Category: Politik

Minat Baca Generasi Muda Harus Ditingkatkan

Anggota Komisi X DPR RI Putu Supadma Rudana mengakui tantangan generasi muda ke depan sangatlah sengit, selain kemajuan zaman dan pesatnya teknokogi, generasi muda dihadapkan pada persaingan yang kompetitif antar negara. Sehingga peningkatan kualitas SDM sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan zaman tersebut.

Untuk menghadapi persoalan tersebut, Putu memberikan bantuan Mobil Perpustakaan Keliling kepada Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Melalui bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan giat baca para pelajar di Kabupaten Karangasem.

Sebagaimana diketahui, Karangasem adalah wilayah dengan dengan indeks pembangunan manusia yang cukup rendah jika dibanding daerah Bali lainnya. Karenanya, Putu Supadma menaruh perhatian lebih ke daerah yang berlokasi di kaki Gunung Agung tersebut.

“Dengan adanya bantuan ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelajar di Karangasem dalam menghadapi persaingan global, kita ketahui bahwa Karangasem salah satu wilayah di Bali yang memiliki indeks pembangunan manusia yang rendah,” ujar Putu dalam keterangan persnya, Senin (12/2/2018).

Sebagai putera asli Bali, Putu ingin mencurahkan perjuangannya terhadap perkembangan ilmu dan kebudayaan di Bali. Kabupaten Karangasem adalah salah satu yang perlu mendapatkan recovery pasca erupsi Gunung Agung.

Selain memberikan Perpustakaan Keliling, Putu juga memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa-siswi di Karangasem. Sehingga nantinya Karangasem dapat melahirkan pemuda-pemuda berkompeten dalam menghadapi tantangan zaman.

Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan turut senang, karena melalui bantuan ini akan mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Karangasem.

“Saya akan fokus dan komitmen terhadap perkembangan dan pembangunan di Kabupaten Karangasem, salah satu yang akan dibenahi adalah peningkatan kualitas SDM melalui sektor pendidikan,” tutup PSR, sapaan akrabnya. (hs/sc)

 

Sumber : http://www.dpr.go.id

Putu Supadma Bantu Karangasem Satu Mobil Perpustakaan Keliling

Anggota Komisi X DPR Putu Supadma Rudana menyerahkan bantuan berupa mobil perpustakaan keliling kepada Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Melalui bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan giat baca para pelajar di Karangasem, Bali.

“Pada hari ini saya menyerahkan bantuan mobil perpustakaan kepada Kabupaten Karangasem, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelajar di Karangasem,” kata Putu dalam pesan tertulisnya, Sabtu (10/2).

Karangasem adalah wilayah dengan dengan indeks pembangunan manusia yang cukup rendah jika dibanding daerah Bali lainnya. Karenanya, Putu menaruh perhatian lebih ke daerah yang berlokasi di kaki Gunung Agung tersebut.

Sebagai putera asli Bali, Putu ingin mencurahkan perjuangannya terhadap perkembangan ilmu dan kebudayaan di Bali. Karangasem adalah salah satu yang perlu mendapatkan recovery pasca erupsi Gunung Agung.

Selain memberikan mobil perpustakaan keliling, Putu juga memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa-siswi di Karangasem. Sehingga nantinya Karangasem dapat melahirkan pemuda-pemuda berkompeten dalam menghadapi tantangan zaman.

Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan turut senang, karena melalui bantuan ini akan mampu berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Karangasem.

“Saya akan fokus dan komitmen terhadap perkembangan dan pembangunan di Kabupaten Karangasem, salah satu yang akan dibenahi adalah peningkatan kualitas SDM melalui sektor pendidikan,” tutup Putu, sapaan akrab politisi Partai Demokrat itu. [rus]

Sumber : Rmol.co

Serap Aspirasi Anggota Komisi X DPR RI: Supadma Rudana Diminta Bangun Pasraman Usia Dini

Walau tidak membidangi Agam, namun saat masa reses anggota Komisi X DPRI RI dari Fraksi Demokrat, Putu Supadma Rudana, mendapatkan aspirasi untuk memperjuangkan pendirian pasraman-pasaraman Hindu di Pulau Dewata. Supadma Rudana diminta memperjuangkan berdirinya Pasraman Hindu usia dini sampai perguruan tinggi karena derasnya pengaruh budaya global dan persaingan sumber daya manusia yang menjadi tantangan generasi muda di Bali.

