang hadir tersebut.

“Saya komitmen memberikan bantuan dana yang bersumber dari gaji saya sebagai Anggota DPR untuk melestarikan Pura Puseh ini. Harapannya ini dapat memberikan manfaat dalam berbagai macam kegiatan upacara,” tutur Politisi Partai Demokrat ini.

Masyarakat Desa Adat Peliatan ini pun menyambut baik atas kepedulian PSR ini. Sehingga kepedulian wakil rakyat terhadap kebutuhan masyarakat ini patut menjadi contoh ditengah menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap DPR. (AM)

 

Sumber : www.lintasparlemen.com/

Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Maroko Segera Ditingkatkan

Indonesia dan Maroko memiliki destinasi pariwisata yang sama-sama luar biasa. Maroko merupakan pintu gerbang Afrika dan Eropa. Indonesia pintu gerbang ASEAN dan Asia.

Dua potensi geografis ini harus dimanfaatkan kedua negara lewat kerja sama pariwisata. Peningkatan kerja sama itu segera dilakukan.

Demikian diungkap anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana usai menerima Duta Besar Maroko untuk Indonesia Quadia Benabdellah di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/1/2018).

Putu mengatakan, delegasi BKSAP rencananya akan berkunjung ke Rabat, Maroko, untuk menjajaki lebih jauh potensi kerja sama yang bisa dilakukan kedua negara.

“Kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada 2017 adalah 13,7 juta. Sementara kunjungan wisatawan asing ke Maroko sekitar 11 jutaan. Maroko adalah gate untuk Eropa dan Afrika. Sementara kita adalah gate untuk ASEAN dan Asia. Kita bisa jalin kerja sama pariwisata dengan baik, karena masing-masing tidak akan bersaing. Sebaliknya, justru saling memberikan promosi,” ujarnya.

Dari promosi dan kerja sama pariwisata ini, kedua negara bisa mejalin hubungan lebih jauh. Misalnya, kerja sama pendidikan dan seni budaya.

Masing-masing negara juga punya kebudayaan dan karya seni yang luar biasa. Di bidang pendidikan, setidaknya ada 150 mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa di Maroko. Dan Maroko juga akan mengirim lebih banyak mahasiswa belajar di Indonesia.

“Kerja sama dengan Maroko ini sudah berlangsung lama. Di era Orba ada kerja sama sister city. Dan kini sedang dikembangkan sister province. Hubungan people to people, business to business, dan government to government terus ditingkatkan demi kemajuan kedua negara,” tuturnya. (EP)

 

Sumber : http://detak.co

Supadma Rudana Gelontor Mobil Perpustakaan di Karangasem

Anggota Komisi X DPR RI membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, perpustakaan, badan ekonomi kreatif, dan seni budaya, Putu Supadma Rudana (PSR) turun gunung ke Kabupaten Karangasem , Sabtu (10/2).

Wasekjen DPP Demokrat ini gelontor mobil perpustakaan keliling untuk meningkatkan minat baca para siswa di Kabupaten Karangasem. Didampingi Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, Supadma Rudana juga menyampaikan berbagai program Komisi X DPR RI terkait dengan pendidikan.

Menurut Supadma Rudana tantangan generasi muda ke depan sangatlah sengit dalam era digital dan globalisasi. Apalagi dengan kemajuan teknologi, generasi muda dihadapkan dengan kompetisi antar negara. Sehingga menjaga kualitas sumber daya manusia menghadapi tantangan zaman itu harus sudah disiapkan sejak sekarang. “Generasi muda kita sudah digembleng sejak sekarang untuk menghadapi era globalisasi itu, era digital ini menjadi tantangan kita,” ujar Supadma Rudana, Selasa (13/2).

Untuk meningkatkan sumber daya manusia para generasi muda di Bali salah satunya meningkatkan kemampuan, pengetahuan, pengembangan ilmu pengetahuan, informasi. Supadma Rudana menyebutkan Karangasem memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih tertinggal dari daerah lain di Bali. Sehingga ada terobosan, yakni dengan meningkatkan minat baca kalangan pelajar di Karangasem.

“Kami berikan mobil perpustakaan keliling. Mobil perpustakaan keliling ini untuk meningkatkan minat baca, menggali ilmu, dan informasi bagi generasi kita supaya bisa meningkatkan SDM kita di Karangasem. Karangasem indeks pembangunan manusia kalah dengan kabupaten lain di Bali,” ujar politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Dengan mobil perpustakaan keliling kata Supadma Rudana pelajar di Karangasem juga bisa mendapatkan suntikan semangat untuk bangkit atas kondisi Kabupaten Karangasem pasca erupsi Gunung Agung. “Pelajar kita di Karangasem sekarang sedang menghadapi bencana karena ancaman erupsi Gunung Agung. Jadi dalam situasi sedang susah pun masih bisa dapat fasilitas pendidikan,” tambah Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini.

Supadma Rudana kemarin juga memberikan bantuan beasiswa kepada siswa-siswi di Karangasem. Sehingga Kabupaten Karangasem bisa melahirkan SDM unggulan dan tangguh untuk bersaing di level dunia. “Ini adalah kontribusi kami sebagai wakil rakyat dari Bali di senayan untuk pendidikan Karangasem. Saya juga akan fokus dan komitmen membangun dunia pendidikan untuk Bali secara keseluruhan,” tegas Supadma Rudana. *nat

 

Sumber : Nusa Bali, edisi 14 Februari 2018