Hal itu terungkap saat Reses Supadma Rudana di Museum Rudana, Desa Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Minggu (24/12) siang. Dalam Reses tersebut dihadiri tokoh masyarakat dan prajuru adat di Gianyar, dan kalangan Sekaa Teruna (ST). Hadir juga anggota Komisi II membidangi pariwisata dari Partai Demokrat DPRD Bali Tjokorda Asmara Pustra Sukawati, anggota Komisi IV DPRD Bali membidangi adat dan budaya sekaligus juga kandidat Calon Bupati Gianyar usungan Koalisi Gianyar Bangkit, Tjokorda Raka Kertyasa alias Tjok Ibah.

Dalam reses tersebut Supadma Rudana diminta memperjuangkan pendirian pasraman di Bali, mulai usia dini sampai dewasa (perguruan tinggi). Pasraman ini bisa diperjuangkan untuk mendapatkan anggaran APBN seperti lembaga-lembaga serupa umat lain. Selain itu Supadma Rudana juga mendapatkan aspirasi supaya generasi di Bali bisa diarahkan untuk pengembangan seni-budaya menjadi ekonomi kreatif di era digital.

Tjok Ibah misalnya mengatakan adat dan budaya di Bali yang adiluhung banyak tantangannya. Sehingga harus ada benteng sekala-niskala. “Bagaimana caranya kita sebagai pelaku budaya punya pakem. Punya taksu. Tidak lepas dari pakem walaupun ada upaya untuk menciptakan kegiatan ekonomi kreatif. Supaya tidak melecehkan dan menyesuaikan pakem maka tidak boleh berubah dari pakem yang ada. Kami sangat berterimakasih dengan penyerapan aspirasi ini untuk kegiatan pengembangan seni dan budaya serta ekonomi kreatif di Bali,” ujar Tjok Ibah.

Menurutnya melestarikan seni dan budaya banyak tantangan. “Saya lihat saat sembahyang semua sibuk dengan ponsel. Sibuk dengan android. Ini kita khawatirkan mempengaruhi mental generasi kita. Kemudian pakaian ke Pura sekarang banyak kena pengaruh kemajuan zaman. Kita berharap pakai estetika, “kata Tjok Ibah.

Sementara Supadma Sudana mengatakan seni dan budaya bisa dikembangkan di banjar-banjar. Misalnya di Desa Batubulan yang sekarang terkenal dengan Sni Barong bisa dikembangkan dengan kegiatan festival yang lebih rutin. “Bahkan saya punya harapan ke depan di Desa Batubulan ada Museum Barong dan ini menjadi model pengembangan ekonomi kreatif. Kita ingin ekonomi kreatif menembus banjar-banjar supaya masyarakat merasakan manfaatnya,” kata politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Sementara untuk usulan pasraman di Bali, Supadma Rudana mengatakan pihaknya kini tengah berjuang dengan Dirjen Bimas Hindu untuk dana APBN bisa diperoleh Pasraman-Pasraman di Bali. Bahkan pihaknya akan perjuangkan peningkatan anggaran Umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali yang masih minim. “Walaupun Bidang Agam bukan bidang Komisi X saya akan terus berjuang melalui fraksi,” tegas Wasekjen DPP Dempokrat ini. (nat)

Sumber : Nusa Bali

HUT Demokrat, Supadma Rudana Terjun Temui Petani

DENPASAR, NusaBali – Totalitas untuk hadir di tengah masyarakat ditunjukkan oleh anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat, Putu Supadma Rudana (PSR).

PSR usai turun menemui konstituen di dapil Bali, Minggu (10/9) mengatakan dalam pemaknaan HUT ke 16 Partai Demokrat, tidak ingin hanya diwarnai aksi-aksi turun ke masyarakat dengan cara instant. HUT Partai Demokrat ke 16 dijadikan moment untuk evaluasi program partai dan totalitas kader bersama rakyat secara berkelanjutan.

Supadma Rudana dalam acara turun ke dapil Bali, selain menemui para petani, juga hadir di arena Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar. Menurut Supadma kader Demokrat harus lebih dekat di tengah rakyat yang sedang membutuhkan solusi.

“Tagline Demokrat hadir memberi solusi, bantu rakyat dan kawal pemerintahan sangat tepat disampaikan Ketua Umum Demokrat Pak SBY. Ini moment tepat untuk lebih cepat berbaur dengan rakyat dan menyambung komunikasi lebih baik lagi untuk menyerap aspirasi mereka,” ujar PSR.

PSR memilih turun menemui para petani di Bali karena kalangan ini yang selama ini paling nyaring keluhannya. Pertanian Bali masih menjadi andalan ekonomi Bali. “Di Bali untuk pekan ini saya memilih turun menemui petani. Karena suara petani begitu nyaring dan tulus, apa masalah-masalah yang terjadi di bawah terungkap semua. Dan di sinilah kita hadir mencari solusi petani,” ujar Supadma Rudana yang menargetkan menemui konstituen di 50 titik sampai 6 pekan ke depan.

Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini menyebutkan pertanian Bali menjadi kekuatan nusantara. Bali memiliki kawasan Subak Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, yang selama ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Bali, namun juga multifungsi.

“Selain sebagai bentuk melestarikan adat dan budaya, pertanian Bali juga memberikan manfaat ekonomis bagi Bali untuk kepariwisataan. Pelestarian lingkungan dengan konsep Tri Hita Karana,” kata Supadma Rudana. Menurut Supadma Rudana, pertanian Bali dengan konsep Subak (organisasi dan sistem pengairan), dan mendapatkan pengakuan dunia sebagai Warisan Budaya Dunia dari UNESCO (United NastionsEducation, Scientific and Culture Organization) harus terjaga dengan baik. Karena itu sebuah pengakuan yang tiada tara harganya,” ungkap alumni Wesbter University Amerika Serikat yang juga Ketua Umum Museum Indonesia ini.

Supadma mengatakan saat ini ada beberapa masalah yang dihadapi petani di Bali. Mulai alih fungsi lahan pertanian, akibat regulasi yang tidak berpihak kepada petani. Kemudian fasilitasi untuk para petani yang masih tidak maksimal oleh pemerintah, terutama saat penjualan hasil produk pertanian. Kemudian masalah pajak tanah yang mencekik leher. ”Ini masalah-masalah yang kami dapatkan ketika terjun di Bali,” tegas Supadma Rudana.  Terus aksi nyata saat terjun kemarin?

“Buat sementara persoalan perbaikan irigasi organisasi Subak yang kami temui sudah kita siapkan bantuan perbaikan. Sementara regulasi masalah pajak yang tinggi tentu harus kita perjuangkan dengan menggedor pemegang kebijakan. Ini yang kita koordinasikan dengan stakeholder terkait,” pungkas pemilik Museum Rudana, Ubud, Gianyar ini. *nat

 

Sumber tulisan : Nusa Bali

Anggota DPR-RI Supadma Serap Aspirasi Perguruan Tinggi

Anggota Komisi X DPR-RI Putu Supadma Rudana menyerap aspirasi dari kalangan civitas akademika atau perguruan tinggi dalam upaya mendapatkan dana dari pemerintah pusat secara maksimal.

“Saya berinisiatif untuk menyelenggarakan rapat dengan para pimpinan perguruan tinggi di Bali. Langkah ini karena saya ingin menyerap aspirasi dari mereka, apa saja yang perlu diperjuangkan dalam dunia pendidikan di Bali,” kata Supadma Rudana di Denpasar, Rabu.

Menurut anggota DPR-RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga dan kebudayaan itu, pihaknya menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan akademisi di Museum Rudana, Desa Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar, pada Selasa (3/10).

Kegiatan rapat tersebut dihadiri oleh civitas akademika dari Universitas Udayana, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Yaitu Rektor ISI Denpasar Prof Dr. I Gde Arya Sugiartha, Wakil Rektor Universitas Udayana Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Prof Dr. Ida Bagus Gede Wiyasa Putra dan sejumlah akademisi dari berbagai fakultas di Universitas Udayana (Unud).

Dalam pertemuan tersebut, kata dia, berbagai aspirasi untuk memajukan dunia pendidikan di Bali untuk bisa diperjuangkan oleh para politikus di Senayan, Jakarta dalam upaya memajukan pendidikan di Pulau Dewata.

Prof Dr Ida Bagus Wyasa Putra menyampaikan bahwa Universitas Udayana memiliki rumah sakit, namun saat ini belum bisa beroperasi optimal, karena masih membutuhkan anggaran dari kementerian agar bisa terpenuhi.

“Rumah sakit perguruan tinggi yang dibangun dengan dana pusat belum bisa beroperasi, oleh karena itu kami minta kepada anggota Komisi X DPR RI daerah pemilihan Bali supaya bisa diperjuangkan di pusat,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor ISI Denpasar Arya Sugiartha mengatakan dengan rapat dengar pendapat itu, harapnya supaya diperjuangkan anggaran (APBN) untuk pengembangan ISI Denpasar. Termasuk juga ada strategi menarik mahasiswa dari luar negeri belajar ke Bali.

“Kami minta anggaran diperjuangkan oleh Pak Supadma Rudana selaku wakil rakyat dari dapil Bali yang duduk di Komisi X. Kami sama-sama menggaungkan di pusat, karena mahasiswa asing bisa lebih banyak menempuh ilmu ke Bali. Kalau dulu kami mengirim mahasiswa ke Swiss nanti kita berharap dengan bersinergi bersama-sama mahasiswa luar negeri ke Bali lebih banyak,” ujar Wyasa Putra.

Dengan kondisi tersebut, Supadma Rudana mengatakan pihaknya akan menjembati perjuangan perguruan tinggi di Bali untuk mendapatkan kucuran anggaran dari pusat.

“Kami ingin dunia pendidikan di Bali berkembang. Termasuk rencana menyasar `World Class University` yang berstandar dunia, karena itu kami mencoba membuat rapat kali ini guna menyerap aspirasi di masing-masing perguruan tinggi tersebut. Tentunya gagasan ini harus diperjuangkan semaksimal mungkin. Aspirasi itu yang akan kami jadikan rekomendasi komprehensif di Komisi X DPR,” ucap politikus Partai Demokrat itu.

Supadma Rudana yang juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini menyebutkan masing-masing pergurun tinggi sudah punya hubungan kerja sama. Seperti Univeristas Udayana dan ISI dengan Kemenristekdikti, STP dengan Kementerian Pariwisata.

“Yang akan jadi kebutuhan masing-masing perguruan tinggi ini harus ada fasilitasi. Saya mencoba menjembati, apa yang dibutuhkan. STP, Unud dan ISI ini mewakili pergurun tinggi di Bali. STP, ISI dan Unud adalah baromater universitas atau perguruan tinggi di Bali. Nanti dengan perguruan tinggi lainnya di Bali kami juga siap kalau nanti ada aspirasi,” ujar Wakil Sekjen DPP Demokrat ini.

Supadma Rudana mendorong kemajuan pendidikan di Bali agar terus maju. Terlebih Pulau Bali menjadi tujuan pariwisata dunia, sehingga sektor lainnya juga harus mampu setara dengan dunia yang sudah maju.

“Kami ingin orang asing belajar ke Bali, baik soal pariwisata maupun kebudayaan. Kalau sekarang kami kirim mahasiswa, nanti kita balik negara lain kirim mahasiswanya belajar ke Indonesia (Bali). Karena ini jelas akan memberikan nilai tambah. Jadi Bali bukan hanya karena destinasi turis, tetapi juga dengan bidang pendidikanya. Saat ini mahasiswa asing yang belajar di Bali sekitar 1.500 orang. Ini masih sangat sedikit,” kata Supadma Rudana.(WDY)

Sumber tulisan: Antara Bali

Gencar Turba di Akhir Pekan: Supadma Rudana Motivasi Pelaku Kuliner hingga Pecalang

Anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat DPR RI, Putu Supadma Rudana (PSR) makin gencar turba (turun ke bawah) di setiap akhir pekan. Supadma Rudana merambah berbagai komunitas kalangan anak-anak muda dari berbagai profesi. Mulai penggiat olahraga sepeda, yoga, pecalang hingga usaha kuliner tradisional Bali.

Politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar yang turun pada 17-18 September 2017 menemui komunitas penggiat yoga di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar dan olahraga sepeda di Pantai Sanur, Denpasar Selatan. Selain itu Supadma juga getol melakukan dialog dengan para praktisi usaha kuliner di Pantai Sanur sembari berbaur dengan kalangan masyarakat.

Pic 4Setelah merambah Denpasar, PSR bertemu dengan kalangan anak-anak muda yang sebagian besar terlibat sebagai Pecalang (petugas keamanan tradisional milik Desa Adat) di Kabupaten Gianyar. Supadma Rudana memotivasi para komunitas yang ditemui termasuk sambil menyerap aspirasi dari mereka untuk diperjuangkan dalam kapasitas sebagai wakil rakyat Bali di Senayan.

Seperti saat bertemu dengan kelompok sepeda dan yoga di kawasan Pantai Sanur, Supadma Rudana Menyapa para pelaku olahraga yang rutin melaksanakan kegiatan di kawasan ini. “Saya mendukung kegiatan anak-anak muda reemaja ini. Karena dengan padat kegiatan di hari libur mereka ini sudah bisa menghindari diri dari kegiatan negatif”, ujar alumni Universitas Webster, Amerika Serikat ini, selasa (19/9) kemarin.

Supadma Rudana menyebutkan kegiatan penggiat olahraga sepeda di kawasana Pantai Sanur dan komunitas yoga di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar yang ditemui perlu ada regulasi dan perizinan yang mudah. Terutama soal lokasi dan tempat yang memadai.

“Aspirasi yang saya tangkap dari penggiat yoga ini adalah izin lokasi yang memadai perlu diberikan supaya mereka bisa lebih mudah melakukan kegiatan. Yoga ini adalah kegiatan yang sudah mendunia dan digandrungi masyarakat,” tegas Supadma Rudana. Sementara di beberapa pelaku usaha kuliner di Pesisir Pantai Sanur, Denpasar Selatan, masalah yang ditemui Supadma Rudana adalah masalah kurangnya modal usaha menjadi aspirasi mereka.

Pic 2“Modal usaha ini menjadi persoalan. Pedagang kuliner ini rata-rata usaha kecil yang sebenarnya bisa memajukan perekonomian masyarakat yang ada di Bali. Di sini perlu difasilitasi dengan lembaga terkait dan kami akan memfasilitasi,” tegas putra senator Nyoman Rudana periode 2004-2009 ini.

Mengakhiri roadshownya kepada konstituen, Supadma Rudana melakukan pertemuan dengan anak-anak muda yang sebagian besar menjadi pecalang di Desa Adat di Kabupaten Gianyar. Supadma Rudana mengaku salut, sebab anak-anak muda yang peduli dengan keamanan Bali rela mengabdi menjaga keamanan meskipun tidak mendapatkan gaji.

Polisi tradisional Bali yang tugasnya mengamankan kegiatan berkaitan dengan adat, upacara keagamaan ini secara langsung melestarikan adat dan budaya Bali dan memberdayakan kekuatan anak-anak muda, Supadma Rudana saat itu memberikan bantuan berupa HT (Handy Talky) sebanyak 18 buah supaya kerja pecalang menjadi lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi melaksanakan tugasnya.

Politikus Demokrat Harap Museum DPR Disosialisasikan ke Masyarakat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Fraksi Demokrat Putu Supadma Rudana melontarkan harapannya terkait HUT ke-72 DPR RI.

Anggota Komisi III DPR itu berharap Museum DPR dapat disosialisasikan kepada masyarakat.

“Saya melihat keliling museum semuanya ada disitu, saya baru dua hari dilantik setelah pergantian antar waktu (PAW) pertama pergi ke museum. Jadi museum DPR sudah bagus koleksinya, tapi memang dibuka kepada ruang publik,” kata Putu dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2017).

Menurut Putu, sosialisasi museum dapat membuat DPR lebih dekat dengan masyarakat.

Masyarakat, kata Putu, dapat mengetahui bagaimana anggota dewan menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Ini momentum yang baik. Mari kita muliakan semua, muliakan rakyat dan muliakan sejarah dan warisan bangsa dalam bentuk DPR RI ini,” kata Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) itu.

Putu juga berharap agar DPR semakin hadir memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Selain itu, DPR juga lebih memberikan sumbangsih, gagasan dan pemikiran terutama dalam membentuk undang-undang.

“Tentu pendiri-pendiri founding father di DPR RI ini berharap pasti tujuannya bagaimana DPR melayani masyarakat,” katanya.

Sumber : tribunnews.com

 

Gantikan Putu Leong, Supadma Rudana: Ini Jalan Tuhan Harus Saya Laksanakan

DENPASAR – Putu Supadma Rudana menegaskan terpilihnya menjadi anggota Fraksi Partai Demokrat DPR RI dari Dapil Bali menggantikan Putu Sudiartana alias Putu Leong sejatinya sudah menjadi jalan Tuhan yang harus dilaksanakannya.

Supadma resmi masuk Senayan usai dilantik 24 Agustus 2017 menggantikan Sudiartana yang tersandung kasus korupsi.

Untuk itu, selama enam pekan ke depan, terhitung sejak 2-3 September, Supadma menargetkan menemui 50 komunitas, organisasi kemasyarakatan dari berbagai latar belakang profesi dan kelompok pendukungnya pada Pileg 2014 di seluruh Bali.

Wakil Sekjend DPP Partai Demkorat ini mengatakan, aksi roadshow selain menyampaikan terima kasih atas dukungan di Pileg 2014 lalu, juga untuk menggali aspirasi masyarakat Bali untuk diperjuangkan di Senayan.

“Sekarang saya baru bisa menemui masyarakat setelah dilantik menggantikan Putu Sudiartana di DPR RI. Ini adalah jalan Tuhan yang harus saya laksanakan. Selanjutnya saya akan terus menggali aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan di Senayan,” kata Supadma Rudana di Denpasar, Minggu (3/9/2017).

Politisi Senior asal Gianyar yang duduk di kursi Komisi III DPR RI membidangi Hukum dan HAM ini mengatakan, 2-3 September lalu dirinya menemui berbagai kelompok masyarakat di Gianyar dan Denpasar.

Di Wilayah Gianyar ia menemui tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di Desa Peliatan, Ubud, dan para petani di desa Mas, Ubud. Di Gianyar ia juga melakukan konsolidasi internal partai Demokrat, bertemu dengan jajaran fraksi dan pengurus DPC Demokrat kabupaten Gianyar.

Di Denpasar, Supadma menemui penggiat media sosial yang melibatkan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Bali, dan menemui pelaku pariwisata, usaha kerakyatan di pantai Mertsari, Sanur.

Pemilik Museum Rudana Ubud ini mengatakan, selama roadshow dua hari tersebut, ia menyerap berbagai aspirasi untuk kepentingan Bali, seperti isu narkoba, radikalisme dan lainnya.

“Untuk aspirasi dan masukan saya tampung semuanya. Banyak aspirasi mereka. Kita akan suarakan di Senayan dan kita perjuangkan,” kata putra dari anggota DPD RI periode 2004-2009, Nyoman Rudana, ini.

Saat bertemu konstituennya, Supadma mengaku mendapat pesan moral dari masyarakat agar dirinya menggemban amanat rakyat di Senayan dengan kesungguhan hati dan tulus ikhlas mengabdi.

Ketika bertemu tokoh agama dan tokoh adat di Ubud, Dewa Gede Subawa mengingatkan bahwa seseorang bisa jatuh karena tiga hal, yakni harta, tahta dan wanita. Dirimya diminta untuk tidak tergoda dengan tiga hal tersebut.

Ia berterima kasih dengan pesan moral yang disampaikan masyarakat tersebut. “Pesan moral itu sangat penting sebagai rambu-rambu dalam melaksanakan tugas secara benar di Senayan,” tutupnya.

Sumber : Kabarnusa.com

(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra)

PAW, DPR Lantik Pengganti Putu Sudiartana dan Luther Kombong

Jakarta : Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) melakukan penggantian antarwaktu (PAW) terhadap dua anggota, yakni Luther Kombong dari Fraksi Partai Gerindra dan Putu Sudiartana dari Fraksi Partai Demokrat.

Pembacaan sumpah jabatan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan pada sidang paripurna, Kamis (24/8/2017).

“Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota DPR dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai demgan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman dengan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” ujar Taufik saat memandu sumpah jabatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Anggota pertama yang dilantik adalah Putu Supadma Rudana dari daerah pemilihan Bali menggantikan I Putu Sudiartana.

Adapun Putu Sudiartana telah divonis enam tahun penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta. Putu juga diwajibkan membayar denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan.

Hakim menilai Putu terbukti menerima uang Rp 500 juta dari pengusaha Yogan Askan. Uang itu terkait pengusahaan dana alokasi khusus (DAK) kegiatan sarana dan prasarana penunjang Provinsi Sumatera Barat, pada APBN-P 2016.

Selain suap, Putu juga dinilai terbukti menerima gratifikasi yang jumlahnya sebesar Rp 2,1 miliar dan 40.000 dollar Singapura.

Sementara satu anggota lainnya yang juga dilantik adalah G Budi Satrio Djiwandono dari daerah pemilihan Kalimantan Timur. Budi Satrio menggantikan Luther Kombong yang meninggal dunia di Singapura pada Juni lalu.

Budi Satrio merupakan putra dari mantan Gubernur Bank Indonesia Soedrajad Djiwandono dan keponakan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sumber Teks & Foto : Kompas.com

Putu Supadma Rudana Resmi Jadi Anggota DPR-RI

Jakarta – DPR resmi melakukan pelantikan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR. Politikus Partai Demokrat (PD) I Putu Sudiartana resmi digantikan Wasekjen PD Putu Supadma Rudana.

PAW tersebut dilaksanakan dalam rapat paripurna siang ini di gedung DPR, Kamis (23/8/2017). PAW dipimpin Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.

“Putu Supadma Rudana menggantikan I Putu Sudiartana F-PD dari daerah pemilihan Bali,” kata Taufik.

Selain PAW anggota F-PD, DPR juga melantik PAW anggota F-Gerindra Luther Kombong yang meninggal dunia. Pengganti Luther ialah politikus muda Budisatrio Djiwandono.

“PAW Budisatrio Djiwandono menggantikan Luther Kombong F-Gerindra daerah pemilihan Kalimantan Timur,” jelas Taufik.

Acara pelantikan kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sumpah dengan agama masing-masing. Putu beragama Hindu, sedangkan Budisatrio beragama Katolik.

“Saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili,” kata keduanya membacakan sumpah dipimpin Taufik.

Usai pelantikan, suasana ruang paripurna cukup riuh. Ucapan selamat untuk anggota DPR baru itu terdengar.

Budisatrio pun menemui rekan-rekannya di luar ruang sidang. Dia lalu melakukan sesi foto bersama.

Sumber :demokrat.or.id